Proses pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat terus dikebut. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui sudah melakukan land clearing atau pembersihan lahan sepanjang 13,7 kilometer.
Pantauan detikJabar di lokasi, Rabu (8/5/2024) siang, terlihat kendaraan alat berat yang digunakan untuk meratakan tanah. Proses perataan tanah sudah sampai di lokasi cikal bakal GT Seksi 3 di Cibolang, Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Lokasi GT ini diperkirakan berada tepat di pinggir ruas Jalan Raya Sukabumi-Bogor dan berseberangan dengan simpang tiga Jalan Jalur Lingkar Selatan. Selain itu, GT Seksi 3 juga berdekatan dengan Universitas Nusa Putra dan Masjid Raudhatul Irfan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ice Wahyudi (38) salah satu warga setempat mengatakan, aktivitas perataan tanah di proyek jalan tol ini sudah berlangsung sekitar satu pekan. Para warga menyambut positif proses pembangunan tersebut.
"Untuk barang-barang yang datang ke lokasi itu, sejak Jumat (3/5) malam. Itu yang datang barang berupa alat berat dua unit, dua unit tempat tidur atau peti kemas untuk karyawan. Nah, setelah itu material batu atau gorong-gorong datangnya pada Minggu (5/5) malam," kata Ice kepada detikJabar.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pembangunan tersebut disebut selesai dalam waktu tiga tahu. Aktivitas proyek pada kegiatan pembersihan lahan untuk pembangunan jalan Tol Bocimi Seksi 3 ini, mulai dikerjakan dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
"Itu targetnya tiga tahun harus sudah selesai sampai pembangunan, itu saya informasinya kata mandor yang kerja di situ. Lahan yang sekarang dijadikan kegiatan cut and fill untuk rencana pembangunan pintu exit tol Bocimi seksi 3 itu, sebelumnya merupakan lahan pemukiman warga dan lahan kosong atau kebun," ujarnya.
Kepala Desa Cibolang Kaler Asep Fadilah membenarkan bahwa aktivitas pembersihan lahan untuk rencana pembangunan Exit Tol Bocimi seksi 3 itu, sudah berlangsung satu minggu terakhir.
"Iya, itu baru mulai pembongkaran masuk Jalan Protokol depan jalur atau samping Universitas Nusaputra sampai belakang SDN Tipar. Itu pun juga baru tahap pemerataan tanah saja atau cut and fill," kata Asep.
Dia menjelaskan, total lahan di wilayah Desa Cibolang Kaler yang masuk dalam proyek pembangunan jalan tol ada sekitar 23 hektare. Lahan tersebut tersebar di tiga kedusunan yakni Dusun Tipar, Dusun Cibolang dan Dusun Cimahi.
"Nah untuk kegiatan cut and fill sekarang, paling baru sampai sekitar 800 meter panjangnya," katanya.
Asep mengungkapkan, beberapa warga juga melaporkan belum mendapatkan uang ganti rugi. "Ada sekitar 20 bidang lagi dari beberapa pemilik yang belum mendapatkan UGR, seperti tanah milik pabrik kandang ayam ada 11 bidang, dan sisanya lahan warga yang belum dibayarkan itu," tutupnya.
Sekedar informasi, Tol Bocimi sudah diakuisisi oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI. Tahun 2024 ini, pihaknya akan menambah kepemilikan atas saham PT Waskita Karya di PT Trans Jabar Tol. Pihaknya menargetkan, Tol Bocimi tersambung penuh pada 2026.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad mengatakan, pihaknya siap untuk menambah suntikan modal di PT Trans Jabar Tol (TJT) melalui akuisisi saham PT Waskita Toll Road (PT WTR) pada tahun ini. Modal akan ditambah hingga mencapai Rp 1,5 triliun, demi percepatan pembangunan Tol Bocimi.
"Targetnya 2026 komersial (jalan tol beroperasi dan bertarif), bertahap seiring dengan progres konstruksi," kata Edwin, dikutip dari detikFinance.