Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus kematian tertingi akibat demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Wilayah yang terbanyak jumlah kematiannya berada di Kabupaten Bandung.
Dilihat detikJabar dari situs Kemenkes, sebanyak 29 orang meninggal dunia akibat terjangkit DBD. Sementara Kabupaten Jepara menempati peringkat kedua dengan jumlah kematian mencapai 21 orang.
Pada urutan ketiga ada Kota Bekasi dengan 19 kematian. Kemudian Kabupaten Subang 18 kematian dan Kabupaten Kendal 17 kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Bandung Dadang Supriatna membenarkan adanya kematian akibat DBD dengan jumlah sebanyak 29 kematian. Ia mengaku telah menginstruksikan Dinkes Kabupaten Bandung untuk bergerak menangani kasus tersebut.
"Iya, soal DBD yang menimpa Kabupaten Bandung, saya sudah menginstruksikan dalam rapat kepada Bu Kadis kesehatan untuk segera melakukan fogging yang pertama," ujar Dadang di Desa Bojongemas, Kecamatan Solokanjeruk, Selasa (7/5/2024).
Dadang mengungkapkan semua elemen harus turut ikut bergerak dalam menangani permasalahan tersebut, terutama dalam menjaga lingkungan di sekitar.
"Kedua, melalui beberapa elemen dan penggerak PKK, serta seluruh stakeholder yang ada, tentunya harus bersih-bersih lingkungan," katanya.
Menurutnya, Pemkab Bandung mempunyai program bersih-bersih secara massal. Kegiatan itu dilakukan pada Jumat dan Minggu.
"Kita ada gerakan Jumsih, Jumat bersih dan Mingsih, Minggu bersih. Jadi dua hari itu kita betul-betul membersihkan lingkungan. Sehingga nyamuk yang berkeliaran ini betul-betul bisa dibasmi di lingkungan masing-masing," jelasnya.
Sementara itu, data kasus terbanyak DBD tercatat di Kota Bandung sebanyak 3.468 kasus DBD. Kedua ada Kabupaten Tangerang, Banten dengan 2.540 kasus dan Kota Bogor pada peringkat ketiga yakni 1.944 kasus.
Kemudian ada Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dengan 1.659 kasus. Sementara ranking lima kasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Bandung Barat dengan 1.576 kasus.
(orb/orb)