Jabar Hari Ini: Sinyal Golkar untuk Ridwan Kamil

Jabar Hari Ini: Sinyal Golkar untuk Ridwan Kamil

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 07 Mei 2024 22:00 WIB
Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (7/5/2024). Mulai dari kasus seorang kakek di Garut yang ditemukan tewas penuh luka, hingga Golkar menginginkan Ridwan Kamil untuk tetap maju di Pilgub Jabar. Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

Kakek di Garut Tewas Penuh Luka

Polisi menyelidiki tewasnya pria berinisial A, kakek berumur 73 tahun asal Garut. Kematian A, dianggap tidak wajar dan diduga menjadi korban pembunuhan.

A diketahui ditemukan tewas dalam keadaan yang mengenaskan di Kampung Ngamplang, Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, pada Minggu, (5/5) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut informasi yang dihimpun detikJabar, A ditemukan tewas di dalam rumahnya oleh warga, pada Minggu siang. A diketahui tewas dalam keadaan mengenaskan dengan badan penuh luka.

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo membenarkan tewasnya A. Saat ini, menurut Ari, pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait kejadian tersebut. Penyelidikan masih dilakukan hingga Selasa (7/5/2024) ini.

ADVERTISEMENT

"Benar ada kejadiannya, sekarang sedang dilakukan penyelidikan," ucap Ari kepada detikJabar, Selasa siang.

Lantaran ditemukan tewas dengan keadaan yang mengenaskan, A diduga kuat menjadi korban pembunuhan. Namun, pihak kepolisian sendiri belum memastikan penyebab tewasnya A, karena masih melakukan penyelidikan.

Pihak kepolisian diketahui mengerahkan beberapa tim khusus untuk mengungkap kasus ini. Mulai dari tim Inafis yang menyelidiki lokasi kejadian dan tubuh korban, hingga Tim Sancang yang dikerahkan untuk menyelidiki jejak tak wajar pada kematian A.

Jasad korban sendiri saat ini diketahui sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Polisi sedang mengumpulkan barang-bukti, untuk mengungkap penyebab pasti kematian A.

Viral Penumpang Lecehkan Ojol di Bandung

Seorang pengemudi ojek online diduga mengalami pelecehan seksual oleh penumpangnya di Bandung, Senin (6/5/2024). Aksi tersebut sempat viral di sosial media.

Dari video yang diterima detikJabar, terlihat penumpang tersebut mencoba menutupi kepalanya dengan menggunakan tas. Kemudian terlihat seseorang terus merekam lelaki yang menjadi penumpang ojek.

"Enggak gitu loh pak maksudnya," ucap penumpang dalam video tersebut.

"Ini pelecehan nih," sebut yang merekam video tersebut.

Terlihat penumpang tersebut mencoba bersembunyi di salah satu ruangan. Kemudian para warga meminta penumpang tersebut untuk keluar dari ruangan tersebut.

Dalam narasi unggahan di sosial media tersebut menyebutkan pengemudi ojek online tengah menarik penumpang dari Derwati dengan tujuan Baleendah. Kemudian penumpang tersebut meminta melewati jalan Rancaoray dengan alasan supaya tidak macet.

Kemudian saat melintas di jalan sepi penumpang tersebut diduga melakukan pelecehan kepada pengemudi ojek online tersebut. Apalagi sempat meminta ojek online tersebut untuk berhenti.

Kapolsek Bojongsoang Kompol Tugiman menepis kabar bahwa tindakan tersebut adalah pelecehan. Menurutnya hal tersebut hanya salah paham antara penumpang dan pengemudi ojek onlinenya.

"Iya jadi penumpang itu dari Derwati menuju Andir Baleendah, melewati Jalan Rancaoray. Terus di tengah jalan, penumpang itu kaget, lalu pegangan ke Ojol (ojek online) itu," ujar Tugiman, saat dikonfirmasi, Selasa (7/5/2024).

Tugiman mengungkapkan pengemudi ojek online tersebut terkaget saat yang dipegang adalah area paha dan dekat area sensitifnya. Padahal kata dia, keduanya adalah laki-laki.

"Ojol tersebut kaget dan berteriak, jadi mengundang masa, jadi banyak orang kan," katanya.

Dia menjelaskan warga dan tokoh masyarakat setempat langsung menghubungi polisi. Kemudian keduanya langsung dibawa ke Polsek Bojongsoang.

"Saat kejadian petugas langsung ke lokasi dan membawa yang bersangkutan ke Mapolsek," jelasnya.

Tugiman menambahkan kedua belah pihak telah berembuk di Mapolsek Bojongsoang. Kata dia, keduanya langsung bersepakat untuk berdamai.

"Saat dikomunikasikan kedua belah pihak bersama keluarganya dan sudah selesai. Berdamai karena miskomunikasi salah paham saja," pungkasnya.

Tarsum Si Pemutilasi Istri Dirujuk ke RS Jiwa Cisarua

Tarsum (41) pembunuh dan memutilasi istrinya Yanti (40) kembali menjalani pemeriksaan kejiwaan di Polres Ciamis, Selasa (7/5/2024). Pemeriksaan kejiwaan itu dilakukan oleh dokter Andi Fatimah spesialis kejiwaan RSUD Ciamis.

Proses pemeriksaan kejiwaan dilakukan pukul 11.00 WIB sampai 11.34 WIB. Kali ini pemeriksaan dilakukan di ruangan khusus di ruang tahanan Polres Ciamis.

Hasilnya, dokter menyatakan Tarsum harus dirujuk ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan observasi di RS Jiwa Cisarua, Bandung. Observasi itu akan berlangsung selama 14 hari. Selama proses observasi polisi tetap melakukan penjagaan.

"Tersangka akan dirujuk ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan observasi lebih lanjut. Untuk menentukan layak dan tidaknya dilakukan proses selanjutnya," ujar Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin usai mendampingi dokter melakukan pemeriksaan kejiwaan.

Kasat menyebut proses observasi tersebut akan dilaksanakan selama 13 hari. "Diagnosanya menurut dokter kejiwaan perlu observasi karena mengalami depresi. Makanya untuk tahu tingkatannya itu belum bisa dipastikan. Nanti ada surat rujukannya yang disampaikan ke psikiater yang di rumah sakit jiwa Cisarua," kata Joko.

Polisi pun kini menunggu surat rujukan dari dokter kejiwaan RSUD Ciamis. Secepatnya polisi akan membawa Tarsum ke RS Jiwa Cisarua.

"Observasi lebih lanjut dan untuk supaya mendapat perawatan. Kalau di RSUD zciskis tidak ada tempat khusus. Maka untuk perawatannya dirujuk ke RS Jiwa Cisarua," jelasnya.

Sebelumnya, Tarsum (41) membunuh dan memutilasi istrinya, Yanti (40). Perbuatan keji itu dilakukan Tarsum di kampungnya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Kegilaan Tarsum itu rupanya dilatarbelakangi masalah ekonomi.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Jumat (3/5/2024) pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, warga desa digegerkan dengan kabar pembunuhan yang dilakukan Tarsum kepada istrinya. Tarsum juga memutilasi bahkan menawarkan daging istrinya kepada warga.

"Awalnya saya tidak tahu ada pembunuhan. Pelaku itu bawa baskom isi daging sambil berkata peser daging si Yanti, peser daging si Yanti (Beli daging Yanti). Jadi dagingnya dibawa keliling," ungkap Yoyo.

Pemotor Dianiaya Sekelompok Orang di SPBU Lembang

Media sosial diramaikan dengan rekaman CCTV penganiayaan yang menimpa seorang pengendara sepeda motor. Peristiwa tersebut belakangan diketahui terjadi di SPBU Jalan Raya Lembang, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Namun baru viral pada Senin (6/5/2024).

Dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial, terlihat pengendara motor usai mengisi bensin, kemudian didatangi segerombolan pemotor yang tiba-tiba menganiaya korbannya. Kanit Reskrim Polsek Lembang, Ipda Yuhadi mengatakan pihaknya sudah menerima informasi terkait aksi penganiayaan tersebut dan mengecek lokasi kejadian.

"Ya informasinya sudah kita terima, kejadiannya itu Sabtu, malam Minggu sekitar jam 02.00. anggota tadi malam (Senin) juga sudah mengecek TKP," kata Yuhadi saat dikonfirmasi, Selasa (7/5/2024).

Berdasarkan keterangan saksi mata di lokasi kejadian, aksi penganiayaan itu terjadi secara tiba-tiba. Setelah penganiayaan, terduga pelaku langsung tancap gas.

"Keterangan pegawai SPBU, itu tiba-tiba dan kejadiannya juga tidak lama. Setelah menganiaya korban mereka semua langsung melarikan diri," kata Yuhadi.

Yuhadi menyebut korban tidak membuat laporan penganiayaan tersebut ke Polsek Lembang. Namun berdasarkan keterangan korban, pemicu penganiayaan itu karena senggolan di jalan raya.

"Jadi memang tidak membuat laporan, tapi kita sudah dapatkan kronologi dari korban itu karena dia senggolan dengan gerombolan tersebut. Dikejar sampai TKP pertama di SPBU dekat Farmhouse," kata Yuhadi.

Setelah penganiayaan di TKP pertama itu, korban dan para pelaku kemudian pergi. Mereka dikabarkan menganiaya lagi korbannya di dekat RSUD Lembang.

"Jadi turun itu mereka ribut lagi di depan RSUD Lembang. Mungkin akhirnya selesai permasalahannya, karena memang korban tidak membuat laporan," kata Yuhadi.

Berdasarkan gambar yang beredar di media sosial, korban mengalami luka di bagian wajah tepatnya bagian mata memar. Ada juga luka baret-baret di beberapa bagian di bawah korban.

Sinyal Golkar Untuk RK Jelang Pilkada

Partai Golkar menginginkan Ridwan Kamil (RK) tetap di Jawa Barat dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang. Golkar menganggap, peluang RK menang lebih besar di Jabar ketimbang menjajal daerah lain.

"Kita memang sering komunikasi DPP dan DPD, dalam kalkulasi kita, kita memang cenderung mendorong Ridwan Kamil kita calonkan di Jawa Barat," kata Wakil Ketua Umum DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung di Bandung, Selasa (7/5/2024).

Doli mengungkap alasan Partai Golkar menginginkan RK tetap berada di Jawa Barat. Menurutnya, berdasarkan hasil survei, masyarakat cukup puas dengan kinerja RK selama lima tahun menjabat Gubernur pada periode 2018-2023 kemarin.

Selain itu, dia menyebut, masih banyak PR yang belum terselesaikan di masa kepemimpinan Ridwan Kamil. Karena itu, Doli meminta RK untuk menuntaskan apa yang seharusnya dia tuntaskan di Jawa Barat.

"Kenapa? Pertama kita kan melihat dari berbagai survei masyarakat Jawa Barat merasa puas dengan kinerja Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat dan masih ada agenda yang selama ini dalam satu periode kepemimpinan itu belum tuntas," ujarnya.

"Jadi kita memandang apa yang sudah diagendakan itu, yang diinginkan oleh masyarakat Jawa Barat ya supaya diteruskan di Jawa Barat," lanjutnya.

Karena itu, Doli menganggap, pilihan paling realistis bagi Ridwan Kamil adalah dengan tetap berada di Jawa Barat untuk periode kedua dengan peluang kemenangan yang lebih besar ketimbang ikut kontestasi Pilgub DKI Jakarta.

"Karena memang harapan masyarakat itu tinggi artinya kan itu berkonsekuensi dengan dukungan, jadi peluang Ridwan Kamil lebih besar menang di Jawa Barat dibandingkan harus di tempat lain DKI, yang kita gak tahu lawannya siapa kita belum tahu," tegas Doli.

"Jadi kalau hitung-hitungan pasti, kami juga sama pandangannya dengan DPD Jabar, kita mendorong Ridwan Kamil di Jabar saja," tuturnya.

Sementara Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily juga menyatakan, pihaknya telah meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk tidak mengirim Ridwan Kamil ke Pilgub DKI Jakarta.

Menurut Ace, nama Ridwan Kamil telah diusulkan untuk diusung Golkar maju sebagai bakal calon gubernur di Pilgub November 2024 mendatang.

"Kami sudah pleno dan untuk (Pilgub) Jawa Barat kami usulkan satu nama yaitu bapak Ridwan Kamil," ungkap Ace.

"Jadi kami mohon kepada bapak Ketua Umum, kiranya bapak Ridwan Kamil tidak dikirimkan ke (Pilgub) Jakarta, tetap di Jabar saja," imbuhnya.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads