Civitas Akademika UMMI Sukabumi Unjuk Rasa 'Perangi' Kezaliman Israel

Civitas Akademika UMMI Sukabumi Unjuk Rasa 'Perangi' Kezaliman Israel

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 07 Mei 2024 12:58 WIB
Aksi bela Palestina di Sukabumi
Aksi bela Palestina di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar
Sukabumi -

Massa baik kalangan rektor, dosen, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi hingga masyarakat turun ke jalan untuk berdemonstrasi atas kezaliman Israel kepada Palestina. Hampir satu abad lamanya, konflik Israel-Palestina tidak kunjung berujung.

Pantauan detikJabar, atribut khas bendera negara berjuluk Negeri Para Nabi mewarnai aksi. Mereka juga membawa poster bertuliskan 'Stand with Palestine.'

Aksi demonstrasi itu diawali dengan mimbar umum penyampaian orasi baik dari kalangan mahasiswa maupun dosen. Dilanjutkan dengan penggalangan dana, doa bersama hingga tausiyah untuk membangkitkan rasa solidaritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Reny Sukmawani membacakan dasasila pernyataan sikap atas genosida yang terjadi di Palestina. Dia mengatakan, berbagai serangan, penindasan, pengusiran dan pembunuhan dilakukan Zionis Israel untuk menguasai tanah Palestina.

"Sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini, agresi dan serangan militer Israel terhadap warga Palestina merupakan serangan yang paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarah konflik Israel dan Palestina. Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan terluka mencapai lebih dari 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak," kata Reni, Selasa (7/5/2024).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, kondisi itu diperparah saat pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan yang diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang memilukan.

"Ironisnya, tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina justru mendapat pembiaran dan dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat," ujarnya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.

"Dalam pernyataan sikap kita juga meminta agar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. Kemudian mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina," tegasnya.

Pihaknya juga menyoroti organisasi kerja sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.

"Kita juga mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan barat dalam kasus konflik Israel-Palestina," kata dia.

Selain itu, dia juga mendesak agar pemerintah tidak membuka peluang hubungan diplomasi dengan Israel. "Yang kita tekankan tadi pada pemerintah itu bahwa jangan sedikitpun berpikir sekali-kali untuk justru melakukan hubungan diplomasi dengan negara-negara yang mendukung Israel ini," tutupnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads