Setiap istri pastinya ingin terlihat cantik di depan suami. Hal itu juga yang dilakukan Adinda Kanza. Meski merupakan 'perempuan palsu', Adinda melakukan berbagai cara agar selalu terlihat cantik di depan suaminya.
Adinda Kanza sejatinya adalah seorang pria berinisial ESH (26) yang menyamar menjadi perempuan dan menikah dengan AK (26), pemuda asal Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Menjadi perempuan palsu, ESH punya siasat agar penyamarannya tak terbongkar.
ESH dan AK diketahui saling berkenalan melalui media sosial. AK yang mulai jatuh hati kepada ESH alias Adinda Kanza, kemudian beberapa kali mengajak pujaan hatinya itu ke rumah. Setiap kali datang, Adinda selalu mengenakan cadar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernah datang ke rumah, tapi selalu pakai cadar. Jadi tidak tahu kalau dia ternyata laki-laki," kata Daud, ayah AK, Senin (6/5/2024).
Cadar yang dipakai Adinda membuat keluarga AK tak menaruh rasa curiga sedikitpun. Saat berbincang, Adinda mengaku tinggal seorang diri karena ibunya yang telah meninggal dunia dan ayahnya yang pergi entah ke mana.
"Kita percaya saja karena kan penampilannya muslimah, masa iya berbohong. Makanya sampai nikah secara siri di rumah saya," ujar Daud.
Berjalannya waktu, keluarga AK mulai curiga dan berupaya mencari keluarga Adinda. Hingga akhirnya, Daud bertemu dengan keluarga ESH yang mengaku sebagai perempuan itu.
"Saya mikirnya pasti dia punya saudara, makanya saya cari. Akhirnya ketemu dan terungkap kalau dia itu laki-laki," ungkapnya.
Mendapati fakta itu, keluarga AK kemudian memeriksa pakaian Adinda. Akal bulus ESH pun terbongkar dan ditemukan busa pada bagian dada baju yang dipakainya. Keluarga menduga, ESH benar-benar ingin terlihat seperti perempuan dengan berbagai siasatnya.
Keluarga AK pun kesal dan kecewa sebelum akhirnya melapor ke polisi. Kini ESH sudah ditahan dan keluarga berharap keadilan atas kasus penipuan tersebut.
"Kami serahkan ke polisi, khawatir warga di sini marah. Jadi dititipkan di polisi," tutup Daud.
Berakhir Damai
Terkini, kasus ini berakhir damai. Kedua belah pihak sepakat tak akan memproses kasus ini ke jalur hukum.
Kanit Reskrim Polsek Naringgul Bripka Ridwan Taupik, mengatakan setelah kedua belah pihak dimintai keterangan, mereka memilih untuk melakukan musyawarah.
"Kita periksa saksi-saki dan keterangan kedua belah pihak.Mereka sepakat musyawarah, surat pernyataan bersama permohonan cabut laporan. Terus permohonan tidak dilakukan prosedur hukum," kata Ridwan, Senin (6/5/2024).
Menurutnya, dari hasil musyawarah korban merasa terpenuhi rasa keadilannya sehingga sepakat berdamai. "Jadi atas dasar tersebut kita lakukan gelar perkara, selesai dengan islah. Korban terpenuhi rasa keadilannya," tuturnya.
Daud, ayah dari AK, mengatakan pihaknya sepakat untuk berdamai lantaran melihat kondisi orang tua dari ESH yang sudah lanjut usia dan tengah sakit. "Kalau dituntut secara hukum, kasian bapaknya sudah jompo," kata dia.
Menurutnya masalah tersebut diharapkan jadi pembelajaran bagi keluarga dari ESH. "Jadi pelajaran jadi untuk keluarganya," ujar Daud.
Senada, Kepala Desa Wangunjaya Jaelani, mengatakan karena adanya kebijaksanaan dari keluarga korban, proses hukum tidak dilanjut. "Proses hukum tidak berlanjut," katanya.
Menurutnya peristiwa pernikahan tersebut baru terjadi di wilayahnya. Dia berharap ke depannya tidak terulang hal serupa.
"Untuk antisipasi kita akan door to door kepada masyarakat memberikan imbauan. Jangan sampai ada yang kena lagi," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, AK (26) harus dibuat kecewa dan malu. Pasalnya, mahligai rumah tangga yang ia bina harus berakhir pahit lantaran sosok perempuan yang dia nikahi ternyata aslinya seorang laki-laki berinisial ESH (26).
Penyamaran ESH terungkap usai keluarga AK merasa curiga, pasalnya ESH yang mengaku bernama Adinda kerap menolak saat diajak berhubungan badan.
Kecurigaan AK dan keluarga pun semakin menjadi setelah 12 hari menikah, tetap ESH kerap enggan bersosialisasi dengan keluarga ataupun warga sekitar.
Kenyataan pahit pun terungkap setelah keluarga AK berhasil menemukan rumah dari ESH dan mendapati keterangan ayahnya jika ESH alias Adinda ini bukan perempuan melainkan laki-laki.
(orb/orb)