Silaturahmi ke Partai Golkar, PDIP Jabar Bahas Persiapan Pilkada 2024

Silaturahmi ke Partai Golkar, PDIP Jabar Bahas Persiapan Pilkada 2024

Hana Nushratu Uzma - detikJabar
Minggu, 05 Mei 2024 20:02 WIB
Jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat bersilaturahmi ke DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Jabar.
Foto: Dok. PDIP Jabar
Jakarta -

Jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat bersilaturahmi ke DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Jabar. Rombongan PDI Perjuangan yang dipimpin Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono beserta Sekretaris Ketut Sustiawan dan Bendahara Ineu Purwadewi Sundari diterima Ketua DPD Partai Golkar Jabar TB Ace Hasan Syadzily dan Sekretaris MQ Iswara beserta jajaran.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono menjelaskan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan partai politik dan tokoh masyarakat.

"Hari ini kami bersilaturahmi ke Partai Golkar Jawa Barat, bisa dibilang ini merupakan halal bihalal antara petinggi PDI Perjuangan Jawa Barat dengan Partai Golkar," kata Ono, dalam keterangan tertulis, Minggu (5/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam agenda yang digelar di Jalan Maskumambang Kota Bandung, Minggu (5/5), Ono menyebut saat ini Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) telah usai. Meski demikian, masih ada lagi satu agenda politik yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 untuk Provinsi Jawa Barat dan Kepala Daerah di 27 Kabupaten/Kota.

"Dan saya sadar betul Jawa Barat adalah provinsi yang besar, sangat dinamis dan masih cair. Pasti untuk membangun Jawa Barat yang lebih baik, harus berkoalisi karena dengan perolehan kursi DPRD Provinsi saat ini tidak bisa memenuhi ketentuan minimal persyaratan pencalonan 20% DPRD Provinsi Jawa Barat, begitu pula di 27 Kabupaten Kota," beber Ono.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut di sejumlah daerah di Jawa Barat ada basis PDIP dan basis Golkar, ada daerah pemenangnya Golkar, dan di daerah lain pemenangnya PDIP.

"Ada daerah yang incumbent-nya Partai Golkar, ada juga incumbent-nya PDI Perjuangan. Terlebih juga di 27 Kabupaten/Kota masih banyak PR yang harus dikerjakan bersama-sama," tutur Ono.

Ono menambahkan PDI Perjuangan dan Golkar memiliki platform yang sama yaitu nasionalis dengan ideologi Pancasila.

Pancasila ini, imbuh Ono, bukan ideologi di bawah meja tetapi ideologi yang mampu menyelesaikan segala permasalahan masyarakat di Jabar. Misalnya, masih ada ketimpangan pembangunan di Utara dan Selatan, keinginan masyarakat Cirebon yang ingin diperhatikan. Lalu, bagaimana memaksimalkan fungsi Bandara Kertajati dan perlu diingat bahwa Jabar ini merupakan provinsi dengan produksi pertanian besar.

"Ini yang harus kita lakukan bersama-sama dan tentu kita berharap terpilihnya Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/ Wakil Wali Kota dapat menyelesaikan segala permasalahan di Jabar," ujar Ono.

Ono mengatakan PDI Perjuangan dan Partai Golkar memiliki mekanisme yang sama dalam penjaringan kepala daerah di 27 kota/kabupaten dengan melakukan survei serta fit and proper test. Ono mengatakan meskipun keputusan ada pada DPP namun tentu dinamika yang terjadi didaerah akan menjadi pertimbangan.

"Sesudah pertemuan awal ini mungkin ada pertemuan selanjutnya mungkin tak seformal ini dan masing-masing partai akan membuat peta politik baik di tingkat provinsi foto di 27 kabupaten kota," ujar Ono.

Lebih jauh, Ono menegaskan PDIP akan fleksibel memasang kadernya dalam Pilgub Jabar lantaran saat ini PDI Perjuangan memiliki modal 17 kursi di DPRD Provinsi Jabar. Menurut Ono, pihaknya tidak mempermasalahkan jika harus di posisi Wakil Gubernur.

"PDI Perjuangan akan fleksibel dan tidak saklek untuk memasang kadernya men­jadi cagub Jabar. Bisa di nomor 1 atau 2," tandas Ono.

Sementara Ketua Partai Golkar Jabar TB Ace Hasan Syadzily mengatakan pihaknya menyambut baik silaturahmi politik yang dilakukan jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jabar. Terlebih, pada Pilpres 14 Februari lalu, PDIP dan Partai Golkar berseberangan lantaran perbedaan pilihan.

"Alhamdulillah setelah bersaing pada Pilpres sekarang kami bisa bersanding. Dan ini merupakan kunjungan kehormatan bagi Partai Golkar," kata Ace.

Ace mengungkapkan komunikasi antar partai politik sangat penting apalagi demi kemajuan Jawa Barat, terlebih bagi Partai Golkar dan PDIP yang memiliki platform kebangsaan yang sama. Ace menambahkan pihaknya menghormati mekanisme internal dari partai masing-masing dan kemungkinan terjadinya kerjasama politik antar kedua partai.

"Kunjungan ini merupakan pembuka dan upaya komunikasi dan kami menyepakati bahwa penentu kebijakan sepenuhnya diserahkan kepada DPP tetapi komunikasi politik antara kami dua partai ini di daerah tentu tetap harus terjalin," pungkasnya.

(akn/ega)


Hide Ads