Organisasi Disabilitas dan Lansia (Dilans) Indonesia di Kota Bandung, Jabar, tak pernah kehabisan ide untuk terus memperjuangkan hak disabilitas dan lansia. Dilans menggandeng pemerintah dan nonpemerintah, seperti organisasi nasional dan internasional, perguruan tinggi, bisnis, dan yang lainnya.
Berbagai kegiatan dilakukan untuk mengembangkan kota yang ramah disabilitas, mulai dari kegiatan yang menyangkut kesehatan, pendidikan, pelatihan, peningkatan fasilitas, dan masih banyak lagi. Selain itu, Dilans juga berinovasi dan pengembangan produk bagi penyandang disabilitas.
Farhan Helmy (61) selaku Presiden Dilans membuat suatu gagasan atau solusi guna mengatasi berbagai permasalahan terutama bagi penyandang disabilitas dan difabel. Contohnya seperti kursi roda yang dimodifikasi dengan menambahkan unsur teknologi pendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belum mampu untuk bikin kursi roda, jadi kita beli kursi roda lalu di-reverse engineering, hingga akhirnya dilengkapi. Nah itu kita kolaborasi dengan perusahaan. Lalu dengan ITS kami berkolaborasi dalam mengembangkan prototype untuk kursi roda," pungkas Farhan Helmy.
Ia juga membuat produk lainnya seperti peta yang dibuat dengan teknik 3D printing hingga bisa dirasakan oleh penyandang disabilitas. Lalu juga ada globe, rubik, buku yang dibuat dengan menambahkan simbol huruf braille untuk mempermudah difabel dalam memahami benda tersebut.
"Kita berkolaborasi dengan salah satu label di Kota Bandung untuk bisa membuat produk bagi disabilitas. Seperti peta lalu juga globe, untuk membantu mereka (penyandang disabilitas)," ucap Farhan.
Farhan juga mengharapkan jika produk-produk tersebut dapat disebarluaskan untuk membantu penyandang yang lainnya.
Selain itu melakukan pengembangan produk, Dilans juga mengajak para penyandang disabilitas dan lansia untuk meningkatkan keterampilan dengan masuk ke dalam sebuah relasi bisnis dan melibatkan para penyandang disabilitas ke beberapa posisi pekerjaan di dalamnya.
"Kita mengajaknya di dalam satu jejaring apakah sebagai marketer atau apa segala macam. Karena diharapkan organisasi ini tidak hanya berupa charity, tetapi kami membangun pemberdayaan ekonomi yang berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk UMKM produktif. Dimana penyandang disabilitas dan lansia ikut serta di dalamnya," katanya.
(sud/sud)