9 Juta Rumah di Jepang Tak Berpenghuni

Kabar Internasional

9 Juta Rumah di Jepang Tak Berpenghuni

Sekar Aqillah Indraswari - detikJabar
Senin, 06 Mei 2024 13:30 WIB
Rumah 85 tahun di masih berdiri kokoh usai gempa Jepang/Philip Fong via AFP
Rumah di Jepang (Foto: Philip Fong via AFP)
Jakarta -

Fenomena rumah kosong di Jepang atau akiya tengah menjamur. Survei teranyar bahkan menyebut ada 9 juta rumah kosong alias 'rumah hantu' di Jepang.

Faktor populasi lagi-lagi jadi biang keroknya. Saat ini sebagaimana dilansir dari detikProperti, jumlah rumah kosong di Jepang meningkat 510.000. Jumlah ini menjadi rekor tertinggi di Jepang. Sampai bulan Oktober 2023 lalu, data mencatat 8,49 rumah kosong naik drastis dari sebelumnya tahun 2018 yang mencapai 3,8 juta.

"Jumlah total rumah kosong tersebut mewakili hampir 14% dari seluruh rumah di Jepang, meskipun jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi. Kami memperkirakan terdapat hampir 11 juta akiya (rumah kosong di Jepang) dan jumlahnya mencapai lebih dari 30% rumah dalam satu dekade," tulis Institut Penelitian Nomura seperti yang dikutip dari The Guardian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei terhadap rumah ini dilakukan Kementerian Dalam Negeri Jepang setiap lima tahun sekali sejak tahun 1948. Berdasarkan survei, jumlah rumah kosong meningkat tajam sejak tahun 1973.

Dari survei tersebut, terungkap banyak properti yang kini ditawarkan untuk disewa. Namun tantangan muncul lantaran posisi rumah yang letaknya jauh dari pusat kota atau kawasan yang ramai. Sehingga banyak rumah yang dibiarkan terbengkalai.

ADVERTISEMENT

Populasi dan merosotnya angka kelahiran di Jepang jadi pemicu banyaknya rumah kosong. Terlebih tak banyak masyarakat Jepang yang ingin tinggal di pedesaan dan mewarisi rumah. Hal itu disebabkan masalah pajak yang tinggi.

Jepang menerapkan pajak pada tanah kosong lebih tinggi dibandingkan tanah yang di atasnya didirikan bangunan. Sehingga, masyarakat negeri Sakura tak memiliki pilihan selain menjual atau menyewakan bangunan kosong ketimbang menghancurkan rumah.

Menjamurnya rumah kosong juga patut diwaspadai. Sebab rumah kosong rentan dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal dan pembakaran. Ujungnya akan berdampak pada lingkungan.

Belakangan fenomena menyewakan rumah kosong kepada wisatawan jadi pilihan. Minat orang asing untuk menginap di rumah tradisional Jepang juga cukup tinggi.

Dengan begitu, masyarakat Jepang punya solusi untuk rumahnya yang terancam kosong. Mereka bisa menjadikannya sebagai ladang bisnis.

Pasangan Hana Sakata dan Suaminya ikut melakoni bisnis tersebut. Mereka merenovasi dan menyewakan rumah selama hampir satu dekade melalui usaha New Heritage.

Rumah di semenanjung Izu yang semula rusak dan kosong akibat tumpukan salju dibersihkan. Tak sedikit biaya yang dikeluarkan pasangan itu untuk merenovasi rumah. Namun mereka tetap merenovasinya dan menyewakan rumah tersebut.

"Saat ini ada banyak hype, khususnya di kalangan orang asing, mengenai rumah pertanian raksasa di Jepang yang tersedia dengan harga sangat murah atau gratis. Namun ini merupakan komitmen yang sangat besar dan tidak banyak kontraktor yang dapat memperbaikinya, ditambah keterampilan pertukangan tradisional sudah mulai punah," ungkapnya.


Artikel ini sudah tayang di detikProperti, baca selengkapnya di sini




(aqi/dir)


Hide Ads