Jalan Braga nan legendaris kini bebas dari kendaraan setiap hari Sabtu dan Minggu. Setelah sebelumnya diistilahkan dengan nama Braga Free Vehicle, Pemkot Bandung resmi meluncurkan penamaan baru, Braga Beken.
Beken merupakan singkatan dari Bebas Kendaraan. Nama ini diambil dari salah seorang pemenang sayembara Pj Wali Kota dalam unggahan instagram Humas Pemkot Bandung.
Harapan Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono dari penamaan Braga Beken, yakni agar mengembalikan keindahan, keaslian, dan pesona Jalan Braga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap bahwa dengan menjadikan jalan Braga Beken (bebas kendaraan), masyarakat Kota Bandung dapat menikmati keindahan dan ketenangan sejarah yang ditawarkan oleh jalan ini," ungkap Bambang.
Seperti diketahui, pada Sabtu (4/5) lalu, hari pertama pelaksanaan Braga Beken mendapat antusiasme tinggi dari warga, wisatawan lokal, luar kota hingga mancanegara. Mereka bisa berjalan kaki di jalan Braga yang terbuat dari bebatuan andesit, menikmati sejuknya udara Kota Bandung, serta memandang gedung-gedung bersejarahnya.
Membebaskan Jalan Braga dari kendaraan bermotor dianggap berdampak positif dalam penataan kawasan bersejarah ini.
"Laporan dari Kasatlantas menyatakan bahwa kehadiran Braga Beken telah membantu mengurangi kemacetan di sekitar Jalan Naripan. Ini memberikan bukti konkret dalam meningkatkan kualitas hidup warga," lanjut Bambang.
Tak cuma menyediakan spot agar warga berjalan kaki dengan leluasa. Berbagai kegiatan turut diselenggarakan pada Braga Beken. Di antaranya, Braga Culinary Night, co-working space, dan pengembangan kampung wisata.
Salah satunya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung melalui Bandung Creative Hub (BCH) akan menghadirkan 'Nyeni di Braga' setiap gelaran Braga Beken. Lewat 'Nyeni di Braga', pengunjung bisa bergabung dengan pemusik-pemusik dari Bandung Creative Hub untuk 'ngejam' atau bermusik bersama.
![]() |
Penampilan ini perdana digelar kemarin, di depan Braga City Walk. Selain musik modern, juga turut dihadirkan musik tradisional seperti kacapi suling.
BCH yang juga memiliki segmen BCH Music Corner akan menjaring talenta-talenta yang pernah mengisi segmen ini untuk manggung pada gelaran 'Nyeni di Bandung'.
Dalam program Braga Beken ini, Pemkot telah menyediakan 11 kantong parkir untuk mendukung aksesibilitas. Meskipun, tak dapat dipungkiri perlu pengawasan ketat untuk memastikan tidak ada praktik pungutan liar (pungli) terjadi di area Braga dan sekitarnya.
"Saat kami meluncurkan Braga Beken Bebas Kendaraan, kami juga berkomitmen untuk mengelola masalah seperti pengelolaan sampah dan potensi pungli dengan serius," tutur Bambang.
Menurut Bambang, Braga Beken akan terus dievaluasi secara berkala. Evaluasi bakal melibatkan seluruh stakeholder termasuk masyarakat untuk memastikan konsistensi dan keberlanjutan.
Berikut titik kantung parkir off street dan on street untuk Braga Beken. Ingat ya detikers, kantung parkir ini gratis alias tidak dipungut biaya!
Parkir Off Street:
1. Balaikota Bandung
2. Taman Dewi Sartika
3. Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat
4. Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
5. Bank BJB
6. Bank Bandung
7. Kantor Pos Jalan Banceuy
Parkir On Street:
1. Kawasan Jalan Viaduct
2. Jalan Cikapundung
3. Jalan Braga Pendek
(aau/dir)