Penyakit 'menakutkan' disebabkan oleh nyamuk diprediksi makin menggila. Invasi penyakit tropis mungkin terjadi di Amerika Utara hingga sebagian Eropa, karena nyamuk pembawa penyakit itu memperluas jangkuannya ke kutub.
Melansir detikInet, berdasarkan U.S. Centers for Disease Control and Prevention, nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia. Hewan itu bertanggung jawab atas hampir satu juta kematian tiap tahunnya.
Mayoritas kematian disebabkan oleh penyakit malaria yang ditularkan nyamuk Anopheles betina. Penyakit lain yang ditularkan nyamuk termasuk demam berdarah, demam kuning, dan zika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, penyakit-penyakit tersebut sebagian besar hanya ditemukan di daerah tropis. Namun, ahli memperingatkan bahwa seiring meningkatnya suhu global, nyamuk-nyamuk ini kemungkinan akan memperluas jangkauannya ke wilayah lintang utara yang lebih dingin.
"Pemanasan global akibat perubahan iklim berarti vektor penyakit yang membawa dan menyebarkan malaria dan demam berdarah dapat menyebar ke lebih banyak wilayah. Wabah terjadi di wilayah di mana masyarakatnya cenderung naif secara imunologi dan sistem kesehatan tidak siap," cetus Rachel Lowe, profesor di Catalan Institution for Research and Advanced Studies.
"Kenyataannya musim panas lebih panjang akan memperbesar peluang penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk dan mendukung makin seringnya wabah terjadi dan kian kompleks untuk ditangani," tambahnya.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.
(mso/mso)