Jabar Hari Ini: Cerita Gus Ubad soal Habib Minta Kiai Serahkan Istri

Jabar Hari Ini: Cerita Gus Ubad soal Habib Minta Kiai Serahkan Istri

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 01 Mei 2024 22:00 WIB
Potongan video viral Gus Ubad.
Potongan video viral Gus Ubad. Foto: Istimewa
Cianjur -

Sejumlah peristiwa terjadi hari ini Rabu (1/5/2024) di Jawa Barat, mulai dari viral cerita kyai cianjur serahkan istri ke oknum habib, terjadinya gempa di Bandung, hingga aksi duel sadis yang melibatkan anak SMP di Sukabumi.

Berikut sejumlah ringkasan berita yang dirangkum dalam Jabar hari ini,

Viral Cerita Gus Ubad Kiai Serahkan Istri Ke Oknum Habib di Cianjur

Viral sebuah video menyebutkan ulama di Cianjur menyerahkan istrinya kepada oknum habib (keturunan Nabi Muhammad SAW). MUI Kabupaten Cianjur pun turun tangan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan yang memicu kontroversi itu disampaikan Gus Ubad Aminullah. Dalam potongan video berdurasi 1.17 menit itu, Gus Ubad yang mengenakan peci merah menyebutkan jika dirinya sempat mengobrol dengan salah satu keluarga dari pesantren besar di Cianjur.

Dalam obrolannya dengan keluarga Ponpes itu, diketahui jika beberapa bulan lalu seorang habib asal Empang Bogor mendatangkan habib-habib dari Yaman ke salah satu tempat di Cianjur.

ADVERTISEMENT

"Ada di Cianjur, salah satu pesantren besar. Kebetulan dari salah satu keluarganya yang ngobrol dengan saya. Katanya beberapa bulan lalu, ada habib dari Empang Bogor. Dia mendatangkan habib-habib Yaman di Cianjur," ujar Gus Ubad dalam video.

Menurut dia, saat pertemuan tersebut salah seorang habib melihat perempuan yang merupakan santri kyai di Cianjur. Habib itupun meminta istri kyai tersebut seraya menyebutkan tidak akan mendapatkan syafaat jika tidak mengikhlaskan sang istri.

"Karena istri kyai ini cantik, geulis. Saat itu juga yang mengaku cucunya nabi itu meminta istrinya kyai. (Dia mengatakant) kalau tidak diikhlaskan kau tidak akan mendapat syafaat. Karena kadung percaya ini duriahnya rasul, orang ini rela. Ini fakta," ucap dia.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris MUI Kabupaten Cianjur Saepul Ulum, mengatakan pihaknya tengah menelusuri sosok kyai dan habib yang disebutkan oleh Gus Ubad dalam video yang viral tersebut.

"Kita sedang telusuri dulu siapa kyai dan habibnya," kata Saepul Ulum, Rabu (1/5/2024).

MUI akan mencoba mengklarifikasi informasi tersebut langsung kepada pihak yang disebutkan dalam video tersebut. "Kita ingin tabayun, menanyakan dulu kebenarannya. Tapi terlebih dulu harus cari tahu siapa sosok kyai dan habibnya," jelasnya.

Sesar Garsela 'Menggeliat', Bandung Digoyang Gempa

Gempa bumi kembali mengguncang Provinsi Jawa Barat. Kali ini pada Rabu (1/5/2024) pagi sekitar pukul 10.06 WIB, wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya diguncang gempa.

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tektonik ini berkekuatan 4,2 magnitudo dengan episenter tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km Tenggara Kabupaten Bandung, Jabar pada kedalaman 4 km.

Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto, gempa tersebut merupakan dampak dari aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela).

"Episenter terletak pada koordinat 7.2 LS dan 107.57 BT. Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garut Selatan," katanya dalam keterangan resminya, Rabu (1/5/2024).

Dampak gempa bumi dirasakan di sejumlah wilayah. Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat menyebut, gempa dirasakan di wilayah Majalaya, Ciwidey, Banjaran, Cibereum, Pangalengan, dan Garut.

Skala getaran dapat dirasakan warga dari dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

"Sementara di Soreang Kabupaten Bandung, Pasirwangi, Garut dengan Skala Intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," tulis Hartanto.

Pada hari ini sampai pukul 10.28 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua kali aktivitas gempa bumi susulan. Namun, Hartanto menuturkan belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," ucap Hartanto.

Geger Mayat di Bojongsoang

Geger warga temukan mayat tergeletak, Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Rabu (1/5/2024). Mayat tersebut ditemukan dalam keadaan telah membusuk.

Pantauan detikJabar di lokasi, awalnya warga menemukan mayat tersebut di dalam semak belukar. Setelah datang polisi dan tim Inafis Polresta Bandung langsung semak belukar tersebut dibersihkan.

Kemudian mayat tersebut diangkat oleh tim Inafis ke tanah yang datar. Tim Inafis langsung melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap mayat tersebut.

Tak berselang lama pihak keluarga korban langsung mendatangi lokasi penemuan mayat tersebut. Kemudian membenarkan bahwa mayat tersebut adalah keluarganya.

"Informasi awal adalah adanya anak kecil yang mau mencari bunglon. Kemudian melihat jenazah terkapar di semak belukar. Langsung laporan ke warga setempat," ujar Kapolsek Bojongsoang, Kompol Tugiman, kepada detikJabar.

Pihaknya mengungkapkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam penemuan mayat tersebut. Hal tersebut diketahui setelah adanya pemeriksaan oleh tim Inafis.

"Hasil pengecekan dan pemeriksaan tim Inafis Polresta Bandung. Yang bersangkutan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau mengarah tindak pidana," katanya.

Keluarga dari mayat tersebut pun telah mendatangi lokasi. Kemudian identitas dari mayat tersebut adalah Cahyudin (58).

"Memang berdasarkan keterangan dari keluarganya, almarhum sering menyendiri atau cenderung tidak mau bersosialisasi. Tapi kalau ada yang menyuruh jasa cukur atau pijit, dia siap," jelasnya.

"Kebetulan hasil pengecekan tadi di TKP sekitar jenazah ada tas yang isinya alat cukur, gunting, sisir, dan bodylotion untuk memijit," tambahnya.

Tugiman mengungkapkan Cahyudin semasa hidupnya adalah seorang bujangan atau belum menikah. Kemudian dalam kesehariannya kerap menyendiri.

"Keluarga terakhir ketemu katanya setelah lebaran. Kalau tetangganya ada yang menemukan sekitar tanggal 24 April di Banjaran lagi jalan," ucapnya.

Dia menduga mayat tersebut telah meninggal dunia sejak satu pekan yang lalu. Pasalnya kondisi mayat tersebut telah membusuk.

"Kurang lebih sekitar seminggu. Soalnya sudah membusuk keluar belatung. Riwayat penyakit belum bisa dipastikan. Kalau dari informasi dari tim inafis kemungkinan mempunyai penyakit dalam," bebernya.

Tugiman menambahkan saat ini mayat tersebut akan dibawa ke RS Sartika Asih. Hal tersebut dilakukan hanya untuk pemulasaraan.

"Kalau keluarga menerima musibah ini, jadi tidak dilakukan autopsi. Sekarang mau dibawa ke RS Sartika Asih untuk dipulasaraan. Selanjutnya akan dimakamkan keluarga," pungkasnya.

Duel Sadis Pelajar SMP di Sukabumi

Peristiwa duel antarpelajar SMP kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Kali ini, korban mengalami luka serius di bagian perut hingga ususnya terburai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Jalan Cikapek, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Duel dilakukan antarapelajar kelas 3 SMP negeri dan swasta.

Kanit Serse Polsek Sukaraja Resor Sukabumi Kota Iptu Hendra Gunawan mengatakan, kronologi peristiwa itu bermula saat korban berinisial R (15) dan terduga pelaku inisial A (15) saling menantang untuk duel melalui media sosial. Masing-masing pelaku dan korban membawa senjata tajam.

"Diduga dilakukan dengan cara pelaku dan korban saling menantang di medsos dan bertemu di TKP dengan masing-masing membawa senjata tajam," kata Hendra saat dikonfirmasi detikJabar, Rabu (1/5/2024).

Hendra mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Senin (22/4) lalu sekitar pukul 16:30 WIB. Akibat perkelahian tersebut, korban mengalami luka di bagian perut hingga usus terburai.

"Korban terkena senjata tajam di bagian perut dan mengalami luka sayatan. Dilarikan ke rumah sakit kemudian baru hari ini, ibu korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukaraja," ujarnya.

Satu orang siswa berinisial A (15) telah ditetapkan sebagai anak yang berhadapan dengan hukum (istilah tersangka bagi anak). Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi anak yang melihat kejadian tersebut.

"Korban dirawat dan dioperasi di bagian perut di RSUD Syamsudin SH. Pelaku sudah diamankan, dijerat dengan Pasal Perlindungan Anak dan 351 ancaman hukuman maksimal pidana penjara paling lama lima tahun," tutupnya.

Aksi Tengil Pelaku Bully Ngaku Ponakan Jenderal

Aksi sok jago remaja berinisial YW alias U (20) membuatnya kini jadi buruan polisi. Viral video rekaman U saat tengah melakukan perundungan bocah, yang mirisnya sambil siaran langsung (live) di media sosial TikTok.

Dalam video berdurasi tiga menit, memperlihatkan dua orang pelaku melakukan perundungan terhadap seorang bocah. Dari dua orang pelaku tersebut diyakini salah satunya ialah U, yang melakukan aksi kekerasan dengan memukul kepala korban.

Dengan berbahasa Sunda, keduanya meminta korban membuka aplikasi WhatsApp di sebuah smartphone. Namun karena menganggap melawan, U langsung memukul korban menggunakan botol dan membuat korban menangis kesakitan.

Tapi aksi tengil U tak cuma itu. Pada video lainnya, U mengaku punya paman yang merupakan seorang jenderal. U mengaku merupakan keponakan dari Mayjen Rifky Nawawi.

"Meskipun om aing jenderal, aing can pernah minta tolong ka om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifky Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong? Nggak pernah. Aing sorangan weh, bodo amat aing rek boga ieu nanaon ge, sorangan idup aing mah (meskipun omku jenderal, aku belum pernah minta tolong ke omku yang jenderal. Silahkan searching di google kamu, Mayjen Rifky Nawawi. Apakah aku pernah minta tolong? Nggak pernah. Aku sendirian aja, bodo amat aku mau ada apa-apa juga, sendirian hidup aku mah)," kata U dalam siaran langsung akun TikToknya.

U juga menyelipkan banyak kata-kata kasar pada penonton siaran langsungnya. Bahkan, U dengan lantang mengatakan tidak takut berurusan dengan hukum dan siap untuk dibui (penjara).

"Rek dibui, nya dibui, kagok, tanggung. Kumaha aing we atuh. Trus kunaon lamun jenderal? Sia wani teu jeung jenderal? (Mau dibui ya dibui, tanggung. Terserah aku aja lah. Trus kenapa kalau jenderal? Kamu berani nggak sama jenderal?)," ucapnya melanjutkan dan membaca komentar para penontonnya.

Dalam video lainnya lagi, U juga memperlihatkan pada para penontonnya, rekaman-rekaman penganiayaan yang dilakukan oleh dirinya dan teman-temannya. Korbannya lagi-lagi diduga ialah D (14), bocah yatim piatu yang berprofesi sebagai juru parkir.

Siaran langsung tersebut kemudian diunggah oleh seorang content creator di akun Instagram @arief_rachman_saputra. Arief mengaku mulanya kerap mendapat notifikasi untuk memviralkan U, karena kejadian merekam tindakan penganiayaan pada D bukan hanya sekali ia lakukan.

"Saya udah pantau U seminggu ke belakang. Banyak followers saya yang laporan kalo U ini meresahkan. Ada beberapa kejadian sudah sering mukul (korban). Sabtu subuh saya bangun, liat notif banyak yang shara U itu lagi live dan kacau, sudah parah perilakunya. Saya inisiatif untuk record dan viralin di IG karena kalau di TikTok pasti di-take down," ucap Arief Rachman alias Romo Otot, saat dihubungi detikJabar Minggu (28/4/2024) lalu.

Ia mengatakan kejadian viral video perundungan tersebut terjadi pada Sabtu (27/4/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. Lokasi perundungan diyakini berada di sekitar Komplek Singgasana, daerah Mekarwangi, Kota Bandung. D, saat itu diketahui tengah duduk di kuburan daerah tersebut.

Respons Pemkot Bandung dan KPAI

Mengetahui hal tersebut, Pj Wali Kota hingga Ketua DPRD Kota Bandung mengaku prihatin dan meminta pelaku segera diadili oleh pihak berwajib. Sementara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun turun tangan dalam kasus viral perundungan bocah yang disiarkan langsung di media sosial.

Diah Puspitarini, Pengampu Kluster Kekerasan Fisik Psikis Anak mengaku bakal melakukan intervensi dan memastikan korban mendapat penanganan.

"KPAI ikut prihatin kejadian perundungan terjadi kembali. Ini juga sudah menjadi atensi kami, beberapa hari ini sudah melakukan koordinasi dengan Polrestabes Bandung dan UPTD PPA. Korban sudah ditemukan, dan memang ini menjadi perhatian dan keprihatinan kita bersama bahwa anak korban ini kan yatim piatu," kata Diah pada detikJabar, Rabu (1/5/2024).

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads