Erwin: Pagar Nusa untuk Menjaga Ulama

Erwin: Pagar Nusa untuk Menjaga Ulama

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 01 Mei 2024 11:00 WIB
Silaturahmi Pagar Nusa dan Kera Sakti Kota Bandung
Silaturahmi Pagar Nusa dan Kera Sakti Kota Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Duel maut yang melibatkan pendekar Pagar Nusa dan Kera Sakti terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur belum lama ini. Pendekar dari Pagar Nusa berinisial AYP (20) dilaporkan meninggal dunia dalam insiden itu.

Buntut dari kejadian itu, Pagar Nusa Kota Bandung dan Kera Sakti Kota Bandung melakukan pertemuan dan sepakat menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.

Ketua IK-SPI Kera Sakti Kota Bandung Azis Riawan memastikan, jika anggota Kera Sakti di Kota Bandung sangat tidak setuju dengan kegiatan yang tidak ada faedahnya seperti itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggota kami alhamdulillah bisa dikondisikan untuk menghindari kegiatan negatif dan kurang bermanfaat seperti itu," kata Azis kepada detikJabar di Bandung, Selasa (30/4/2024).

Azis menyebut, sejak berdiri tahun 1992 Kera Sakti di Kota Bandung tidak pernah ada gesekan dengan perguruan silat lain.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah Perguruan Kera Sakti bersaudara dengan Pagar Nusa dan perguruan silat lain," ucapnya.

Meski tidak ada kaitannya dengan kejadian di Jawa Timur, sebagai anggota Kera Sakti, Azis sampaikan permintaan maaf dan bela sungkawa.

"Untuk kejadian di Jawa Timur kami Kera Sakti sendiri di Kota Bandung memohon maaf dan turut berbelasungkawa atas meninggalnya dari saudara Pagar Nusa, saya berharap kejadian di Banyuwangi tidak terjadi di Kota Bandung, khusunya di Jawa Barat," tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua Pagar Nusa Kota Bandung Erwin mengatakan, pertemuan itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan menjaga tali persaudaraan

"Saya ucapkan terimakasih IK-SPI Kera Sakti Kota Bandung dan jajaran, permintaan maafnya begitu tulus, begitu khidmat. Kami dari Pagar Nusa Kota Bandung terus terang saja memaafkan apa yang terjadi di sana walaupun bukan dilakukan Kera Sakti Kota Bandung, itu solidaritas ya, sama-sama saling memaafkan. Mudah-mudahan kedatangan Kera Sakti ke Pagar Nusa bisa mempererat silaturahmi," terang Erwin.

Erwin mengimbau kepada anggota Pagar Nusa di Kota Bandung untuk menahan diri dan yang tidak tersulut provokasi yang bisa memecah persaudaraan.

Ia menegaskan, kehadiran Pagar Nusa bukan untuk mencari popularitas dalam bela diri, tapi kehadiran Pagar Nusa untuk membela para ulama.

"Imbauannya, kepada seluruh pengurus, kader Pagar Nusa di Kota Bandung yang ada di 30 kecamatan dan 153 Kelurahan harus tetap kontrol emosi, bila terjadi apapun hadapi dengan santai, Pagar Nusa ini punya tugas untuk berkhidmat kepada ulama, menjaga ulama, kemampuan bela dirinya untuk bela ulama. Posisinya untuk jaga para ulama di Kota Bandung," pungkasnya.

(wip/yum)


Hide Ads