Menakar Peluang Erwin Usai Atalia dan Farhan Tak Naik Gelanggang

Pilwalkot Bandung 2024

Menakar Peluang Erwin Usai Atalia dan Farhan Tak Naik Gelanggang

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 27 Apr 2024 07:14 WIB
Ketua DPC PKB Kota Bandung, Erwin mendeklarasikan maju dalam Pemilihan Wali Kota Bandung (Pilwalkot) pada Pemilu Serentak 2024.
Erwin, bacawalkot Bandung 2024 di tengah-tengah pendukungnya (Foto: Dok. DPC PKB Kota Bandung).
Bandung -

Erwin, Ketua DPC PKB Kota Bandung serius menapaki langkahnya untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung2024. Apalagi, dua pesaing Erwin dikabarkan batal maju ke gelanggang pertarungan politik yang digelar pada November 2024 mendatang.

Nama Erwin muncul dalam peta persaingan setelah dirinya menyatakan niat untuk maju sebagai calon Wali Kota Bandung. Sejak saat itu, Erwin mulai menggerakkan kakinya untuk pelan-pelan menapakkan kaki ke arena kontestasi.

Namun Erwin harus ekstra kerja keras mengingat para pesaingnya memiliki kekuatan yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Para tokoh lain juga santer dikabarkan bakal maju di Pilwalkot Bandung. Sebut saja Atalia Praratya dari Golkar dan Muhammad Farhan dari NasDem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun keduanya kini dikabarkan batal mengikuti Pilwalkot Bandung 2024. Atalia disebut mundur dari persaingan, sedangkan Farhan, tidak diusung dan disiapkan NasDem untuk mengikuti Pilwalkot Bandung.

Mundurnya dua nama itu jelas berdampak pada peta persaingan di Pilwalkot Bandung. Erwin bisa saja mengambil keuntungan karena tidak ada lagi pesaing yang punya tingkat elektabilitas tinggi sebagai lawannya nanti.

ADVERTISEMENT

Erwin juga punya polling yang cukup bagus. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Survei Riset Indonesia (SeRI), nama Erwin ada di urutan kedua calon Wali Kota Bandung dengan tingkat elektabilitas 7,23 persen.

Erwin dalam survei itu juga jadi salah satu tokoh yang diminati kaum milenial. Nama Erwin dipilih karena alasan jujur, amanah, dan bersih dari korupsi. Dia juga dikenal sebagai pribadi tokoh agama di Kota Bandung.

SeRI juga mengkaji korelasi pilihan politik dengan pilihan calon Wali Kota Bandung. Hasilnya Erwin dipilih oleh sebagian besar pemilih PKS sebanyak 50 persen serta pemilih PKB, Gerindra dan Demokrat sebanyak 16,75 persen.

Pengamat politik Universitas Parahyangan Pius Sugeng Prasetyo mengungkapkan, peta politik untuk Pilwalkot Bandung belum jelas terlihat meski Erwin telah menyatakan niatnya dan Atalia serta Farhan yang kemungkinan tidak jadi maju.

"Iya memang kalau secara umum masih mapping ya. Ini juga belum ada yang secara formal atau eksplisit dari partai untuk mengajukan siapa yang jadi kandidatnya belum bermunculan," ucap Pius saat dihubungi, Jumat (26/4/2024).

Disinggung sosok Erwin, Pius menuturkan, Ketua DPC PKB Kota Bandung itu tinggal berupaya meningkatkan elektabilitas dan popularitas. Sebab dua hal itu jadi kunci jika mau berkontestasi di pemilihan kepala daerah dimana pun.

"Ya persoalannya seperti yang lain, sekarang popularitas dari partainya kuat bisa (dongkrak), tapi kalau tidak besar yang diandalkan kan popularitas ya. Saya pikir jadi modal," ucapnya.

Namun jika Atalia dan Farhan benar tidak mengikuti Pilwalkot Bandung, hal itu akan membuka kesempatan sosok lainnya untuk unjuk gigi.

"Iya tinggal mencari sosok siapa yang marketebel cukup kuat. Memang belum bermunculan ya, tapi kalau saya melihat partai pemenang di Bandung potensial untuk bisa mengajukan, cukup kuat," tutup Pius.

(bba/mso)


Hide Ads