Nilai penjualan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) secara keseluruhan di Kabupaten dan Kota Bekasi mencapai Rp 2,6 triliun pada 2023. Capaian ini tercatat mengalami kenaikan semenjak pandemi COVID-19 pada 2021 silam.
Komisaris Utama BPR Usaha Rakyat, Muhammad Syafii Hasan mengatakan, pandemi COVID-19 telah membuat instansi yang dipimpinnya beradaptasi dengan strategi lini bisnis utama BPR. Hasilnya, nilai penjualan BPR Usaha Rakyat mampu bertahan bahkan meningkatkan strateginya.
"Data penjualan BPR di Kabupaten dan Kota Bekasi pada 2021 menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dengan total penjualan Rp 2,1 triliun. Ini menunjukkan bahwa BPR mampu bertahan dan beradaptasi dengan situasi pandemi saat itu," katanya, Selasa (30/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring meredanya pandemi dan dimulainya pemulihan ekonomi di Indonesia, BPR Bekasi pun langsung tancap gas mengejar target bisnisnya. Data penjualan BPR di 2022 kemudian menunjukkan peningkatan signifikan mencapai Rp 2,2 triliun.
"Tahun 2022 menjadi tahun pemulihan bagi BPR secara umum dan BPR Usaha Rakyat khususnya. Penjualan meningkat pesat, menandakan optimisme baru di tengah pemulihan ekonomi," ucapnya.
Menurutnya, peningkatan capaian pada 2022 terjadi karena adanya faktor mulai dari pemulihan ekonomi, kebijakan pemerintah, hingga inovasi dari BPR dalam pengembangan produk dan layanannya. Upaya-upaya itu lalu membuat aktivitas ekonomi, terutama di wilayah Bekasi di sektor kredit mikro dan semimikro menunjukkan geliat peningkatannya.
Kemudian, di 2023, BPR di Bekasi mencapai nilai penjualan sebesar Rp 2,6 triliun. Menurut Syafii Hasan, kondisi ini terjadi karena Indonesia memasuki era baru di sektor keuangan setelah dihantam Pandemi COVID-19.
"Tahun 2023 menandakan era baru bagi sektor keuangan mikro di Indonesia. Dengan pemulihan ekonomi yang semakin kuat dan berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung, BPR di Bekasi diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," ungkapnya.
BPR Usaha Rakyat pun optimistis catatan keuangan pada tahun mendatang akan mengalami peningkatan kembali. Apalagi, BPR di Bekasi punya sejumlah potensi mulai dari jumlah populasi yang besar hingga kemudahan sejumlah akses yang dirasakan masyarakatnya.
"Ditambah, kebutuhan pembiayaan untuk modal usaha dan konsumsi di segmen mikro dan semimikro masih tinggi. BPR Bekasi pun telah menunjukkan resiliensi dan kemampuannya dalam beradaptasi dengan berbagai tantangan, dan kini kami siap untuk terus berkembang di masa depan," pungkasnya.
(ral/dir)