Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Truk Vs Pikap di Sukabumi

Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Truk Vs Pikap di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 30 Apr 2024 14:06 WIB
Pikap yang diseruduk truk di Sukabumi.
Pikap yang diseruduk truk di Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Sukabumi -

Dini hari yang sunyi di Jalan Siliwangi, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mendadak riuh setelah sebuah truk salah satu perusahaan ekspedisi tiba-tiba menabrak pikap yang terparkir di pinggir jalan, waktu menunjukkan sekitar pukul 02.45 WIB.

Saat itu, Eki Lesmana tengah berada di dalam pikap bersama sopir. Beberapa saat sebelum truk datang menerjang ia mengobrol dan bercanda dengan teman-temannya yang baru saja selesai memasang baliho hari nelayan.

"Saya memang saat itu sedang mengobrol sambil menunggu teman-teman selesai mengangkat barang. Tiba-tiba enggak tahu ada suara dari arah belakang, saya lansung terpental ke depan kaca mobil sampai pecah. Posisi saya sedang dengan kang Asep (sopir)," tutur Eki menceritakan awal kejadian tersebut kepada detikJabar, Selasa (30/4/20204).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesaat kemudian, Eki bergegas keluar dari dalam pikap. Pemandangan mengerikan langsung terlihat oleh matanya. Dia melihat teman-temannya tergeletak di jalan dengan kondisi terluka.

"setelah saya keluar ada teman-teman saya ternyata sudah tergeletak di jalan di pinggir. Ada banyak warga, kami teriak minta tolong mereka langsung menolong, pertama datang itu Ketua KNPI, Kang Radi juga langsung membopong teman saya ke rumah sakit. Setelah itu kami menyusul menyetop kendaraan untuk bisa membawa korban ke rumah sakit," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Eki menceritakan benturan yang sangat keras ia rasakan, posisi kanan belakang pikap terkena hantaman truk hingga tergelincir. Sopir truk sendiri saat itu masih berada di dalam kendaraannya. Kondisi mesin kendaraan ekspedisi itu juga masih hidup.

"Saya suruh keluar, asalnya nggak mau turun dengan alasan memang mobilnya nggak bisa dimatikan. Saya nggak percaya awalnya setelah saya masuk ke dalam saya coba cabut kuncinya ternyata tidak bisa mati mobilnya. Truk ini setelah nabrak pikap langsung nabrak pohon," ungkapnya.

Eki mengaku ngalami luka akibat benturan, saat truk menghantam Pikap yang ia tumpangi. Ia memastikan standar parkir sudah dilakukan mulai dari memasang lampu segitiga hingga menyalakan lampu kedip di kendaraannya.

Sementara itu, Sep Radi Priadika, Ketua KNPI Palabuhanratu mengatakan posisi anggotanya saat itu memang tengah memasang Baliho hari nelayan. Kegiatan selesai sekitar pukul 02.30 WIB.

"Saya ada di lokasi, baru selesai pasang baliho. Truk datang dari arah Sukabumi kebetulan kita pakai Pikap, beberapa teman berada di pinggir jalan tentunya dengan lampu segitiga dan lampu penanda kendaraan juga menyala. Posisi saya sedang, mengecek pekerjaan teman-teman tidak jauh dari Pikap sampai tiba-tiba langsung ada tabrakan dari belakang oleh truk tersebut seperti itu. Saya langsung ingat teman-teman yang ada di lokas itu," tutur Radi.

"Saya ini niatnya selesai mengecek mau mendatangi teman-teman mau ngajak pulang, saya melihat anggota saya bergelimpangan di aspal ada yang di depan mobil ada yang disamping. Untuk almarhum Cepi kondisinya memang sejak awal terlihat luka berat. Saya sendiri langsung mengangkat satu korban menggunakan motor ke rumah sakit," sambung Radi.

Secara total Radi menyebut ada 7 orang malam itu, enam orang luka ringan dan satu meninggal dunia atas nama Cepi. Korban terluka masih ada yang menjalani pengobatan di RSUD Palabuhanratu.

"Total keseluruhan itu 7 orang, 6 orang mendapatkan luka-luka ringan dan satu orang meninggal dunia. Untuk yang mengalami luka kita kita akan pastikan mereka tidak akan pulang dulu sebelum mereka betul-betul pulih," tutup Radi.

Sosok Korban Tewas

Cepi (20) warga Kampung Tegal, Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi tewas dalam kecelakaan yang terjadi di jalan Siliwangi, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (30/4/2024) dinihari.

Korban diketahui sebagai anak sulung dari dua bersaudara, almarhum dikenal sebagai sosok yang ulet dan pekerja keras. Korban pulang mudik dari berjualan di Pabrik Tahu di Kendari, Sulawesi Tenggara dan pulang ke kampung halamannya.

"Almarhum adalah salah satu dari banyak anak muda yang bergabung di KNPI Palabuhanratu dan tentunya saya melihat sosok Cepi pekerja keras dan memiliki loyalitas yang tinggi dan memang di KNPI ini, dia solid dengan kita seperti itu," kata Sep Radi Priadika, Ketua KNPI Palabuhanratu saat berbincang dengan detikJabar di rumah duka, Selasa (30/4/2024).

Radi menceritakan Cepi adalah tulang punggung keluarga. Dia menghidupi ibu dan adik-adiknya, sepulang dari bekerja di Kendari dia memilih bergabung dengan kegiatan KNPI dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) yang dalam waktu dekat ini akan menggelar hari nelayan.

"Dia orang yang sangat baik bahkan saya baru tahu dari keluarganya tadi bahwa almarhum itu adalah tulang punggung keluarga, menghidupi orang tuanya. Kurang dari sebulan lalu dia baru pulang merantau nah sebenarnya setelah itu mengikuti kegiatan kita mengisi kekosongan," cerita Radi.

Ratusan tetangga, teman dan kerabat almarhum terlihat mengantar hingga ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Tegal. Terlihat, Dede Ola Ketua HNSI Kabupaten Sukabumi, aparat desa dan teman-teman almarhum dari KNPI.

Eni (39), kerabat dekat korban menceritakan Cepi adalah sosok yang lembut dan penurut. "Di mata saya sosok yang lembut, penurut. Dia baru pulang dari Sulawesi di pabrik tahu, dalam keadaan mudik setelah merantau lama, dia tulang punggung keluarganya," ungkap Eni.

Eni mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian Cepi. Ia terakhir bertemu lima hari yang lalu, bercanda dan bercerita.

"Kalau ada keluhan apapun, mau senang mau apa dia sering cerita. Cuma memang curhat katanya pengen motor, mungkin buat dia kerja atau apa. Sebagai saudara ya saya mendukung aja selama itu di jalan baik," tuturnya.

Eni mendapat kabar pagi tadi, ia hanya mendapat kabar Cepi mengalami kecelakaan. "Saya sedang di Cibadak, ditelepon sama ibu katanya Cepi kecelakaan, saya langsung bergegas datang," pungkasnya.

Sementara itu, Nani (45) ibunda korban terlihat menahan tangisnya. Beberapakali ia menangis sesegukan seraya mengurut dada. "Saya masih sesak kang, enggak percaya anak saya meninggal," lirihnya.

Diberitakan, satu orang meninggal dunia, lima lainnya luka-luka usai sebuah truk milik salah satu perusahaan ekspedisi menabrak pikap yang dikabarkan tengah terparkir di Jalan Siliwangi, Palabuhanratu sekitar pukul 02.45 WIB, Selasa (30/4/2024). Korban diketahui bernama Cepi warga Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu (sebelumnya tertulis Cikakak).

Pantauan detikJabar di lokasi kejadian, terlihat kaca mobil berserakan di sepanjang jalan. Sejumlah warga terlihat berkerumun di sekitar lokasi, mereka menyebut suara dentuman keras terdengar saat truk tersebut tiba-tiba menyeruduk pikap.

"Dari atas, dari perempatan Jalan Siliwangi ke arah dermaga Palabuhanratu. Truk entah bagaimana terus ke arah bahu jalan ke kiri tepat ke arah pikap terparkir," kata Deni, warga yang ditemui di sekitar lokasi kejadian kepada detikJabar.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads