Curhat Pedagang Sepi Pembeli Usai Jalan Siliwangi Kuningan Ditutup

Curhat Pedagang Sepi Pembeli Usai Jalan Siliwangi Kuningan Ditutup

Mohamad Taufik - detikJabar
Sabtu, 27 Apr 2024 22:30 WIB
Kondisi Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, pascapenutupan jalan.
Kondisi Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, pascapenutupan jalan. (Foto: Mohamad Taufik/detikJabar)
Kuningan -

Sepekan telah berlalu sejak pemerintah Kabupaten Kuningan memberlakukan penutupan jalan di kawasan pertokoan Siliwangi untuk semua kendaraan dan PKL. Namun, permasalahan yang kini dihadapi para pedagang lama di kawasan tersebut adalah penurunan omzet hingga hampir tidak ada penjualan.

Seperti yang diungkapkan oleh Deni, penjaga Toko Prapatan yang menjual peralatan sekolah, ia mengaku omzetnya turun hingga 50 persen sejak kawasan tersebut ditutup. Para pelanggannya kini enggan untuk mampir berbelanja karena tidak bisa dilintasi oleh angkot ataupun kendaraan pribadi dan motor.

"Tempat parkir yang disediakan pemerintah di kawasan Puspa di lahan bekas SDN 17 dan Langlangbuana terlalu jauh, sehingga para pelanggan memilih berbelanja ke toko yang dekat sekitar situ. Ditambah angkot, kendaraan pribadi maupun motor tidak lewat sini membuat toko kami semakin sepi," keluh Deni kepada detikJabar, Sabtu (27/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluhan serupa juga diungkapkan oleh Teddy Wahyudi, pemilik toko Emas Macan. Ia mengeluh bahwa tokonya kini lebih ramai oleh karyawannya dibandingkan oleh pembeli. Menurut Teddy, kebijakan pemerintah yang menutup akses jalan di sepanjang kawasan Pertokoan Siliwangi membuatnya menjadi seperti kota mati.

Padahal, kata Teddy, ia sudah menyewa enam kios dengan harga sewa yang lumayan mahal. Belum lagi, ia harus menggaji karyawannya yang berjumlah 94 orang. "Toko ini peninggalan orang tua saya, dari hanya satu kios sekarang saya menyewa enam kios sekaligus. Sewanya juga ke pemerintah daerah. Sekarang jalan Siliwangi malah ditutup membuat toko saya jadi sepi. Bahkan kelihatan lebih ramai karyawan daripada pembeli," katanya.

ADVERTISEMENT

Atas kondisi ini, Teddy dan para pedagang lainnya berharap agar kebijakan pemerintah tersebut tidak dilanjutkan. Teddy mengaku tidak mempermasalahkan jika kawasan tersebut dilarang untuk PKL dan parkir, namun setidaknya kendaraan masih bisa melintas.

Menanggapi hal ini, Pj Bupati Kuningan, R Iip Hidajat, meminta para pedagang di kawasan Siliwangi untuk bersabar. Pasalnya, kebijakan ini masih dalam tahap uji coba dan akan dievaluasi. "Seperti yang pernah saya katakan, penutupan Jalan Pertokoan Siliwangi ini bersifat sementara, tidak permanen. Kebijakan ini sedang kami kaji dan evaluasi. Mohon bersabar," ujar Iip.

Iip menambahkan, kebijakan penutupan Jalan Siliwangi dari PKL dan parkir ini dilakukan dalam rangka penataan kawasan Kuningan kota yang selama ini terlihat semrawut. Dengan adanya keluhan dari para pedagang mengenai penutupan jalan ini, Iip mengaku telah mengetahuinya dan akan segera menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi.

"Kalaupun memang harus diubah, berarti kami harus melakukan penataan dan menyediakan sejumlah sarana dan prasarana untuk perubahan tersebut seperti pemasangan rambu dan lainnya. Misalkan area trotoar yang terlarang untuk PKL, nanti kita harus siapkan bangku taman tempat kongkow yang nyaman, lampu tematik dinyalakan termasuk pemasangan rambu larangan parkir dan lainnya," ungkap Iip.

Namun demikian, Iip mengatakan bahwa perubahan kebijakan ini tidak bisa dilakukan secara sekaligus, melainkan harus dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu, pihaknya telah mengagendakan rapat khusus untuk mengevaluasi kebijakan penutupan Jalan Siliwangi tersebut demi kebaikan dan kenyamanan semua pihak.

"Setiap hal baru pasti akan ada pro kontra dan juga plus minus. Tapi ini harus ada dinamisasi dan adaptasi. Maksudnya, saya ingin semua pihak merasa nyaman, termasuk para PKL yang kini menempati kawasan Puspa, tempat parkir di Langlang Buana juga di kawasan Taman Kota, kita akan terus lakukan penataan agar semua nyaman. Dan itu semua perlu waktu. Jadi semuanya mohon bersabar, pasti ada solusi," ujar Iip.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads