5.400 Bencana Terjadi di Indonesia Sepanjang 2023

5.400 Bencana Terjadi di Indonesia Sepanjang 2023

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 24 Apr 2024 14:34 WIB
Small tornado atau angin puting beliung di perbatasan Bandung-Sumedang, Rabu (21/2024)
Small tornado atau angin puting beliung di perbatasan Bandung-Sumedang, Rabu (21/2024). Foto: istimewa/tangkapan layar
Bandung -

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut angka kejadian bencana di tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, Suharyanto menyebut korban bencana pada tahun lalu menurun dibandingkan 2022.

"Tahun 2023 telah dilewati dengan mencatatkan 5.400 kejadian bencana. Angka ini naik 52 persen dari tahun sebelumnya dikarenakan perubahan iklim, urbaniasi, serta perubahan tata guna lahan," kata Suharyanto saat Rakornas PB 2024 di Kota Bandung, Rabu (24/4/2024).

Suharyanto mengungkapkan meski angka kejadian naik, jika dilihat dari sisi dampak bencananya baik itu terhadap jumlah korban jiwa yang meninggal, hilang dan luka-luka. Lalu kerusakan infrastruktur seperti rumah, bangunan pemerintah, fasilitas umum dan fasilitas sosial, menunjukkan tren penurunan yang signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban jiwa, meninggal, hilang dan luka-luka di tahun 2023 turun 36 persen dari 9.728 jiwa pada tahun 2022, menjadi 6.061 jiwa," ungkapnya.

"Demikian juga dengan angka kerusakan infrastruktur tahun 2022 sebesar 97.891 unit turun menjadi 35.933 unit atau menurun sebesar 63 persen," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, pada 2023 lalu dengan memedomani arahan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tentang pentingnya aspek pencegahan, BNPB bersama KLHK, BMKG, BRIN, TNI, Polri dan unsur masyarakat lainnya telah berhasil menekan luas lahan akibat kebakaran hutan dan lahan pada periode El Nino moderat seluas 1,16 juta hektare.

"Hal ini berarti luas lahan terbakar tahun 2023, berkurang 27 persen dibandingkan periode El Nino lemah di tahun 2019 yang mencapai 1,6 juta hektare. Pendampingan dan upaya sejak awal, serta optimalisasi modifikasi cuaca mampu menekan eskalasi kebakaran hutan dan lahan sehingga di tahun 2023 tidak ada asap yang menyebrang batas negara," jelasnya.

Dalam Rakornas PB Tahun 2024 ini, Suharyanto menyebut bertepatan dengan momentum 20 tahun tsunami Aceh. Selain itu, tema yang digaungkan yakni pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana.

"Tema ini diangkat karena penanggulangan bencana secara umum masih bersifat tradisional dan gunakan cara-cara konvensional," tuturnya.

Dia juga mengatakan, jika tantangan bencana kedepan disadari semakin komplek, karena terjadi perubahan iklim semakin terasa membuat dampak bencana semakin signifikan, keselarasan antara strategi dan kebijakan yang mampu menjawab tantangan perencanaan untuk antisipasi. "Pencegahan dan kesiapsiagaan harus didukung inovasi dan teknologi yang memungkinkan serta respon cepat yang menunjang ekosistem dini di mayarakat," pungkasnya.

(wip/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads