Beberapa nama diprediksi bakal menghiasi bursa Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Sukabumi pada akhir 2024 nanti. Pakar Politik dan Kebijakan Publik dari Universitas Lingga Buana Asep Deni menilai, ada beberapa nama yang diprediksi bakal maju sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi.
Siapa sajakah mereka? Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Asep Deni menggunakan tiga pendekatan, yaitu political popularity, political electability dan supporting partai.
Kelompok Politisi
Nama pertama yang disebutkan Asep akan maju dalam Pilkada 2024, yaitu Achmad Fahmi selaku mantan Wali Kota Sukabumi periode 2019-2023. Fahmi yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pengurus Daerah (MPD) PKS ini disebut sebagai calon terkuat di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jabatannya yang masih melekat Ketua DKM dan ketua lain-lain. Artinya kalau kita lihat Pak Fahmi sekarang Ketua MPD PKS sejak tahun 2021 maka popularitasnya masih cukup bagus, elektabilitasnya juga cukup bagus apalagi dengan kerja Fahmi yang terus turun ke masyarakat melakukan pendekatan dan sosialisasi meskipun sudah tidak menjabat," kata Asep kepada detikJabar, Selasa (23/4/2024).
Lebih lanjut, nama Andri Hamami pun masuk dalam bursa calon Wali Kota Sukabumi. Andri merupakan mantan Wakil Wali Kota di era kepemimpinan Achmad Fahmi. Dia mulanya Wakil Ketua Partai Demokrat namun dalam kontestasi Pilkada tahun ini, Andri Hamami memilih Golkar sebagai payung partainya.
"Siapapun Pak Andri hari ini, dia pernah jadi Wakil Wali Kota itu punya rekam jejak dan politisi. Dia juga pernah jadi Ketua DPD Golkar, pindah ke Demokrat dan kembali lagi ke pangkuan Golkar. Cukup bagus apalagi sekarang melalui media sosial, media luar ruangan digunakan (dimanfaatkan)," ujarnya.
Nama ketiga yaitu Mohamad Muraz. Sama seperti sebelumnya, nama Muraz masih santer terdengar. Muraz merupakan mantan Wali Kota Sukabumi periode 2013-2018. Asep menilai, setelah Muraz tak lolos dalam Pemilihan Legislatif DPR RI 2024, maka peluang bagi Muraz untuk mendaftarkan diri kembali di Pilkada 2024.
"Publik juga menganggap bahwa Pak Muraz masih cukup relevan dan kompeten untuk menjadi kepala daerah. Popularitasnya juga masih tinggi dan masa pemerintahan Pak Muraz juga cukup bagus, good governance-nya ditegakkan dan memiliki legacy yang cukup banyak," kata dia.
Kalangan politikus lainnya datang dari ketua-ketua partai seperti Ketua Partai Gerindra Kota Sukabumi Lutfi Achmad, Ketua Partai Gelora Kota Sukabumi Ade Wahyudin dan Ketua Partai Nasdem Kabupaten Sukabumi Ayep Zaki. Rata-rata mereka mendaftar di 3-4 partai politik.
"Tim Ade Wahyudin sudah daftar ke PDIP, PAN, PPP. Berikutnya akan daftar ke Demokrat. Kemudian Ayep Zaki, Ketua Nasdem Kabupaten Sukabumi daftar ke Demokrat, Nasdem, dan PDIP," ucapnya.
Kelompok Massa, Pengusaha dan Wanita
Selain dari kalangan politikus, terdapat juga beberapa ketua kelompok massa, pengusaha hingga wanita yang berpeluang maju Pilkada 2024. Namun, Asep terang-terangan jika mereka berpotensi maju sebagai F2 atau Wakil Wali Kota.
"Kalau ditambah pendekatan dengan popularitas berbasis pada komunitas atau pada organisasi massa maka di situ ada orang-orang muda yang muncul. Mereka tidak punya partai tapi popularitasnya cukup bagus," kata Asep.
Nama pertama yang mencuat dalam kelompok massa yaitu Nurul Zaman Hadi sebagai Ketua KNPI, Ketua Karang Taruna Raden Kusumo, Ketua PBSI Sukabumi Idhan Rusmaindarsah Dwisya.
"Bahkan kalau kita lihat tempo hari Sulaiman Salim (mantan Wakapolres Sukabumi Kota) mau nyalon juga melalui PDIP tapi nampaknya belum kelihatan sampai saat ini. Mungkin kalau untuk F1 mereka belum masuk, daftarnya ke F2 seperti Nurul Zaman Hadi atau tokoh pemuda pengusaha Pak Yose," ucapnya.
Pilkada 2024 di Kota Sukabumi juga akan diramaikan oleh sosok wanita. Nama Sri Dewi Maharani masuk dalam radar Pilkada. Asep pun mengapresiasi munculnya sosok wanita lantaran Kota Sukabumi baru satu kali dipimpin oleh wanita yakni pada masa reformasi oleh Molly Mulhayati.
"Nah itu kan mayoritas laki-laki yang muncul ke permukaan. Tiba-tiba ada yang daftar ke PAN menyeruak. Sri Dewi kalau dilihat rekam jejaknya perbankan, pengusaha dan suaminya juga pengusaha. Kalau lihat dari sisi financial capital mungkin bisa dipertimbangkan," kata dia.
"Hanya sekarang ada dua tantangan kalau berangkat dari PAN saja tidak cukup maka yang bersangkutan harus daftar juga minimal di dua partai lain kecuali nanti dipasangkan. Kalau kita lihat dari situ termasuk Bu Sri Dewi terutama perempuan, apresiasi lah. Senang, keren kalau ada perempuan yang maju," sambungnya.
Kelompok ASN
Tak hanya politisi, kelompok massa hingga pengusaha, Asep Deni juga menyebutkan dua nama birokrat yang berpeluang masuk dalam Pilkada 2024. Mereka adalah Sekretaris Daerah Dida Sembada dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Tejo Condro Nugroho.
"ASN bisa dilamar atau melamar ke partai dengan syarat dia sudah pensiun atau mengundurkan diri dari ASN. Misal pejabat Pemda yang sekarang sedang ramai dibicarakan Dida Sembada, sudah muncul walaupun baligo yang muncul Ketua Korpri tapi publik kan tidak baca narasinya, yang dilihat foto Pak Dida ada dimana-mana. Jadi kita melihat Pak Dida ada potensi untuk maju," jelasnya.
Baca juga: 17 Aset Eko Darmanto di Sukabumi Disita KPK |
Sekda yang maju Pilkada disebut mengikuti rekam jejak para mantan Walkot Sukabumi terdahulu. Contohnya seperti Mokh. Muslikh dan Mohamad Muraz yang sebelumnya memiliki latar belakang dari birokrasi.
"Ini kelebihan Walkot yang punya pengalaman birokrasi itu kemampuan administratifnya. Tapi nampaknya untuk F1 (Wali Kota) agak berat. Ada juga Pak Tejo Kadis Pariwisata," kata dia.
(mso/mso)