Kepala Kemenag Kota Bandung Abdurohim mengungkap ada lebih dari 60 ribu warga sudah memesan kursi keberangkatan haji. Banyaknya daftar nama tersebut membuat waktu tunggu keberangkatan haji di Kota Bandung mencapai 26-27 tahun.
"Sudah di atas 60 ribu (pendaftar) untuk Kota Bandung. Kalau seandainya setahun kita kasih kuota 2.400-2.500 jemaah, maka sekitar 26-27 tahun baru bisa diberangkatkan. Diperkirakan kalau daftar sekarang, baru berangkat 26-27 tahun ke depan," ucap Abdurohim saat ditemui di Masjid Pusdai, Selasa (23/4/2024).
Ia pun mengajak warga jika berniat untuk berangkat ke tanah suci, agar segera mendaftar ke Kantor Kementerian Agama di wilayah masing-masing. Abdurohim pun menganjurkan agar para orang tua yang berkemampuan, dapat ikut serta mendaftarkan anak-anaknya dalam kuota haji mengingat waktu tunggu yang lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alur SOP pendaftaran jika masyarakat mau daftar haji, itu ke Kementerian Agama. Dan sekarang pendaftaran haji sepanjang tahun, sehingga bisa mulai daftar ketika dia bawa umur 17 tahun. Nanti pakai QQ atau KTP orang tuanya," ucap Abdurohim
"Saat 26-27 tahun ke depan kan sudah dewasa, maka nanti pemberangkatan pada saatnya dia sudah punya KTP, bisa bikin paspor pakai KTP pribadinya," lanjutnya.
Saat ini, kata Abdurohim, biaya awal memesan kuota keberangkatan yakni sebesar Rp25 juta. Sementara biaya pelunasan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) yang menentukan.
"Booking seat kuota haji itu 25 juta, ini besaran biaya di seluruh Indonesia. Kalau biaya pelunasan itu menunggu perpres, setiap tahun sudah ada perpres," imbuh Abdurohim.
Ia pun menjelaskan alur pendaftarannya. Kantor Kementerian Agama nantinya akan menyarankan booking seat atau pemesanan kursi, Rp25 juta yang kemudian disalurkan pada bank pemerintah yang ditunjuk untuk menerima setoran haji.
"Jadi ke BPS itu memboking SID 25 juta, kemudian kwitansi yang Rp25 juta dibawa ke Kementerian Agama. Nanti akan dibuatkan Surat Pendaftaran Pergi Haji atau SPPH, dan tinggal menunggu pemberangkatan. Hari ini daftar, tunggulah 26 tahun ke depan diberangkatkannya," ujar Abdurohim.
(aau/sud)