Uu Ruzhanul Ulum, pria kelahiran Tasikmalaya 10 Mei 1969 itu tumbuh di lingkungan pesantren. Keluarga besarnya merupakan pemilik Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Uu kecil bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Khoiriyah Manonjaya, Tasikmalaya. Uu tumbuh dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Tasikmalaya. Uu kemudian memutuskan terjun ke dunia politik, mengawali karier di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya di bawah bendera PPP.
Setelah bertahan tiga periode di kursi legislatif, pada 2011 Uu memantapkan karier ke lembaga eksekutif. Ia menggandeng Ade Sugianto menjadi wakilnya untuk maju ke Pilkada Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uu berhasil memenangkan hati warga Tasikmalaya. Ia unggul dengan perolehan suara sebanyak 249.199 suara atau 32,37 persen.
Uu-Ade berhasil mengalahkan tujuh pasangan dalam kontestasi politik itu. Kala itu, ada tiga pasangan yang diusung partai lain dan empat pasangan dari jalur independen. Pada 2016, keduanya kembali terpilih sebagai petahana.
Rekam jejak dua periode menguasai daerah asalnya, membuat Uu dideklarasikan oleh pendukungnya untuk maju ke Pemilihan Umum Gubernur Jawa Barat. Bahkan baru 15 menit dilantik sebagai Bupati Tasikmalaya pada 2016, Uu langsung dideklarasikan untuk maju ke Pilgub Jabar 2018.
Di hari pelantikan pada Rabu (23/3/2016), Uu tampil menemui pendukungnya di depan gerbang Gedung Sate, Bandung. Ia kemudian berdiri bersama pendukungnya di atas truk orasi. Kala itu baru 15 menit dilantik, salah seorang orator mendeklarasikan dukungan untuk Uu maju ke Pilgub Jabar 2018.
Saat itu ia mengatakan, hal tersebut merupakan wujud dukungan dari masyarakat Jabar kepada dirinya. Ia pun mengaku siap ditempatkan partai di manapun harus bertugas.
Setelah menjalankan amanat sebagai Bupati di kampung halamannya, kabar Uu bakal maju sebagai calon Gubernur Jabar jadi pupus. PPP memutuskan mengusung Ridwan Kamil maju sebagai calon Gubernur Jabar 2018. Sedangkan Uu diposisikanuntuk mendampingi RK, sapaan akrabnya, sebagai calon wakil gubernur.
Akhirnya perjalanan RK-Uu berbuah manis dengan menumbangkan tiga pasangan kuat lainnya yakni Sudrajat-Syaikhu, Tb Hasanuddin-Anton, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. RK dan Uu mampu mengamankan 32,88 persen suara masyarakat.
Berbagai program berusaha dituntaskan pasangan RK-Uu. Sebagai santri, salah satu programnya ialah memperbaiki kemandirian ekonomi di pondok pesantren.
Setelah masa jabatannya habis pada 2023, nama Uu Ruzhanul Ulum sempat santer kembali dikabarkan bakal maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024. Namun dalam program Blak-blakan detikcom, Uu perdana mengungkapkan bakal maju menjadi calon anggota DPR RI dari Dapil Jabar 8 (Cirebon-Indramayu).
Soal kabar maju cagub Jabar, Uu mengaku tak berani adu kuat dengan Ridwan Kamil, jika RK juga kembali maju sebagai cagub. Ia malah berharap bisa berpasangan lagi untuk periode kedua. Hal itu karena menurutnya, sudah banyak kebijakan yang mesti dilanjutkan bersama.
"Kalau beliau calon gubernur lagi, harapan kami bareng lagi beliau. Karena kan beliau sudah membuat kebijakan dan keputusan begitu baik, kalau diteruskan beliau karena beliau yang buat, akan lebih baik, seperti itu. Kalau diajak, tapi mudah-mudahan diajak," harap Uu pada September 2023 lalu.
Karier Uu di dunia politik tak selalu mujur. Saat berkompetisi di Pileg DPR RI, Uu harus lapang dada menerima 4.223 suara dari Dapil VIII meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.
Dari penghitungan suara itu, Uu yang maju dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan nomor urut 2, tak kebagian jatah kursi Senayan.Dengan hasil tersebut, Uu menanggapi bahwa dirinya telah berupaya maksimal selama masa kampanye untuk menggaet hati masyarakat.
"Iya inilah proses politik, ini yang namanya politik, ini politik, seperti ini adanya. Usaha sudah maksimal, kemudian tidak dipungkiri biaya sudah keluar, jaringan sudah dibuat, dengan berbagai macam jaringan yang ada, baik ormas kepemudaan ataupun dengan organisasi yang ada di situ," ungkapnya pada Februari 2024 lalu.
"Jawabannya kenapa Pak Uu begitu, ya inilah politik. Bukan berarti kami tidak maksimal, semua saya sudah maksimal," sambungnya.
Kekalahannya tak membuat Uu patah semangat dalam berpolitik. Uu tahun ini dipastikan memantapkan langkah untuk menyalonkan diri sebagai Cawalkot Tasikmalaya.
Pada Senin (22/4/2024) siang, Uu mengirim utusan untuk mengambil berkas formulir pendaftaran ke kantor DPC PPP Kota Tasikmalaya.
"Kami ditugaskan dan diberi surat kuasa oleh Pak Uu, untuk mengambil formulir pendaftaran calon Wali Kota ke DPC PPP," kata Ujang Supriatna Ketua Brigade Hurriyatul Ummah (Barhu) sebagai orang yang diutus oleh Uu Ruzhanul Ulum.
Menurut Ujang, langkah Uu berusaha menjadi Wali Kota Tasikmalaya dimotivasi oleh komitmen untuk membangun kampung halamannya sendiri. Sebagai pendukung, Ujang mengaku tak mempermasalahkan ketika Uu dikatakan turun jabatan, mengingat sebelumnya dia menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat.
"Tidak jadi masalah walaupun dikatakan turun, karena sesuai AD/ART sebagai kader PPP memiliki hak untuk mencalonkan menjadi kepala daerah," kata Ujang.
(aau/orb)