Cerita Lengkap Maut Jemput Kayla Saat Seleksi Paskibraka Sukabumi

Jabar Sepekan

Cerita Lengkap Maut Jemput Kayla Saat Seleksi Paskibraka Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 21 Apr 2024 15:30 WIB
Kayla Nur Syifa (16) meninggal saat seleksi menjadi Petugas Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Sukabumi.
Kayla Nur Syifa (16) meninggal saat seleksi menjadi Petugas Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Nyawa Kayla Nur Syifa (16) melayang di tengah seleksi Petugas Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) untuk upacara 17 Agustus 2024 mendatang. Siswi asal Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, itu meninggal dunia usai mengikuti seleksi lari di Lapangan Cangehgar, Palabuhanratu, Jumat (19/4/2024).

Siswi kelas 10, SMAN 1 Cisaat, Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi itu meninggal usai ikut tes lari. Kayla sempat mendapat penanganan medis sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia dan dibawa ke Instalasi Kamar Jenazah, RSUD Palabuhanratu.

"Almarhumah sempat (mengikuti test) lari, sebelumnya sempat di cek kesehatan lagi, pakai test detak jantung. Sempat ditanya bagaimana ada keluhan enggak, ternyata enggak ada. Setelah itu lari dengan yang lain, setelah 12 menit sepertinya yang bersangkutan keluhan itu tidak disampaikan ke panitia," kata Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono kepada detikJabar, Jumat (19/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri membeberkan, almarhumah adalah peserta rangkaian test calon Paskibraka. Prosesnya berlangsung sudah selama beberapa bulan sebelum puasa.

"Jadi hari Rabu almarhumah itu masih mengikuti kegiatan, sehat, kesehatannya itu bagus, kemudian lolos test kesehatannya. Setelah itu rangkaiannya test parade, sistem gugur kita itu. Kita mengacu pada standar prosedur yang sudah di tentukan oleh BPIP pusat," ujar Tri.

ADVERTISEMENT

"Almarhumah hasil test kesehatannya awal bagus dan dinyatakan lolos, tinggi badan bagus, postur bagus, kemudian ngikuti tahap kedua hari Kamis (18/4) kemarin, yaitu parade baris berbaris bagaimana sikap nya si anak ini bagus, dinilai oleh panitia, kemudian lolos," sambungnya.

Sampai kemudian mendiang Kayla pada Jumat pagi, mengikuti tahapan test kesamaptaan setelah sebelumnya ia menyantap sarapan pagi.

"Diawali dengan sarapan seperti biasa SOP kita sarapan lalu dibariskan dari GOR itu kemudian menuju Lapang Cangehgar untuk pelaksanaan test kesamaptaan yang bersangkutan nomor dada 066 dan almarhum itu yang disematkan waktu pembuaan test waktu CAT seminggu sebelumnya, jadi yang yang bersangkutan itu telah melewati beberapa kali tahap," beber Tri.

Sementara itu, Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar mengaku korban menyatakan siap untuk mengikuti tes lari. Siswi itu mencatatkan angka 7 kali putaran dalam sesi waktu 12 menit.

Saat setelah selesai lari, korban tiba-tiba pingsan. Kemudian menunjukkan gejala kejang-kejang dan mengeluarkan busa di bagian mulutnya, hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Pasca selesai, buka nomor dada dan lain-lain kan pendinginan sambil jalan, tidak langsung berhenti. Pas mau istirahat dia diam langsung pingsan. Bukan pas lari, pendinginan, kita bawa ke tribun artinya penanganan pertama ternyata memang kejang-kejang terus mengeluarkan busa, nadi sulit untuk diraba," kata Anzar.

"Jam 07:30 langsung cepat dibawa ke RSUD Palabuhanratu, kalau Samapta di Lapang Cangehgar langsung kita bawa ke RS supaya penanganan lebih lanjut," sambungnya.

Suasana rumah duka siswi yang meninggal saat seleksi PaskibrakaSuasana rumah duka siswi yang meninggal saat seleksi Paskibraka Foto: Siti Fatimah/detikJabar

Saat di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Anzar menyebut, secara medis menyatakan kemungkinan korban kekurangan oksigen dan mengakibatkan berhentinya jantung.

"Oksigen kurang akibatnya ke jantung, seperti itu. Tidak bisa ditindaklanjuti lebih lanjut karena sudah meninggal dunia. Beliau mungkin semangat sekali jadi mengabaikan kondisinya, kalau anak-anak kan saking semangatnya jadi mengabaikan itu," kata dia.

Kayla dikatakan sempat menepi dan duduk untuk menyelonjorkan kakinya. Saat itulah tiba-tiba gadis tersebut tidak sadarkan diri.

"Dia sempat duduk dulu, lalu selonjorin lurusin kaki, tiba-tiba pingsan. Lalu ada petugas medis, kasih minum, dadanya diusap-usap biar sadar," ungkap salah seorang saksi yang enggan disebut namanya kepada detikJabar, Jumat (19/4/2024).

Ia juga menceritakan, selain Kayla, selang beberapa menit kemudian, ada dua peserta seleksi Paskibraka lagi yang juga pingsan diduga karena kelelahan.

"Tadi yang pingsan Kayla dulu, yang kemudian meninggal. Tadi ada yang pingsan lagi dua orang, perempuan. Sekitar jam 09.00 WIB, saya lihat tadi," ujarnya.

Di lain sisi, Denden, Panitia Paskibraka Kesbangpol Kabupaten Sukabumi mengungkap pihaknya sudah melakukan semua mekanisme pelaksanaan sesuai standar prosedur. Terungkap kondisi fisik dan kesehatan Kayla dalam keadaan baik.

"Terkait kejadian tadi pagi mungkin di luar dugaan semua orang dan tentunya bukan harapan, itu sangat tidak diharapkan sama sekali, itu di luar kemampuan kami. Sebagai panitia kami sudah mengkondisikan sesuai dengan SOP ataupun juknis yang telah ditetapkan BPIP sebagai pemangku Paskibraka dari pusat," kata Deden saat menggelar jumpa pers, Jumat (19/4/2024).

Denden mengungkap, semua peserta telah melalui tahapan seleksi pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sejak Rabu (17/4/2024) kemarin.

"Nah adik Kayla ini lolos sebagaimana apa saja yang diperiksa sesuai SOP, apa saja yang harus diperiksa dari peserta untuk peserta seleksi calon Paskibraka tingkat kabupaten, tim kesehatan memeriksa berdasarkan anamnesa wawancara, riwayat penyakit menyatakan tidak ada permasalahan dan pemeriksaan fisik dasar tanda tanda vital, pemeriksaan mata dan sebagainya, jadi dinyatakan lolos sesuai yang harus diperiksa saat itu," ujar Denden.

"Seleksi selanjutnya peserta seleksi parade bentuk tubuh juga dinyatakan lolos, sampai hari tadi kita melaksanakan seleksi Kesamaptaan di tes kemampuan fisik, kami sebagai panitia mengkondisikan peserta semua bahwa mengingat kita berusaha lebih pagi. Sarapan pagi lebih awal, kita tadi dikasih waktu di jam 05.15 WIB sampai jam 06.00 WIB, kita sediakan untuk sarapan mereka, ada waktu setelah sarapan kita arahkan ke lapang cangehgar untuk seleksi kesamaptaan atau test kemampuan fisiknya," beber Denden menambahkan.

Denden juga menceritakan kronologi kondisi Kayla saat di rumah sakit, Kayla diantar oleh tim medis panitia ke RSUD Palabuhanratu. Kondisinya sudah pucat kebiruan dengan detak nadi sudah tidak teraba.

"Sudah terlihat pucat kebiruan, terus nadi sudah tidak teraba, saturasi oksigen tidak terdeteksi seperti itu. Dari fisiknya gerak dada tidak ada, refleks cahaya tidak ada, pupil sudah melebar, dari pemeriksaan fisik tidak ada tanda-tanda kehidupan menurut dokter, diperkuat oleh pemeriksaan dinyatakan sudah meninggal dunia, menurut perkiraan dokter dimungkinkan bahwa kematian pada saat di perjalan, adapun penyebab kematian kita tidak secara pasti tidak ada, hanya beberapa kemungkinan saja, jadi tidak ada pemeriksaan untuk penyebab kematian," ucapnya.

Kepergian Kayla menyisakan duka mendalam yang tak hanya dirasakan keluarga, tapi juga teman-temannya di SMAN 1 Cisaat.

Seperti Ilva Azaria (16), yang mengaku kaget saat mendengar kabar teman sebangkunya itu meninggal dunia. Padahal, Kayla belum lama ini sempat meminta doa dan dukungan teman-temannya agar ia lolos menjadi Paskibraka.

Di kelas pun, Kayla merupakan teman yang ceria dan mudah berbaur dengan teman-temannya. Selain itu, Kayla juga dikenal sebagai siswi yang tidak pernah mengeluh dan jarang sakit.

"Aku udah lolos tahap selanjutnya' katanya. Nggak nyeritain makan apa, di sana ngapain aja, terakhir chat itu ngabarin 'hei lihat aku udah lolos, doain ya semoga aku lanjut tahap berikutnya," kata Ilva menirukan isi pesan Kayla.

"Di kelas ceria banget, sekarang juga nggak expect secepat ini. Soalnya anaknya nggak pendiam, sering ngobrol juga sama teman-teman yang lain. Paskibranya sering juara. Dari awal sekolah juga sudah minat banget masuk Paskib," sambungnya.

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads