Isengnya Warga Kota Tasikmalaya Prank Layanan Darurat 112

Isengnya Warga Kota Tasikmalaya Prank Layanan Darurat 112

Faizal Amiruddin - detikJabar
Jumat, 19 Apr 2024 16:00 WIB
Suasana ruang operator layanan darurat Gece 112 di Balekota Tasikmalaya.
Suasana ruang operator layanan darurat Gece 112 di Balekota Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

Pembukaan layanan panggilan darurat 112 yang dilakukan Pemkot Tasikmalaya menjadi sasaran keisengan masyarakat. Sekitar satu bulan berjalan, layanan panggilan bernama Gece (gerak cepat) 112 ini didominasi oleh prank call dan ghost call. Selain itu panggilan juga kerap diwarnai oleh pemintaan "aneh" hingga curhat urusan pribadi.

"Banyak yang prank, misalnya lapor ada kebakaran eh ternyata dia bilang kebakaran jenggot. Atau ada juga minta tolong katanya sakit, setelah ditanya lebih lanjut sakit hati," kata Della salah seorang operator Gece 112.

Lebih dari itu ada pula panggilan yang justru curhat masalah pribadi dan ujung-ujungnya berbau mesum. "Yang curhat, yang berbicara tak pantas juga banyak. Macam-macamlah, yang absurd juga banyak, misalnya menanyakan pola kunci ponsel suami, menanyakan nomor PIN yang lupa dan sebagainya," kata Della, Jumat (19/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, dia mengatakan, telepon yang penting atau sifatnya darurat pun banyak, seperti misalnya pengaduan penumpukan sampah yang banyak terjadi di saat libur Lebaran lalu.

Kepala Dinas Kominfo Kota Tasikmalaya Hanafi mengatakan, semua panggilan yang masuk terekam dan terlacak. Artinya semua nomor yang melakukan panggilan bisa diketahui dan terlacak. Meski demikian pihaknya memilih untuk tidak memberikan tindakan bahkan teguran kepada warga yang melakukan panggilan iseng tersebut.

ADVERTISEMENT

"Semua panggilan masuk datanya ada, nomor teleponnya terekam. Tapi walau pun sekedar prank call atau ghost call, kami layani saja dulu. Bisa jadi masyarakat hanya sekedar penasaran atau ingin membuktikan layanan ini benar-benar berfungsi atau tidak," kata Hanafi.

Pj Wali Kota Tasik Cheka Virgowansyah mengakui, bahwa panggilan telepon yang masuk ke layanan Gece 112 masih didominasi oleh prank call dan ghost call, tapi menurut dia angkanya kian menurun.

"Di awal-awal memang banyak, sekitar 90 persen prank call dan ghost call. Tapi sekarang turun tinggal sekitar 60 persen lah, semakin banyak laporan yang substantif," kata Cheka. Dia memaklumi karena boleh jadi ghost call atau menelepon tapi tak berbicara itu merupakan cara masyarakat yang penasaran mencoba nomor telepon darurat itu.

"Ya tidak masalah, poin positifnya hal itu membuktikan bahwa sosialisasi Gece 112 mulai dirasakan oleh masyarakat. Seperti tadi malam saya lihat ada pengaduan soal adanya cicak atau tokek di masjid, itu kan hal sederhana tapi kita layani. Kemudian ada juga yang agak krusial, ada warga meminta bantuan ambulan," kata Cheka.

Cheka juga mengaku hari ini akan mengumpulkan tim Gece 112 ini untuk melakukan evaluasi agar layanan ini benar-benar berjalan optimal. Salah satunya adalah upaya memperlancar alur koordinasi saat menangani pengaduan.

"Yang mau kita evaluasi sekarang adalah memperkuat tim Gece 112, karena ketika ada orang bertanya itu kan random ya, semua masalah ada. Nah itu lintas koordinasinya perlu diperkuat," kata Cheka.

Dia menambahkan tujuan utama dari Gece 112 ini tiada lain untuk mendekatkan masyarakat kepada pemerintahnya. Sehingga sosialisasi layanan darurat ini harus terus dilakukan.

"Ya kan harapan utamanya mendekatkan masyarakat dengan pemerintah, saya lihat so far so good, hanya perlu penguatan saja dan memperluas sosialisasi," kata Cheka.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads