Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) kini berstatus level IV atau awas usai mengalami beberapa kali erupsi sejak 16 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkap kronologi meningkatnya aktivitas Gunung Ruang hingga berstatus awas.
"Memang aktivitasnya cukup bisa dikatakan mendadak dan cukup cepat dikarenakan ini eskalasi gempanya dimulai dari tanggal 11-15 April. Hingga akhirnya terjadi erupsi gunung ruang yang terjadi pada tanggal 16 April pukul 13.37 WITA, untuk erupsi yang pertamanya," kata Kepala Tim Pengamatan Gunung Api PVMBG Heruningtyas Desi Purnamasari, Kamis (18/4/2024).
Desi mengungkapkan aktivitas gempa tektonik terjadi di Pulau Maluku di bagian barat daya Pulau Doi pada 9 dan 14 April yang dilanjutkan dengan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam mulai dari berjumlah 5 hingga 146 kali. Peningkatan aktivitas kegempaan itulah yang menjadi dasar PVMBG menaikkan status Gunung Ruang dari level I (normal) ke level II (waspada) pada 16 April 2024 pukul 10.00 WITA. Beberapa jam setelah menaikkan status jadi waspada, terjadi erupsi pukul 13.37 WITA di Gunung Ruang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya pada tanggal 16 April ini terjadi erupsi pukul 13.37 WITA beberapa jam setelah kami menaikkan status ke level II. Namun erupsi yang terjadi masih intensitasnya lemah dengan ditandai adanya asap putih yang yang keluar dari pusat aktivitas di area kawah," jelasnya.
"Kemudian dilanjutkan lagi erupsi pada tanggal 16 April 2024 pukul 21.45 WITA. Kemudian erupsi ini terjadi cukup intens sehingga kami mempertimbangkan untuk kenaikan level menjadi siaga pada tanggal 16 April pukul 16.00 WITA," lanjutnya.
Setelah Gunung Ruang berstatus siaga, PVMBG mengeluarkan rekomendasi untuk radius aman di 4 kilometer dari pusat aktivitas kawah Gunung Ruang. Selain itu, proses evakuasi warga juga mulai dilakukan di Pulau Ruang.
"Setelah kami menaikkan status menjadi siaga ini pada tanggal 16 April, terjadi erupsi eksplosif yang terjadi pada pukul 21.45 WITA. Namun kondisi Pulau Ruang sudah kosong dikarenakan sudah dilakukan evakuasi penduduk," ucap Desi.
Selanjutnya, erupsi Gunung Ruang masih berlanjut di tanggal 17 April 2024 pukul 18.00 WITA dan yang cukup besar erupsi terjadi pukul 20.15 WITA di mana seismograf mencatat kegempaan erupsi menerus, dan juga gempa terasa disertai dengan gemuruh.
"Untuk erupsi ini juga terjadi pada dini hari pukul 05.05 WITA dan yang cukup besar itu di tanggal 17 April 01.08 WITA. Setelah terjadi erupsi yang cukup besar pada tanggal 17 April kami memutuskan untuk menaikkan status Gunung Ruang menjadi status awas," tegas Desi.
Dia mengungkapkan, kenaikan status Gunung Ruang menjadi awas disebabkan karena adanya potensi terjadinya tsunami yang dapat terjadi apabila material-material produk daripada gunung ruang itu jatuh ke laut.
"Hal ini berdasarkan sejarah juga dari pada Gunung Ruang yang juga pada waktu lalu menyebabkan tsunami dikarenakan dari aktivitas erupsi Gunung Ruang sendiri," ungkapnya.
Setelah berstatus awas, PVMBG mengeluarkan rekomendasi kembali yakni jarak aman sejauh 6 kilometer sehingga sebagian kecil dari Pulau Tanggulandang di area barat itu harus diungsikan karena ancaman tsunami tersebut.
Lebih lanjut, Desi menuturkan, setelah berstatus awas dilaporkan juga adanya ya hujan batu kerikil yang terjadi di Pulau Tanggulandang yang merusak atap rumah warga hingga hujan pasir yang melanda bagian barat Pulau Tanggulandang.
"Hal ini yang membuat penduduk sekitar juga ketakutan, sehingga ada RSUD tanggulandang dan juga Lapas di sana harus diungsikan dikarenakan masuk ke dalam zona 6," pungkasnya.
(bba/sud)