Heboh Ambulans Disetop Polisi di GT Parungkuda Diduga Bawa Pemudik

Kabupaten Sukabumi

Heboh Ambulans Disetop Polisi di GT Parungkuda Diduga Bawa Pemudik

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 16 Apr 2024 22:57 WIB
Ilustrasi ambulans.
Ilustrasi ambulans (Foto: Istock)
Sukabumi -

Viral di media sosial sebuah ambulans dihentikan aparat kepolisian karena diduga bukan membawa pasien darurat melainkan mengangkut pemudik. Peristiwa itu terjadi di Gerbang Tol Parungkuda pada masa arus balik lebaran 2024.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @kamerapengawas.id. Dalam postingan itu dinarasikan ambulans melaju dari arah Bogor Barat pada Senin (15/4/2024) kemarin sekitar pukul 17.30 WIB.

Seorang sopir ambulans diamankan polisi karena ugal-ugalan, setelah diperiksa tak ada pasien kritis yang dibawa. Polisi menduga membawa warga yang hendak mudik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Lantas Polres Sukabumi AKP Fiekry Perdana mengatakan, mulanya ia menerima laporan dari anggotanya yang sedang mengatur rekayasa lalu lintas satu arah (one way) dari Sukabumi menuju Bogor dan Jakarta. Kemudian, dua ambulans tiba-tiba membelah jalur yang saat itu sedang diberlakukan satu arah.

Lebih lanjut, satu dari dua ambulans itu ternyata tidak membawa pasien. Pihaknya menduga, ambulans itu membawa warga yang akan mudik.

ADVERTISEMENT

"Satu kita periksa memang betul membawa yang sedang kritis dan satu lagi mencurigakan nempel terus. Setelah kita berhentikan, kita periksa ternyata hanya ikut-ikutan, ternyata memang bukan kritis, ternyata dari salah satu keluarga yang akan mengantarkan. Bisa jadi mengantarkan mudik ke satu tempat di Sukabumi dari wilayah Kabupaten Bogor," kata Fiekry kepada awak media, Selasa (16/4/2024).

Usai menemukan hal tersebut, sopir ambulans pun mendapat teguran dari aparat kepolisian. Sopir tersebut diberhentikan dan diberikan peringatan karena telah membawa mobil secara ugal-ugalan dan tidak mengindahkan pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

"Kami imbau terutama kepada pengguna sopir ambulans juga tetap ya mematuhi aturannya, memang kita sedang rekayasa lalu lintas itu patuh. Kecuali memang kritis, bener-bener kita kawal," ujarnya.

"Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi oknum ambulans seperti itu yang merugikan banyak masyarakat. Tadi gara-gara oknum ambulans itu yang lagi mudik yang lagi kembali jadi pecah jadi normal kembali jalurnya," sambung Fiekry.

Sementara itu, Uun Naskurmah (55) salah satu penumpang ambulans mengatakan, mereka hendak mengantarkan asisten rumah tangganya (ART) yang menderita sakit maag. Dia janjian dengan anak ART di Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi.

"Pembantu saya tinggal di daerah Sukabumi janjian sama anaknya di Jalan Bhayangkara. Sakitnya sakit maag, saya mau pulangin karena takutnya parah. Saya mau kasih ke anaknya aja rencananya biar anaknya bawa ke rumah sakit," kata Uun.

Sujarwanto selaku sopir ambulans memohon maaf karena telah membuat gaduh. Dia mengaku sengaja mengikuti ambulans yang berada di depannya agar dapat melewati arus one way.

"Karena mungkin saya sendiri salah ya, saya juga kan ngikut ini (ambulans di depan) saya mohon maaf karena saya bawa pasien nggak begitu parah istilahnya. Sebenarnya mau ke rumah sakit karena tujuan ini bawa pulang saja," kata Sujarwanto.

Sujarwanto tak dapat menunjukkan surat rujukan atas warga yang dibawa dalam ambulans. Dia membantah telah menyalakan sirene saat mengemudikan ambulans. Menurutnya setiap relawan pengemudi ambulans mempunyai standar operasional tersendiri saat membawa pasien.

"Kita gak nyalain sirene, cuma hanya nyala (rotator) saja karena kan biasanya kalau ambulans itu posisinya nyala. Memang kalau kita lagi darurat kita perlu minta tolong sama kepolisian. Tapi biasanya kita itu dilepas oleh pihak kepolisian juga. Tentunya edukasi sopir ambulans bisa menangani sendiri," tutupnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads