Jumlah korban kecelakaan laut di pesisir Kabupaten Sukabumi hingga H+5 lebaran tahun ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kasat Polairud, Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar menyatakan sejak operasi Ketupat Lodaya 2024 korban kecelakaan laut di wilayah pesisir mencapai 5 kasus kejadian dengan 10 orang korban dan seluruh korban selamat. Hal ini diatribusikan kepada berbagai faktor salah satunya peningkatan kesadaran akan keselamatan laut di kalangan pengunjung.
"Masyarakat sudah mulai mematuhi aturan keselamatan laut demi mencegah terjadinya kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan," kata Tenda kepada detikJabar, Selasa (16/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan di tahun 2023 di periode libur lebaran tercatat 29 wisatawan mengalami kecelakaan di sejumlah tempat wisata Sukabumi, dan 9 korban dinyatakan meninggal setelah proses evakuasi tim gabungan yang panjang.
"Kami mengevaluasi operasi ketupat 2023 tahun lalu, kami mengurai pola bagaimana cara bertindak anggota di lapangan, kemudian memperbanyak Pos Pam dan personel. Imbauan preventif memasang bendera merah, pengeras suara kami gunakan agar wisatawan tahu posisi mana yang aman dan tidak untuk berenang," ujar Tenda.
Selain itu, seluruh tim gabungan juga dijelaskan Tenda mengacu kepada pantauan cuaca BMKG, termasuk ketinggian gelombang dan kecepatan angin. Hal itu menurut Tenda cukup ampuh untuk menjadi acuan timnya di lapangan.
"Kami mengacu data yang diberikan BMKG, semisal di H+1 sampai H+4 kemarin cuaca tidak bersahabat, arus dan ketinggian gelombang berbahaya. Itu kemudian menjadi dasar kami memberikan imbauan," jelas Tenda.
"Walau masih ada saja wisatawan yang ngeyel, namun secara persuasif kami terus berikan imbauan karena demi keselamatan mereka. Terkait kasus 5 kejadian kecelakaan, alhamdulillah tim juga sudah mulai menguasai bagaimana pertolongan pertama, terutama tim yang memang berjaga di titik antai rawan kecelakaan. Itu yang kemudian berpengaruh kepada antisipasi kecelakaan dan kecepatan penanganan ketika ada kejadian," bebernya menambahkan.
Diketahui, tim gabungan di setiap Pos PAM melibatkan berbagai unsur, selain kepolisian, personel TNI, Basarnas, Balawista, Sarda hingga tim medis dan gabungan relawan lainnya bergabung di dalamnya.
(sya/yum)