Adalah akun X @petanirumah yang mengunggah cerita tidak mengenakkan saat mengunjungi Masjid Al Jabbar. Dalam unggahannya, pemilik akun mengaku membayar tarif parkir hingga Rp 25 ribu.
Dalam unggahannya, pemilik akun mengaku mampir ke Masjid Al Jabbar saat di tengah perjalanan dari Jatinangor, Sumedang menuju Ciparay, Kabupaten Bandung.
Seperti biasa, ia yang datang menggunakan dua mobil diarahkan oleh juru parkir untuk menyimpan kendaraannya. Setelah kendaraan terparkir, juru parkir yang memakai rompi itu langsung meminta uang.
Awalnya, juru parkir meminta uang dengan kalimat seikhlasnya. Tanpa pikir panjang, pemilik akun memberi uang Rp 2 ribu. Namun juru parkir menolak uang tersebut dan justru meminta Rp 10 ribu untuk tarif parkir.
"Kasih 2 ribu nggak mau. Lah katanya ikhlas. Kasih 5 ribu masih melengos akhirnya petugas bilang 10 ribu," demikian unggahan akun @petanirumah di X.
Pemilik akun menuruti permintaan dengan membayar tarif parkir sebesar Rp 10 ribu. Dia kemudian masuk ke area Masjid Al Jabbar. Namun, pemilik akun harus kembali membayar Rp 5 ribu untuk sebuah kantong plastik.
Kantong plastik itu dijual oleh petugas jaga tempat penitipan barang. Sebab pemilik akun ingin menitipkan sepatunya di sana. "Balik lagi beli plastik yang di jual sebelum pelataran seharga 5 ribu. Akhirnya bisa titip sepatu dan di kasih nomor," ucap dia.
Hal tak mengenakkan kembali dialami pemilik akun. Saat hendak pulang, dia kembali diminta membayar parkir seikhlasnya. Tak ingin berdebat, dia pun kembali memberi Rp 10 ribu kepada juru parkir.
"Karena malas debat saya kasih 10 ribu. Saya di pintu keluar bayar parkir lagi 5 ribu. Waktu saya saya bilang udah bayar 2 kali 10 ribu di dalam petugasnya hanya senyum-senyum aja," kata dia.
"Saya mengagumi keindahan Mesjidnya tapi sayang ternoda oleh petugasnya," celetuk akun @petanirumah dalam unggahannya.
Unggahan @petanirumah kemudian viral di media sosial. Banyak yang menyayangkan masih adanya aksi getok parkir di masjid tersebut. Sekda Jabar Herman Suryatman bahkan langsung merespon hal itu.
"Kami akan check and re-check kebenarannya. Kan nggak bisa sepihak. Kalau memang ada, kami pastikan di luar sepengetahuan pengelola. Akan kami tertibkan segera. Mohon waktu," katanya saat dikonfirmasi wartawan.
Terpisah Kapolsek Gedebage, Kompol Kurnia mengaku, juru parkir di Masjid Al Jabbar sejatinya telah dibina agar tidak melakukan pungutan paksa. Bahkan sejumlah personel juga ditempatkan di lokasi untuk mengawasi.
"Kita sudah berupaya mengimbau dan memberikan arahan kepada para jukir dan pak ogah supaya tidak ada pungutan liar secara paksa kita sudah menempatkan personil di sekitaran Al-Jabbar," tegasnya. (bba/mso)