Selepas salat Idul Fitri warga kunjungi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rancacili yang berada di Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung untuk melakukan ziarah kubur.
Pantauan detikJabar, Rabu (10/4/2024) sekitar Pukul 09.30 WIB, kemacetan terjadi di jalan menuju TPU Rancacili dan akses keluar dari kawasan TPU Rancacili.
Kemacetan ini terjadi akibat jalan sempit dan didominasi kendaraan roda empat. Akibatnya saat ada dua mobil berpapasan kendaraan sulit keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi ada mobil yang enggan mengantre dan menyalip antrean membuat kemacetan di jalan menuju TPU Rancacili tak terelakkan. Selain itu, banyaknya warga yang berjalan kaki dan menyatu dengan antrean kendaraan membuat laju kendaraan ikut terhambat.
Petugas yang melakukan pengaturan lalu lintas cukup kesulitan, pasalnya volume kendaraan cukup tinggi.
"Macet, kendaraannya banyak banget," kata Ujang salah satu pengendara.
"Apalagi ada mobil yang gak mau ngantre, macetnya makin parah," tambah Ujang.
Akibat kemacetan ini, banyak warga memilih duduk dulu di sekitar TPU karena cuaca juga cukup panas.
"Iya nunggu dulu, mobil sulit keluar, soalnya yang masuk juga padat," kata Imas kepada detikJabar.
Warga lainnya Reni mengaku, hampir satu jam kendaraan miliknya belum bisa keluar dari kawasan TPU Rancacili. "Udah mau satu jam nunggu, duh kirain gak akan semacet ini," ucap Reni.
Sebelumnya, Pemkot mengeluarkan larangan kepada warga yang hendak melakukan ziarah kubur untuk tidak membawa kendaraan jenis roda empat.
Kepala Dinas Cipta Bintar Kota Bandung Bambang Suhari mengatakan, ada beberapa TPU atau pemakaman yang memiliki akses terbatas dan parkir sempit di Kota Bandung.
"Khusus jalur padat pada saat pemakaman itu di Nagrog, akses masuknya cuman satu, kami coba dengan kepala UPT yang mau ziarah ke makam tersebut jangan gunakan roda empat," kata Bambang di Balai Kota Bandung, Senin (1/4) lalu.
"Gumuruh, Maleer, apalagi Ciburuy yang masuk gang. Kemudian Rancacili juga sama," tambahnya.
(wip/yum)