Lalu lalang kendaraan roda dua dan roda empat di Jalan Raya Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih ramai menjelang hari Lebaran.
Pemudik dari arah Cianjur dan Purwakarta terus melintas menuju ke arah timur Bandung, Garut, Tasikmalaya, hingga Jawa Tengah. Pun demikian arah sebaliknya yang tak kalah ramai.
Seperti halnya Irfan, pemudik asal Karawang yang sedang dalam perjalanan menuju Garut. Bersama istri dan anak perempuannya yang masih duduk di bangku kelas 2 SD, mereka menempuh perjalanan panjang itu menaiki sepeda motor matik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motor matik warga putih itu penuh sesak. Istrinya di bonceng di bagian belakang, Irfan membawa beberapa barang bawaan di dalam tas besar berwarna biru, dan tas kecil berwarna oranye, diduduki putri kecilnya.
"Mau mudik ke Garut, kebetulan kampung halaman saya di sana. Tadi dari Karawang sekitar jam 6 pagi, istirahat dulu di Padalarang," kata Irfan saat berbincang dengan detikJabar, Senin (8/4/2024).
Irfan berhenti di dekat Pos Terpadu Simpang Padalarang. Istri dan anaknya nampak kelelahan setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam. Ia tak ngebut, berjalan santai menikmati lancarnya arus lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Purwakarta-Padalarang.
"Santai saja sih tadi, beberapa kali berhenti juga. Terus ini berhenti lagi di Padalarang tunggu saudara dari Sukabumi. Katanya masih di Ciranjang, lumayan padat kalau dari Cianjur, sekitar 1 jam lagi ke Padalarang," ujar Irfan.
Irfan menargetkan bisa tiba di Garut sekitar pukul 14.00 WIB. Itu pun kalau perjalanan tak macet, sebab ada beberapa simpul kemacetan yang bakal ia lalui dari Padalarang menuju Garut.
"Mudah-mudahan nggak parah macetnya, paling kan di Cimahi, terus di Cileunyi, Rancaekek, dekat pabrik Kahatex. Kalau macet ya bisa lebih sore mungkin sampainya," kata Irfan.
Sebetulnya ia tak punya alasan memilih mudik di detik-detik akhir Lebaran. Di kala sebagian orang ada yang sudah sampai di kampung halaman, sementara dirinya masih menempuh perjalanan sambil berpanas-panasan.
"Baru dapat libur hari ini, makanya langsung persiapan tadi malam. Sebetulnya enak mudik subuh, karena bawa anak biar sejuk. Tapi sudah mepet, jadi enggak apa-apa mudik panas-panasan juga," kata Irfan.
Ia tak membawa oleh-oleh apapun untuk keluarga besarnya di Garut. Namun menurutnya, kehadiran istri serta anaknya jadi kado yang sangat ditunggu terutama oleh orangtuanya.
"Kalau oleh-oleh enggak ada, tapi dari beberapa hari lalu orangtua saya terus nanyain kapan pulang, kangen cucu sama mantu. Jadi itu sepertinya hadiah paling pas buat keluarga di kampung halaman," kata Irfan.
Kepolisian sendiri menyebut puncak arus mudik lebaran di Jalan Raya Padalarang sudah terlewati pada Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024) sejak dini hari hingga malam hari.
"Puncak arus mudik sesuai prediksi kita sudah terlewati di akhir pekan kemarin. Hari ini yang mudik kemungkinan sisa-sisanya saja," kata Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan saat ditemui.
Berdasarkan pantauan detikJabar di Simpang Padalarang pada pukul 11.00 WIB, arus lalu lintas cukup ramai. Kendaraan mendominasi ruas jalan dari arah Cianjur dan arah Purwakarta menuju Bandung.
(sud/sud)