Jabar Hari Ini: Terungkapnya Identitas Mayat Pengemudi Ford Kuningan

Jabar Hari Ini: Terungkapnya Identitas Mayat Pengemudi Ford Kuningan

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 05 Apr 2024 22:00 WIB
Mobil berisi mayat tergorok leher di Kuningan
Mobil berisi mayat tergorok leher di Kuningan. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat, Jumat (5/4/2024), mulai dari terungkapnya identitas mayat pengemudi Ford di Kuningan, Freed yang seruduk Elf di Cipali, hingga sikap Golkar Jabar soal RK yang maju di DKI. Berikut ringkasan peristiwa dalam Jabar hari ini,

Identitas Mayat Pengemudi Ford Terkuak

Tim penyidik Polres Kuningan telah melakukan olah TKP temuan mayat seorang pria di dalam mobil Ford merah di pinggir Jalan Raya Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, pada Kamis (4/4/2024) malam. Kemudian jenazah dibawa ke Kamar Mayat RSUD '45 Kuningan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil olah TKP, di mobil tersebut polisi menemukan dompet yang di dalamnya terdapat kartu identitas berupa SIM A atas nama Reffian Gani usia 29 tahun beralamat di Gg Surareja No 143/34-B RT 03/09, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat dengan pekerjaan wiraswasta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan, polisi telah menghubungi pihak keluarga korban dan telah meminta kehadiran mereka untuk memastikan identitas jenazah pria tersebut.

"Untuk sementara kami telah terhubung dengan keluarga korban di Bandung dan malam ini juga mereka kami minta kehadirannya ke Kuningan untuk mengumpulkan keterangan dan sebagainya. Sambil kami terus lakukan penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti di lapangan," ungkap Willy kepada detikJabar di Kamar Mayat RSUD '45 Kuningan.

ADVERTISEMENT

Selain menemukan kartu identitas SIM A, lanjut Willy, penyidik juga mendapati beberapa barang bukti lain di dalam mobil tersebut di antaranya ponsel dan satu buah cutter. Temuan barang bukti tersebut, kata Willy, kini tengah didalami tim penyidik dari Satreskrim Polres Kuningan untuk mengungkap penyebab kematian pengemudi mobil Ford merah tersebut.

"Terkait penyebab kematiannya, kami belum bisa memastikan apakah karena ada unsur pidana atau tidak karena masih dalam proses penyelidikan. Yang jelas benar ada luka sobek di leher korban. Mohon doa dari semuanya, semoga kasus ini segera terungkap," ujar Willy.

Freed Seruduk Elf di Tol Cipali

Kecelakaan terjadi di KM 164.400 Jalur B Tol Cipali, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Sebuah mobil Honda Freed menabrak elf yang diduga diakibatkan sopir mengantuk.

Informasi yang dihimpun detikJabar, kecelakaan ini terjadi pada Jumat (5/4/2024) sekitar pukul 05.30 WIB. Mobil Freed bernomor polisi B 73 WEE yang dikemudikan Sukmo Cahyo (44), sedang melaju berbarengan dengan Isuzu Elf yang dikendarai Ali Sopyan (36).

"Kedua kendaraan datang dari arah Jakarta menuju arah Cirebon saat kejadian kecelakaan berlangsung," kata Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Pol Wibowo dalam keterangannya.

Setibanya di lokasi, Freed yang membawa 4 orang ini tiba-tiba langsung menyeruduk Elf yang sedang mengangkut 15 orang di dalamnya.

"Pengemudi (Freed) diduga mengantuk, masuk median, kaget lalu banting kiri dan menabrak samping kanan Isuzu Elf yang berisikan 15 orang hingga terdorong masuk row," ucapnya.

Kecelakaan ini sudah ditangani polisi. Wibowo mengimbau kepada pengemudi untuk memperhatikan perjalanannya, dan selalu patuh terhadap imbauan petugas di lapangan.

"Jangan memaksa jika kondisinya mengantuk. Kami imbau harus bisa menaati aturan batas kecepatan dan menjadi pelopor keselamatan dalam berlalulintas," pungkasnya.

Sementara itu, Humas Astra Tol Cipali Asri Fajarwati mengatakan kejadian ini tidak mengakibatkan korban jiwa. Meski begitu, 6 orang mengalami luka ringan. Para korban kini sudah dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Petugas kami mengevakuasi 6 korban luka ringan menuju RS Mitra Prapatan Majalengka," ucapnya.

Golkar Jabar Tak Khawatir RK Maju di DKI

DPD Partai Golkar Jawa Barat tidak khawatir kekurangan sosok andai Ridwan Kamil memilih maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Namun partai berlambang pohon beringin ini tetap berharap RK maju untuk periode kedua di Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar MQ Iswara. Iswara menuturkan, Golkar menginginkan agar RK memutuskan langkah politiknya untuk maju di Pilgub Jabar. RK sendiri diketahui, dihadapkan dua pilihan, yakni maju di Jabar atau DKI Jakarta.

"Kalau Golkar Jawa Barat sudah menyampaikan pernyataan resmi bahwa kami mengharapkan Pak Ridwan Kamil tetap mencalonkan diri di Jawa Barat," kata Iswara, Jumat (5/4/2024).

RK sendiri sebelumnya telah menyatakan, akan memutuskan terkait langkah politiknya pada Juni 2024 mendatang. Meski begitu, Iswara menyatakan, Golkar tidak khawatir dengan apapun keputusan RK nanti meski memilih untuk maju di Ibu Kota.

"Ya tentunya semuanya juga selain hasil survei, arahan pimpinan, bermula juga pada yang bersangkutan. Jika kang Emil memutuskan di DKI, Insya Allah Partai Golkar tidak kekurangan kader," ucapnya.

Bocah 4 Tahun Tewas dalam Angkot di Purwakarta

Bocah berinsial BTM yang masih berusia 4 tahun tewas di dalam angkot saat hendak pulang ke rumah neneknya di Purwakarta, Jabar. Korban diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan ayah tirinya.

Korban menggunakan angkot menuju ke rumah neneknya karena diusir oleh ayah tirinya di Citarik, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Korban dievakuasi tim medis ke ruang jenazah setelah dinyatakan meninggal dunia. Ibu korban, Yuni Trisnawati tak hentinya menangis saat menemani anaknya ke ruang jenazah di RSUD Bayu Asih Purwakarta.

Menurut pengakuan Yuni, anaknya sempat diusir dan diduga menjadi korban kekerasan oleh ayah tirinya pada Kamis kemarin. "Awalnya disuruh ke warung sama suami, tiba-tiba pulang anak sudah basah kuyup, terus nggak lama dibawa nongkrong sama suami. Kemudian, pas pulang nongkrong, anak tuh tiba-tiba masuk kamar, anak ngeluh sakit, perutnya sakit habis itu muntah-muntah dari sore sampai malam," ujar Yuni sambil menangis saat ditemui detikJabar di RSUD Bayu Asih, Jumat (5/4/2024).

Yuni menyebutkan bahwa suaminya itu kerap melakukan kekerasan terhadap BTM. Meski demikian, ia mengaku sudah berusaha untuk melindungi sang anak.

"Soalnya sebelumnya nggak kenapa-napa, terus dia jawab katanya ditonjok ayah, bagian perut. Nggak tahu masalah apa, sehari-sehari emang sudah sering aniaya dan saya sudah sabar-sabarin. Awalnya marah-marah dikira anaknya mungkin bohongan sakit perutnya, padahal mah muntahnya banyak sampai muntah kuning," katanya.

Yuni menjelaskan ia baru menikah dengan suami barunya empat bulan terakhir, namun ia terus bertahan demi anak hingga akhirnya ia diusir oleh suaminya sendiri.

"Bapak tiri yang aniaya, kejadian kemarin sore, ketahuan meninggal tadi pagi di angkot mau pulang, kan semalam diusir tuh sama bapak tirinya, semalam tuh dikasih makan, tapi anak nggak mau terus malah dipaksain makannya, terus sambil digaplokin sama dijedotin kepalanya ke tembok," ungkap Yuni.

Dirinya mengatakan bahwa memutuskan untuk pulang ke Purwakarta setelah mendapatkan perlakukan tersebut. "Akhirnya pulang ke Purwakarta, naik bus dari Bandung. Sampai di Purwakarta pagi ini, Jumat (5/4). Turun dari bus itu lanjut naik angkot, tapi sebelum pulang mau laporan dulu ke polisi. Sebelum kantor polisi baru ketahuan anak itu sudah kaku, sudah meninggal di dalam angkot," bebernya.

Polisi Ungkap Motif Aksi Sadis Suami di Cirebon Tega Bakar Istri

Cirebon - Motif di balik aksi sadis AR suami di Cirebon yang tega membakar istrinya AN akhirnya diungkap polisi, aksi pembakaran itu dilatarbelakangi oleh perasaan cemburu sang suami terhadap istrinya.

Peristiwa sadis itu diketahui, terjadi di kediaman mereka di Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Kamis (4/4) kemarin.

Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Hario Prasetyo mengatakan, motif di balik aksi pembakaran yang dilakukan AR terhadap istrinya itu adalah karena cemburu. Pelaku curiga jika istrinya memiliki hubungan dengan pria lain.

"Motifnya karena si pelaku cemburu. Dia mendapat informasi kalau istrinya ini selingkuh atau punya pria idaman lain," kata Hario kepada detikJabar, Jumat (5/4/2024).

Menurut Hario, pelaku berinisial AR yang tega membakar istrinya itu merupakan seorang pria yang sehari-harinya bekerja di sebuah kapal penangkap ikan. Dia baru pulang ke Cirebon beberapa waktu lalu.

"Sebelumnya dia (pelaku) ini berlayar dengan kapal ikan. Dia baru pulang awal (bulan) puasa," kata Hario.

Saat itu, kata Hario, pelaku mendapat informasi jika istrinya yakni AN telah memiliki hubungan dengan pria lain. Pelaku kemudian berusaha mencari tau kebenaran dari informasi tersebut.

Singkat cerita, sehari sebelum terjadinya aksi pembakaran itu, pelaku mendapati adanya chat di aplikasi perpesanan yang memuat percakapan antara istrinya dengan pria lain. Keesokan harinya, pelaku pun berusaha menanyakan hal tersebut kepada sang istri dan korban pun mengakui.

"Sehari sebelumnya, dia (pelaku) melihat chat istrinya dengan pria lain. Kemudian di hari H (kejadian), dikonfirmasi lah ke istrinya dan istrinya mengakui. Dari situ lah dia marah," kata Hario.

Mendapat jawaban sang istri, pelaku pun langsung terbakar amarah. Saat itu dia langsung pergi untuk membeli bahan bakar bensin. Setibanya di rumah, pelaku langsung menyiramkan bensin tersebut ke istrinya yang saat itu sedang berbaring sembari bermain handphone.

"Jadi waktu istrinya lagi rebahan sambil main HP, (bensin) itu langsung dilemparkan ke istrinya dan langsung dibakar menggunakan korek kayu," kata Hario.

(sya/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads