Lailatul qadar merupakan malam istimewa saat Ramadan. Disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW, jika malam ini lebih baik dibanding seribu bulan. Terdapat beberapa amalan bagi Muslim agar bisa meraihnya salah satunya dengan sholat. Berikut bacaan niat sholat lailatul qadar dengan tata caranya.
Dalam pelaksanaannya, tak ada yang berbeda antara sholat lailatul qadar dengan sholat sunnah lainnya. Hanya saja ibadah ini diamalkan ketika 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Seorang Muslim bisa mengerjakan sholat lailatul qadar secara sendiri (munfarid) atau berjamaah. Jumlah rakaatnya berjumlah 2 hingga 12 rakaat. Sholat lailatul qadar bisa dikerjakan dengan dua rakaat salam atau empat rakaat salam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allah SWT menyediakan malam penuh keistimewaan pada malam Lailatul Qadar. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari, no. 1901)
Allah SWT merahasiakan malam lailatul qadar dari umat manusia sehingga hanya orang-orang terpilih yang bisa memahami malam istimewa tersebut. Salah satu orang terpilih itu ialah Nabi Muhammad SAW.
Niat Sholat Lailatul Qadar
Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan bahwa sholat sunah Lailatul Qadar dilakukan sebanyak 2 rakaat seperti pada umumnya. Namun bisa juga dilakukan 4 hingga 12 rakaat.
Sebelum menjalankan Sholat lailatul qadar 2 rakaat dan 4 rakaat ada niat yang harus dibaca
Bacaan Niat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Arab Latin: Ushalli sunnatan fi lailatul qadri rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahita'ala
Artinya: "Saya niat sholat sunnah lailatul qadar dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
Bacaan Niat Sholat Lailatul Qadar 4 Rakaat
Atau, untuk melaksanakan sholat lailatul qadar sebanyak 4 rakaat maka niatnya diganti dengan sebagai berikut,
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Arab latin: Ushalli sunnata lailatil qadri arba'arakaatin lillahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat salat sunnah lailatul qadar empat rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Lailatul Qadar
Dikutip dari arsip detikcom melalui Ustaz Maulana menerangkan terdapat dua cara untuk melaksanakan sholat lailatul qadar. Pertama, dikerjakan dengan jumlah rakaat 2 hingga 12 rakaat dengan niat sholat lailatul qadar. Kedua, sholat lailatul qadar dilaksanakan seperti sholat tahajud, sholat witir, sholat tasbih, dan sholat qiyamul lail. Berikut tata cara sholat lailatul qadar.
1. Membaca niat
2. Melaksanakan takbiratul ihram
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat-surat pendek. Diutamakan surat At Takasur satu kali dan Al Ikhlas tiga kali. Bisa juga membaca surat lain sesuai kemampuan.
5. Dilanjutkan gerakan sholat seperti biasa. Tidak ada tahiyat awal.
6. Tahiyat akhir
7. Gerakan dan ucapan salam
Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Meski diketahui tanda-tandanya, Ibnu Hajar Al Asqalani berkata,
وَقَدْ وَرَدَ لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتُ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي
"Ada beberapa dalil yang membicarakan tanda-tanda lailatul qadar, namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu."
Maka dari itu, tanda-tanda lailatul qadar hakikatnya tidak perlu dicari. Baiknya, umat Muslim tetap memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan seraya memohon kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan malam kemuliaan tersebut.
Rasulullah selalu berusaha mendapatkan lailatul qadar setiap bulan Ramadan dengan melakukan ibadah malam, baik salat, membaca Al-Qur'an, beristighfar, juga berzikir dan berdoa.
Dikemukakan oleh Aisyah melalui haditsnya,
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا دخل العشر احيا الليل وايقظ اهله وشد المئزر
Artinya: "Apabila Rasulullah SAW memasuki malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, beliau beribadah dengan sungguh-sungguh serta membangunkan anggota keluarganya."
Sehingga, umat Muslim dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan beribadah agar mendapatkan malam lailatul qadar.
Beberapa di antaranya yakni berbuat kebaikan dan berdamai dengan lingkungan maupun diri sendiri.
Kedamaian yang dimaksud adalah dengan tidak mengambil hak orang lain demi mewujudkan kesejahteraan diri sendiri.