Ancaman Abrasi di Jalur Pantai Selatan Pangandaran

Ancaman Abrasi di Jalur Pantai Selatan Pangandaran

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Senin, 01 Apr 2024 22:30 WIB
Ancaman abrasi di Pantai Selatan Pangandaran.
Ancaman abrasi di Pantai Selatan Pangandaran. (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Jalur Pantai Selatan (Pansela) di blok Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengalami abrasi cukup parah. Situasi tersebut membuat warga setempat khawatir.

Kondisi jalan yang terancam abrasi itu berada di samping Pantai Ciparanti sepanjang 1,3 Km. Sementara jalur tersebut kerap dilintasi warga.

Kepala Desa Ciparanti Dadang Suherman mengatakan kondisi jalan Pansela blok Desa Ciparanti untuk aspal dan konturnya memang aman tidak ada kendala. Namun, abrasi di jalan tersebut yang bersampingan dengan pantai dinilai semakin parah dan membuat was-was.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau saat air laut pasang, pasti airnya masuk ke jalan dan menggenang. Kondisi itu memperlihatkan semakin parahnya abrasi di titik tersebut," kata Dadang kepada detikJabar, Senin (1/3/2024).

Menurutnya, saat ini pihak Pemdes Ciparanti sudah mendapatkan contoh proposal oleh Bappeda Pangandaran terkait pengajuan breakwater atau pemecah ombak. "Untuk memberikan solusi tersebut, kami menerima proposal pengajuan pembuatan breakwater atau pemecah ombak ke Pemprov Jabar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan jika kondisi itu dibiarkan, khawatir bakal terus menggerus pesisir hingga menyentuh jalan utama. "Tentu terancam jalanya, karena jalan langsung sampingnya pantai hanya 5 hingga 10 meter ke pesisir. Jadi jalan bahu sampinya sudah pasir," kata dia.

Sementara itu, untuk bentangan jalan pantai selatan blok Desa Ciparanti ada sejauh 1,3 Km. Namun, kata dia, kondisi jalan yang rawan abrasi itu tepatnya di perbatasan dengan Legok Jawa ada sepanjang 50 meter. "Pokoknya titik jalannya yang terdapat warung-warung," ujarnya.

Dadang menambahkan, musim air pasang di Pantai Ciparanti biasanya memasuki bulan September hingga Oktober. Namun, seminggu yang lalu sudah terpantau kondisinya membuat air laut hampir menyentuh jalan. "Seminggu yang lalu saya lihat airnya pasang kena bahu jalan," ucapnya.

Ancaman abrasi di Pantai Selatan Pangandaran.Ancaman abrasi di Pantai Selatan Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar

Kata dia, jika terjadi air pasang, sampah-sampah kiriman yang dari laut masuk ke pesisir Pantai Ciparanti. "Tentunya jadi banyak sampah berserakan," katanya.

Kondisi abrasi itu, kata Dadang, sudah terjadi setelah tsunami Pangandaran 2006. "Kalau dulu masih ada jarak sebelum tahun 2006. Kalau dulu dari jalan ke titik pantai itu masih ada area luas untuk bermain," katanya.

Ia mengatakan panjang dari bahu jalan ke pesisir pantai sebelum tahun 2000an masih 500 meter dari pesisir laut. "Tentunya sangat cepat sekali," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran Ghanniy Fahmi mengatakan kondisi tersebut tentu menjadi catatan khusus untuk pemantauan jalur mudik di Pangandaran. "Tentu kami nanti akan berkoordinasi juga dengan berbagai pihak termasuk satlantas, agar bisa dipasang rambu-rambu," kata Ghanniy.

Ia mengatakan, jalur Pansela di Pangandaran untuk kondisi jalannya dinilai sudah baik. "Kalau kondisi jalannya mah sudah bagus," ucap dia.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads