Tunggu Solusi Pemerintah, Korban Longsor Ogah Pulang ke Rumah

Kabupaten Sukabumi

Tunggu Solusi Pemerintah, Korban Longsor Ogah Pulang ke Rumah

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 01 Apr 2024 13:00 WIB
Rumah rusak diterjang longsor Sukabumi
Rumah rusak diterjang longsor Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Sekitar 10 Kepala Keluarga penyintas longsor di Kampung Salak Datar, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi masih memilih bertahan di kediaman kerabat dan tetangga. Mereka masih menunggu solusi dari pemerintah terkait nasib mereka ke depan.

Ujang Suryawi, warga setempat mengatakan, hingga saat ini kebutuhan dasar para penyintas sudah terpenuhi. Sejumlah bantuan datang untuk memberikan solusi sementara di tempat-tempat para korban mengungsi.

"Kalau untuk bantuan dasar sudah, pemeriksaan kesehatan hingga permakanan sudah ada yang datang. Namun warga masih enggan pulang karena trauma," kata Ujang saat dihubungi detikJabar, Senin (1/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ujang mengungkap kawasan yang terdampak longsor memang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), warga tinggal berbatasan dengan tanah sawah dan permukiman penduduk selama kurang lebih puluhan tahun.

"Memang bukan tanah pribadi, namun masa iya dibiarkan, kalau harapannya bisa direlokasi kemudian ditempatkan. Karena walau ada yang tidak terdampak langsung, mereka trauma kalau harus pulang lagi ke rumah sebelumnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Warga inginnya pindah direlokasi, khawatir dampak kemarin. Saat ini rumah masih kosong ditinggalkan, mereka bertahan di rumah kerabat dan tetangga, intinya pengen di relokasi ingin dibantu pemerintah," sambungnya.

Terkait perkara lahan, Ujang menegaskan saat ini masih dicari, sejumlah tokoh masyarakat turun tangan untuk mencarikan lahan baru untuk ditinggali para penyintas longsor.

"Perkara lahan sekarang sedang di cari, dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat di situ," pungkasnya.

Sebelumnya, Kades Cimaja R Wahyu Cakraningrat mengatakan pihaknya masih berpikir keras untuk memberikan solusi kepada warganya. Karena lokasi terdahulu yang terkena longsor berada di area TNG Halimun Salak.

"Saya rasa kalau bantuan tunai, cash kan pemerintah enggak bisa seperti itu. Paling juga kita usulkan di rutilahu (rumah tinggal layak huni), mungkin mudah-mudahan di akhir tahun, karena kan sekarang masih ada perubahan perubahan. Rutilahu di tempat yang baru, tadi saya bilang sama mereka kalau bisa kalaupun punya lahan, tolong lahan tersebut harus atas nama pribadi karena kalau atas nama orang rutilahu tidak bisa," ungkap Wahyu.

Diketahui Puluhan warga harus mengungsi, enam unit bangunan warga dan puluhan ternak domba mati dalam insiden longsor yang terjadi di area lahan milik Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kabupaten Sukabumi, pada Senin (25/3) lalu. Pada hari itu, sebelum longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, hujan deras mengguyur sekitar tiga jam atau sejak pukul 16.00 WIB.

"Lokasi yang longsor berada di kawasan TNGHS, tepatnya di Kampung Salak Datar RT 001 RW 008, Desa Cimaja Kecamatan Cikakak. Longsor terjadi beberapa kali sampai akhirnya menimbun kawasan permukiman," kata Koordinator SAR Daerah Okih Fajri Asyidik kepada detikJabar.




(sya/dir)


Hide Ads