Mudik lebaran Idul Fitri 2024 telah dimulai. Arus pemudik dari Jakarta, Depok, Bogor, dan Bekasi mulai bergerak ke arah timur pulau Jawa. Bagi yang memutuskan mudik via jalur selatan Jawa Barat melintasi Nagreg, perlu hati-hati saat melalui sejumlah turunan 'tengkorak'.
Turunan 'tengkorak' mengindikasikan banyaknya terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa. Jalur ini tersebar di sejumlah daerah di Jawa Barat, mulai dari Cianjur hingga Tasikmalaya.
Disebutkan turunan, karena posisinya menurun jika dilalui pemudik dari barat ke timur. Posisi jalan menurun perlu kewasapadaan dalam melaluinya untuk menghindari kendaraan lepas kendali dan bertabrakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini turunan-turunan 'tengkorak' di jalur mudik Jawa Barat:
1. Turunan Ciloto
![]() |
Kendaraan pemudik selepas dari Bogor yang melintas ke Puncak, Kabupaten Cianjur, perlu berhati-hati di turunan Ciloto. Tepatnya di wilayah Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Cianjur.
Di area ini, kontur jalan menurun panjang dan berkelok dengan sisi kiri (arah pemudik) berupa tebing dan sisi kanan adalah jurang.
Turunan yang paling curam kemiringannya memang di Ciloto, tetapi turunan di jalur Cipanas-Cianjur ini tidak selesai begitu saja. Masih ada turunan lainnya hingga ke Cugenang hingga wilayah kota Cianjur.
Daerah Ciloto, Pacet dan juga Kecamatan Cipanas memang dataran tinggi. Di wilayah ini ada gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Gede-Pangrango.
DetikJabar pada Jumat (22/3/2024) mengabarkan ada kecelakaan lalu lintas di Ciloto. Truk bermuatan kelapa sawit menyeruduk jembatan Cikundul di Ciloto dan terjun ke jurang. Kernetnya meninggal dunia.
2. Turunan Gekbrong
![]() |
Dari arah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pemudik yang melaju ke arah Kabupaten Cianjur akan berjumpa dengan turunan tengkorak Gekbrong. Jalur ini banyak memakan korban jiwa dalam kecelakaan lalu lintas.
Jalur ini konturnya beton, dari arah Sukabumi kendaraan akan mulai melintasi turunan yang atmosfer mencekamnya sangat terasa. Kendaraan seperti tertarik ke depan dengan kecepatan tinggi, yang jika lengah sedikit bisa mengundang celaka. Turunannya memang tidak tajam, tapi teramat panjang.
Kecelakaan yang merenggut nyawa pengemudi kendaraan di turunan Gekbrong ini menurut catatan detikJabar, terjadi pada Kamis (21/12/2023). Truk tronton menabrak rumah di turunan ini, tepatnya di Kampung Pasir Tulang, Desa Gekbrong, Kecamatan gekbrong, Kabupaten Cianjur.
3. Turunan Emen
![]() |
Turunan ini lebih terkenal dengan "Tanjakan Emen", tapi jika ditempuh dari Kota Bandung arah ke Kabupaten Subang, maka posisinya menurun dan turunannya curam serta berkelok.
Pada Minggu (15/5/2022), mobil elf pengangkut wisatawan dari Jakarta terguling di turunan ini. Sejumlah penumpang terluka.
Tanjakan Emen sendiri tepatnya berada di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Jalur ini terkenal dengan legenda mistisnya dan langganan kecelakaan lalu lintas.
Selain rawan kecelakaan, di sekitar jalur ini juga rawan rampok. Pada Rabu (14/9/2026), sebuah mobil APV pengangkut uang Rp8 miliar untuk ATM dirampok di jalur ini, tepatnya di Kampung Cisaat, Ciater, Subang. Rp 2 miliar digasak pelaku yang berjumlah 10 orang.
4. Turunan Nagreg
![]() |
Turunan Nagreg berada di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Selepas kantor Polsek Nagreg ke arah timur, akan ada turunan panjang dan berkelok. Dahulu, kendaraan di sini dua lajur berlawanan arah sebelum akhirnya menjadi satu arah setelah adanya Lingkar Nagreg.
Kecelakaan lalu lintas paling baru di wilayah ini adalah sebuah truk pengangkut bata hebel yang terguling usai melintasi turunan Nagreg, Selasa (15/8/2023).
Truk tidak kuat menanjak di tanjakan kecil Cikaledong dan akhirnya muatan tumpah seiring tergulingnya truk. Arus lalu lintas terhambat.
Melintasi turunan Nagreg ini, pemudik juga akan melihat sebuah tugu di sebelah kiri. Di atas tugu itu, ada sepeda motor rusak bekas kecelakaan. Tugu itu sebagai pengingat agar pengemudi senantiasa berhati-hati dan tidak mengebut di turunan itu, khawatir celaka.
5. Turunan Cae
![]() |
Turunan Cae ada di jalan penghubung antara Malangbong, Kabupaten Garut ke Wado, Kabupaten Sumedang. Turunan sendiri berada di wilayah administratif Wado, Sumedang.
Catatan detikJabar, pada tahun 2021, sebuah bus pengangkut rombongan peziarah dari Kecamatan Cisalak, Subang melintas ke jalur ini dan kecelakaan. Sebanyak 29 orang tewas.
Jalur ini memang teramat curam. Turunan tak henti sepanjang 1,5 kilometer menuntut tenaga dan kewaspadaan ekstra saat melintasi turunan ini dengan mobil atau sepeda motor.
6. Turunan Gentong
![]() |
Turunan Gentong melegenda dengan tragedi-tragedi kecelakaan lalu lintasnya. Paling baru, menurut catatan detikJabar, kecelakaan lalu lintas di Gentong yaitu truk kontainer masuk jurang pada Sabtu (5/8/2023) pagi.
Seorang anak terenggut nyawanya dalam insiden di turunan setelah Malangbong dan sebelum Ciawi, Tasikmalaya ini.
Para pemudik yang akan menuju ke Tasikmalaya dengan jalur ini perlu kehatian-hatian ekstra. Saat ini, turunan Gentong satu jalur arus kendaraan, sebab arus balik ke arah Bandung telah disediakan jalur Lingkar Gentong.
Demikian turunan-turunan 'tengkorak' di jalur mudik Jawa Barat, semoga berguna ya detikers!