Fakta-fakta Ngerinya Longsor di Kabupaten Bandung Barat

Fakta-fakta Ngerinya Longsor di Kabupaten Bandung Barat

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 27 Mar 2024 09:01 WIB
Pencarian korban longsor di Desa Cibenda, Bandung Barat.
Pencarian korban longsor di Bandung Barat (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung - Hujan deras menyebabkan banjir bandang hingga longsor di beberapa titik Kecamatan Cipongkor dan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Minggu (24/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Puluhan rumah warga tak luput tersapu banjir akibat meluapnya Sungai Cijambu itu.

Berikut fakta-faktanya, dirangkum detikJabar:

1. Sebanyak 30 Rumah Terdampak Longsor

Dua desa yang terdampak paling parah dari bencana tersebut yakni Desa Cibenda dan Sirnagalih. Tercatat 30 rumah di Cibenda terdampak longsor dari bukit yang ada di atas permukiman warga.

Sementara jumlah warga terdampak bencana longsor tersebut mencapai 100 kepala keluarga atau sekitar 350 jiwa. Diketahui titik longsor berada di Kampung Gintung, RT 03/04, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB.

Semua rumah warga di dekat mahkota longsor rusak parah. Ada yang ambruk serta tertimbun material longsor bercampur air akibat hujan deras semalaman.

2. Sembilan Warga Desa Cibenda Hilang Saat Longsor

Sembilan warga Desa Cibenda pun dilaporkan hilang saat bencana longsor menerjang. Sementara dua warga lainnya berhasil dievakuasi lalu dilarikan ke RSUD Cililin. Sementara seorang warga lainnya saat ini berada di pengungsian di Gor Desa Cibenda.

Warga yang hilang diterjang longsor itu kemungkinan sedang berada di dalam rumah. Sebab saat kejadian, kondisi sedang hujan deras sejak Minggu pukul 21.00 WIB.

3. Proses Pencarian Korban Sempat Terkendala

Tim Sar Gabungan pun terus mencari sembilan warga yang hilang. Kepala Seksi Operasi dan Siaga pada Basarnas Bandung, Supriono mengatakan proses pencarian korban terkendala permukaan longsor yang dalam. Kemudian, ada potensi longsor susulan yang masih tinggi.

"Kendala karena kondisi tanah longsoran labil. Curah hujan dan tingkat kemiringan lokasi longsor membahayakan. Kemudian potensi longsor susulan masih tinggi. Material longsor dalam sekali, kalau terperosok susah bergerak maka kita harus berhati-hati," tutur Supriono.

4. Proses Evakuasi Ditonton Banyak Warga

Lokasi longsor yang menerjang Kampung Gintung, RT 03/07, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendadak ramai didatangi orang-orang.

Banyak warga yang sengaja datang menonton proses pencarian sepuluh korban hilang dalam peristiwa tersebut. Namun sebagian lagi, menanti kabar baik berharap anggota keluarga mereka masih bisa selamat.

Salah satunya Yaya (54), kerabat dari ibu dan dua anak yang tertimbun di bawah tebalnya material longsor. Ia harap-harap cemas menanti keberadaan Sulastri (32) dan dua anaknya Diki Saputra (4) dan Sifa (9).

"Sengaja ke sini, ingin segera dapat kabar keponakan saya sama anaknya yang terkubur. Mudah-mudahan ada keajaiban bisa diselamatkan," kata Yaya kepada detikJabar di lokasi kejadian, Selasa (26/3/2024).

5. Tiga dari Sembilan Warga yang Hilang Telah Ditemukan

Tiga jasad warga Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang tertimbun longsor akhirnya ditemukan.

Tiga jasad itu ditemukan di worksheet A atau zona 1 pencarian yang difokuskan Tim Sar Gabungan sejak hari pertama pencarian. Ketiganya ditemukan dalam waktu yang berbeda-beda.

"Kami ucapkan terlebih dahulu Innalillahi wa Inna Ilaihi Raajiun. Turut berduka cita, tim Sar Gabungan menemukan tiga jasad yang tertimbun di worksheet A," kata Supriono di lokasi kejadian, Selasa (26/3/2024).

Jasad pertama merupakan anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 WIB. Jasad kedua anak-anak berjenis kelamin laki-laki ditemukan pukul 12.23 WIB. Lalu jasad ketiga, dewasa berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 12.56 WIB.

Tiga jasad itu ditemukan di kedalaman lumpur material longsor dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Saat indikasi awal ditemukan, petugas langsung menyemprotkan air dari alkon.

"Setelah ini langsung dibawa ke RSUD Cililin untuk diidentifikasi oleh kepolisian," kata Supriono. (aau/mso)



Hide Ads