Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menghadirkan masakan lezat. Mulai dari pemilihan bahan baku, pemilihan bumbu, hingga cara memasak.
Salah satu yang cukup penting adalah bumbu. Penggunaan MSG dapat membuat masakan menjadi lebih lezat, termasuk makanan untuk sahur dan berbuka puasa.
Akan tetapi, masih ada pro dan kontra di masyarakat soal penggunaan MSG ini. Meski begitu, MSG sebenarnya memiliki nilai nutrisi penting sebagai bagian dari nutrisi protein.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan penggunaan MSG yang bijak, tidak hanya rasa masakan yang terasa lebih enak dan lezat, tetapi juga memberikan kepastian atas kualitas dan kebersihan bahan yang digunakan, ujar chef Leony Susan, dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).
![]() |
Perempuan yang berpengalaman bekerja di restoran di Bali itu mengatakan MSG sebenarnya adalah garam natrium dari asam glutamat yang ditemukan oleh Dr. Ikeda dari Jepang pada 1908. Melalui proses fermentasi dari bahan nabati seperti tetes tebu, tapioka, jagung, dan lainnya, MSG menjadi elemen penting dalam memperkaya cita rasa masakan.
MSG dibuat dari bahan alami seperti tetes tebu melalui proses fermentasi yang cermat. Setiap tahap produksi dijalankan dengan standar higienis yang ketat untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan kuliner modern.
Tidak hanya sebagai bumbu penyedap, MSG juga memiliki nilai nutrisi yang penting. Sebagai bagian dari nutrisi protein dalam bentuk asam amino non-esensial, MSG memberikan kontribusi signifikan bagi kesehatan dan keseimbangan nutrisi tubuh. Glutamat bebas yang terkandung dalam MSG juga memberikan sentuhan khusus dalam menyempurnakan rasa masakan.
"Dengan menerapkan langkah-langkah praktis di atas, kita dapat menyajikan hidangan buka puasa dan sahur yang tak hanya lezat, tetapi juga sehat dan mengenyangkan tanpa harus mengorbankan waktu dan tenaga kita," jelasnya.
(orb/orb)