Penjelasan BMKG soal Bandung yang Panas Saat Puncak Musim Hujan

Penjelasan BMKG soal Bandung yang Panas Saat Puncak Musim Hujan

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 26 Mar 2024 19:30 WIB
Asian woman drying sweat in a warm summer day
Ilustrasi Cuaca Panas. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pheelings Media
Bandung -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung menyebut cuaca ekstrem terjadi di wilayah Jawa Barat akhir-akhir ini. Seperti di Bandung Raya di mana cuaca di siang hari sangat panas namun terkadang juga disertai hujan.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung BMKG Teguh Rahayu mengatakan jika melihat dinamika cuaca regional terdapat daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin terpantau memanjang dari Sumatra bagian barat, hingga Jawa Barat bagian selatan. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan disepanjang daerah konvergensi tersebut.

"Daerah pertemuan angin atau konfluensi terpantau di Samudra Pasifik Utara hingga Laut Jawa. Terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia selatan Jawa. Suhu permukaan air laut di perairan Jawa Barat hangat sehingga signifikan untuk pertumbuhan awan awan hujan, atmosfer pada kondisi labil," kata Teguh kepada detikJabar, Selasa (26/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan prediksi kondisi global, regional dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, dan potensi angin kencang terdapat di sebagian wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya.

"Dinamika cuca lokal seperti di Bandung Raya terdapat beberapa pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif, yakni kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Bandung Raya relatif lembap yaitu 55-96 persen, labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung, serta adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia selatan Jawa," ungkap Teguh.

ADVERTISEMENT

Jika melihat analisis streamline di wilayah Bandung Raya didominasi angin baratan diantara siang, sore dan malam hari. Dalam dua hari ke depan, Teguh menyebut jika kecepatan angin cukup kencang antara 5-21 km/jam karena adanya pengaruh global dan regional.

"Suhu maksimum di Bandung Raya pada 3 hari kedepa diantara 29-31 celcius, hal ini disebabkan posisi matahari diselatan khatulistiwa dan proses konveksi pertumbuhan awan awan hujan," tuturnya.

Januari-Maret Puncak Hujan

Teguh menyebut, meski terjadi cuaca panas akhir-akhir ini, menurutnya puncak musim hujan di wilayah Jawa Barat terjadi di bulan ini. Hasil Analisis pada bulan Februari hujan terjadi 10 persen wilayah Jawa Barat atau masuk pada kategori rendah, 70 persen mengalami curah hujan kategori menengah dan 20 persen mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi.

"Prakiraan curah hujan bulan Maret dan April 2024 pada umunya berada pada kategori menengah 100-300 mm hingga tinggi 300-500 mm dengan sifat hujan dalam kategori normal hingga atas normal," tuturnya.

Menurutnya, saat ini di dasarian III Maret 2024 seluruh Wilayah Bandung Raya telah memasuki musim hujan hal ini ditandai dengan pertumbuhan awan-awan rendah yang dapat tumbuh menjadi awan-awan konvektif signifikan, yang berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.

"Puncak musim hujan di wilayah Jawa Barat diperkirakan terjadi pada Januari hingga Maret 2024 ini sedangkan wilayah Bandung Raya diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024 dengan sifat hujan normal hingga bawah normal," jelasnya.

Imbauan Cuaca Ekstrem

BMKG mengimbau kepada masyarakat Jawa Barat agar waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca ekstrim yang biasa terjadi pada musim hujan, seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang.

"Cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi angin puting beliung dan potensi hujan es yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologis berupa genangan, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya," tuturnya.

Menurut Teguh, khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung dan rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.

Masyarakat diharapkan selalu mengupdate informasi cuaca dan iklim melalui web dan media sosial resmi BMKG. "Bagi yang sedang beraktifitas di luar ruangan apabila terjadi hujan disertai petir dan angin kencang untuk menepi dan berlindung ditempat yang aman," pungkasnya.

(wip/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads