Keceriaan Tunanetra Saat Ngabuburit Siaga Bencana di Sukabumi

Keceriaan Tunanetra Saat Ngabuburit Siaga Bencana di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 26 Mar 2024 00:32 WIB
Pelatihan tanggap darurat siaga bencana di Kota Sukabumi.
Pelatihan tanggap darurat siaga bencana di Kota Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Sebanyak 37 siswa dan mahasiswa inklusi disabilitas dari Yayasan dan Sekolah Luar Biasa A Budi Nurani di Kota Sukabumi mengisi tradisi ngabuburit dengan kegiatan berbeda dari biasanya pada Senin (25/3/2024). Di sela kegiatan, mereka mengikuti pelatihan tanggap darurat bencana gempa.

Para peserta disabilitas tunanetra nampak antusias mengikuti pelatihan tersebut. Mereka mendengarkan satu per satu instruksi saat relawan Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan materi.

PMI menggunakan cara yang berbeda untuk menyampaikan materi kepada para disabilitas. Pertama mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Di tiap kelompok ada satu pembimbing dari PMI dan pembina dari SLB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, para peserta mendapatkan materi praktik tentang cara evakuasi diri sendiri. Dimulai dengan berlindung, bertahan, dan evakuasi diri ke tempat aman. Mereka juga belajar cara pertolongan pertama apabila ada temannya yang menjadi korban.

Siti Nurazizah (14), salah satu pelajar di SLB A Budi Nurani, mengaku sangat senang mengikuti pelatihan tanggap bencana tersebut. Dia mengatakan, biasanya saat ada bencana, ia selalu mengikuti arahan orang tuanya.

ADVERTISEMENT

"Pengalaman baru pertama kali terus jadi motivasi juga buat aku biar supaya ke depannya bisa berlatih lagi. Aku sering ngerasain gempa terus kalau panik nggak, cuman kayak kaget aja. Biasanya mama yang dampingi buat keluar (rumah) sekarang bisa belajar sendiri," kata Nurazizah kepada detikJabar.

Dinar Muhamad selaku Staf Divisi Pelayanan PMI Kota Sukabumi menambahkan, kelompok disabilitas merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan saat evakuasi bencana. Namun, selama ini mereka kurang mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

"Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita di PMI untuk melakukan penyebarluasan informasi bencana khususnya bagi kaum-kaum disabilitas. Kendalanya saat ini kita di visual anak-anak karena mereka menangkap materi hanya melalui suara yang kita ajarkan, tetapi mereka sangat antusias sekali dan bisa mengikuti dari awal sampai akhir dengan ceria," ujar Dinar.

"Informasi yang kita sampaikan adalah bahwa mereka itu skala prioritas ketika terjadi bencana. Jadi tadi diajarkan untuk melakukan evakuasi mandiri dan tidak panik ketika terjadi bencana atau hal-hal darurat lainnya," sambungnya.

Dia menjelaskan, materi yang disampaikan meliputi klasifikasi bencana, faktor-faktor yang menyebabkan bencana, belajar melakukan evakuasi mandiri seperti berlindung, bertahan dan melakukan pergerakan dari titik yang tidak aman ke titik aman (titik kumpul).

Kepala SLB A Budi Nurani Kota Sukabumi Tanti Erkanti mengatakan, pelatihan tanggap bencana ini merupakan yang pertama dilakukan di SLB. Selama ini, kata dia, para guru hanya belajar dari media massa dan tidak mendapatkan pengetahuan praktek.

"Ini adalah pengalaman perdana untuk saya dan anak-anak di sekolah di mana anak-anak disabilitas juga memerlukan informasi yang sejelas-jelasnya bagaimana informasi siaga bencana di mana kota kita juga kota yang rawan bencana," kata Tanti.

"(Sebelumnya jika ada bencana) panik, yang kedua kita belum tahu SOP yang jelas tapi kita juga searching di internet minimal sudah tahu tapi dengan kegiatan ini lebih aware lagi untuk pembimbingan kepada anak-anak kita, lebih tahu lagi SOP yang harus dilakukan apabila ada bencana di sekolah maupun di panti," tambah dia.

Tanti mengatakan, ada kendala selama proses penyampaian materi. Terlebih para peserta hanya bisa mengikuti instruksi dari indra pendengaran saja. Namun hal itu tak menyurutkan antusias para peserta untuk belajar siaga bencana tanggap darurat.

"Mudah-mudahan ketika nanti mereka menghadapi bencana di manapun, mereka lebih siap, apa yang mereka lakukan untuk keselamatan dirinya maupun keselamatan teman-teman dan lingkungannya," tutupnya.




(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads