Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat dalam rentang waktu tiga bulan terakhir kasus DBD mencapai 11.058 kasus. 96 orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit ini.
Div Infeksi dan Penyakit Tropis KSM IK Anak RSHS Anggraini Alam mengatakan penting bagi para orang tua untuk mengetahui penyebab dan antisipasi DBD. "Ada beberapa kelompok yang harus kita waspadai yang mengalami dengue berat yaitu bayi, lansia, kemudian yang gemuk, anak-anak dengan obesitas itu bahaya serta yang memiliki komorbid sebagaimana COVID-19. Bagaimana itu ada kelainan ginjal, paru, jantung, darah, atau minum obat-obatan jangka panjang kita harus waspada bisa menjadi," kata Anggraini di RSHS Bandung, Senin (25/3/2024).
Anggraini juga menyebut, masyarakat harus mengetahui fase demam akibat DBD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan menekankan, masyarakat harus mengetahui dengan demam meningkat tinggi selama 2-7 hari disertai dengan nyeri kepala, nyeri belakang telinga, nyeri sendi, otot, tenggorokan, muncul ruam, muncul merah di muka. Bisa ada tanda bahaya yaitu mulai ada pendarahan yang paling sederhana mimisan, ada mual dan muntah-muntah," ungkapnya.
Perubahan perilaku pada anak yang alami demam juga harus diwaspadai. Tanda orang yang terjangkit DBD akan diam atau gelisah.
"Kemudian pasien menjadi diam atau malah gelisah atau kejang. Itu lah tanda bahaya masyarakat harus membawa ke rumah sakit," tuturnya.
Selain itu, saat pemantauan fase demam, di mana anak demamnya mereda setalah benerapa hati alami demam juga harus diantisipasi.
"Ada satu tanda yang betul-betul penting. Dengue memiliki 3 fase, demam, kritis, serta pemulihan. Dari fase demam yang 2-7 hari rata-rata di hari ke 4 sampai 5 demam akan turun, di sanalah masyarakat berpikir ini sembuh padahal pada dengue dari fase demam masuk ke turun denam, di situlah fase kritis di mana banyak terjadi komplikasi pendarahan syok dan lain sebagainya, menimbulkan kematian," jelasnya.
"Ketidaktahuan dari masyarakat untuk masuk fase tidak demam yaitu fase kritis yang seringkali menimbulkan kematian di masyarakat," tambahnya.
Anggraini menyebut, jika pasien dengue yang demam begitu masuk turun demamnya tetapi anaknya tidak ceria, kencingnya lebih dari 5 jam, disuruh minum makan tidak mau, napasnya lebih cepat padahal sudah tidak demam, maka segera dibawa ke rumah sakit dan bukan dibawa ke klinik.
"Kebersihan juga wajib. Jadi kebersihan lingkungan merupakan tata cara kita untuk mencegah DBD, agar tidak ada perindukan nyamuk. Ini kan hujan kemudian, nanti panas nah ada air menggenang biarpun cuma 0,3 mil nyamuk bisa jadi," pungkasnya.
(sud/sud)