Elah Karmilah menjadi salah satu caleg tertua yang bakal duduk di kursi DPRD Sumedang. Perempuan berusia 61 tahun itu lolos dalam Pileg 2024 dengan perolehan suara tinggi di Dapil 5 Sumedang.
Kader Partai PPP ini mendapatkan total suara 13.098 suara dari Dapil 5 Sumedang yang meliputi Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor. Atas hasil tersebut, perempuan kelahiran tahun 1963 ini lolos ke DPRD Sumedang.
"Alhamdulilah berkat kepercayaan bapak ibu semua yang telah mengantarkan saya menjadi caleg terpilih dengan suara terbanyak. Ini bukan kemenangan pribadi, tapi kemenangan bersama," ucap Elah dalam keterangannya, Senin (25/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski di usianya yang sudah tak muda lagi, namun Elah bertekad untuk membawa aspirasi masyarakat di DPRD Sumedang khususnya di wilayah Cimanggung dan Jatinangor.
"Saya bertekad membangun komunikasi yang efektif dan berkelanjutan, serta menjadi perwakilan yang tangguh dan berkualitas di DPRD," kata Elah.
"Dengan memperkuat komunikasi dan koneksi dengan masyarakat, saya yakin dapat memperjuangkan aspirasi mereka dengan harapan meraih kesuksesan dalam Pemilu mendatang," katanya.
Dorong Anak Jadi Pendamping Dony Ahmad Munir
Elah turut mendorong agar Dony Ahmad Munir untuk bisa maju lagi periode kedua memimpin Kabupaten Sumedang. Elah siap mengerahkan relawannya 'Barela' (Baraya Elah Karmilah) untuk mendukung Dony Ahmad Munir di Pilkada Sumedang. Bahkan, anak lelakinya Denden Imadudin Soleh didorong untuk mendampingi Dony.
Sebagaimana diketahui, Dony Ahmad Munir sebelumnya menjabat sebagai Bupati Sumedang. Berembus kabar Dony juga akan maju lagi di Pilbup Sumedang 2024.
"Relawan tidak dibubarkan karena untuk Pilkada 2024. Justru akan diikat kembali untuk mengantarkan Bapak Dony Ahmad Munir menjadi bupati kedua kalinya," kata Elah.
Sementara itu, Dony Ahmad Munir mengaku tak menutup kemungkinan untuk bisa bersanding dengan Denden. Menurut Dony, semua nama masih dalam tahap penjajakan.
"Ya tentunya kami menghargai sekarang banyak yang muncul nama-nama kandidat. Tentunya kami sangat bersyukur menghargai sekali nama-nama yang bermunculan dan tentunya akan kami follow up melalui mekanisme partai. Jadi sekarang kami masih dalam tahap penjajakan dengan berbagai partai, penjajakan dengan berbagai calon dan nanti semuanya akan masuk kepada mekanisme organisasi untuk menetapkan pasangan ke depannya," kata Dony.
Sementara Denden sendiri mengaku memiliki keinginan untuk 'pulang kampung' membangun Sumedang. Namun, dia masih menimbang mengingat statusnya yang kini masih tercatat sebagai ASN.
"Ya tadi kan muncul dari relawan. Ya sebagai putra daerah siapa sih yang nggak mau pulang kampung gitu kan istilahnya. Cuma kan begini, posisi saya kan hari ini masih sebagai PNS, artinya banyak pertimbangan apakah misalnya saya memang waktunya untuk pulang dan lain-lain dinamikanya masih panjang. Seperti Pak Dony sampaikan juga bahwa ini masih panjang prosesnya. Tapi wacana itu kita terima sebagai bentuk dukungan," tutur pria yang kini menjabat sebagai Ketua Tim Penyidikan dan Ahli UU ITE Ditjen Aptika Kominfo itu.
Kendati demikian, dia tak menampik sudah berkomunikasi dengan beberapa partai politik. Akan tetapi, dia tak membocorkan parpol mana saja yang sudah menjalin komunikasi.
"Intinya beberapa partai sudah komunikasi. Karena tidak mungkin tanpa dukungan partai," kata dia.
(dir/dir)