Hujan deras yang terjadi di Kota Sukabumi mengakibatkan bencana alam. Sebuah tembok penahan tanah (TPT) milik Setukpa Polri Sukabumi ambruk dan mengakibatkan jalan terendam banjir limpasan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bencana alam itu terjadi di Jalan Kabandungan, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 16:30 WIB. Video banjir di jalan tersebut viral di media sosial, bahkan pengemudi motor kesulitan untuk melintasi jalan itu.
"Kabandungan banjir, ieu Royal ieu, kasisi kasisi jang (ini Royal ini, ke pinggir ke pinggir)," kata seorang pria di balik video sambil mengarahkan seorang pengemudi motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rachmat mengatakan, TPT ambruk hingga banjir itu disebabkan oleh tersumbatnya aliran Sungai Cimenteng. Saat ini, tim BPBD masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan.
"Tersumbatnya aliran Sungai Cimenteng yang mengakibatkan TPT sekaligus tembok Setukpa ambruk dikarenakan tidak kuat menahan rembesan air dari aliran sungai tersebut," kata Novian kepada detikJabar.
TPT yang ambruk itu berukuran panjang kurang lebih 15 meter dan lebar 1,5 meter. Hingga pukul 19:14 WIB, tercatat ada empat rumah warga yang terdampak. Rata-rata mereka mengalami kerusakan peralatan rumah tangga.
"Data lokasi dampak tembok Setukpa ambruk(perbatasan Kelurahan Selabatu dan Karamat) yaitu Pak Ari, Pak Nanan, Pak Marimin, Pak Endang dan Pak Yoni. Dia terdampaknya kulkas rusak, kasur, mesin jahit dua unit, kunci-kunci di bengkel mobil hilang dan perabotan rumah tangga lainnya," ujarnya.
Novian mengatakan, penanganan sementara yang dilakukan BPBD yaitu membersihkan material TPT yang menyumbat saluran air. Selanjutnya, dia akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
"Penanganan sementara pembersihan material serta pengamanan sumbatan drainase. Kondisi banjir limpasan sudah reda dan masih pembersihan material tanah yang ada di jalan guna keamanan pengguna jalan," kata dia.
(orb/orb)