Ngabuburit Produktif ala The Local Enablers

Ngabuburit Produktif ala The Local Enablers

David Kristian Irawan - detikJabar
Sabtu, 23 Mar 2024 17:30 WIB
Keseruan kegiatan Ngabuburit Belajar Bisnis Berkah oleh The Local Enablers di Masjid Al-Lathiif, Bandung.
Keseruan kegiatan Ngabuburit Belajar Bisnis Berkah oleh The Local Enablers di Masjid Al-Lathiif, Bandung. (Foto: David Kristian Irawan/detikJabar)
Bandung -

Ngabuburit menjadi aktivitas lumrah terjadi setiap Ramadan. Mulai dari berburu takjil sampai ikut kajian di masjid, momen ini menjadi penghilang kejenuhan saat menunggu waktu berbuka.

Apalagi, kini bermunculan kegiatan alternatif mengisi waktu ngabuburit. Baik untuk pengembangan diri atau soft skills maupun keterampilan pada bidang tertentu. Salah satunya, yakni kegiatan yang digagas oleh The Local Enablers (TLE) bertajuk Ngabebi atau Ngabuburit Belajar Bisnis Berkah.

Sedikit informasi, TLE merupakan suatu 'ekosistem' yang berbasis di Bandung dengan fokus memberdayakan seluruh kalangan di dunia usaha. Tak hanya itu, mereka juga menjadi 'jembatan' bagi setiap pihak yang tengah kesulitan untuk berkembang, baik dari segi arah bisnis, pendanaan, dan lain sebagainya.

Atas dasar itulah, mereka memanfaatkan momen Ramadan dengan menggelar Ngabuburit Belajar Bisnis Berkah (Ngabebi). Berawal dari Jatinangor, Sumedang, acara yang berlangsung sejak 2019 ini berhasil menjangkau hingga ke level perusahaan dan instansi pemerintah.

Menurut Penanggung Jawab Ngabebi TLE, Fajar Sutisna, acara ini bertujuan bagi seluruh kalangan agar mengisi waktu ngabuburit dengan aktivitas yang bermanfaat.

"Kita di bulan Ramadan ini manfaatin waktu ngabuburit, (sebab) kalo orang tuh kadang puasa ngerasa lemes ya, padahal puasa itu secara sains identik dengan produktivitas. Maka dari itu, harus kita paksa," ucap Fajar.

Selain itu, acara Ngabebi ini mengajarkan setiap peserta untuk memiliki cara berpikir yang tidak terpaku pada keuntungan semata. Sebab bagi Fajar, kesuksesan sebuah bisnis dipengaruhi pula oleh nilai prophet, bagaimana dapat memberi keberkahan dalam berbisnis dan berdampak bagi sekitar.

"Jadi, (ketika melihatnya) dengan prinsip-prinsip Islam, (saat ini) banyak orang berbisnis tapi mereka nggak tahu esensinya kayak gimana. Makanya, kita kasih tahu (kalau) esensi bisnis itu -- kita tuh untuk berdampak, mencari keberkahan (terutama) untuk ngasih makan orang lain. Bukan cuma profit aja," tambahnya.

detikJabar pun berkesempatan mengikuti salah satu sesi bertajuk Harta yang Berkah: Seni Bijak Mengelola Kekayaan Menurut Islam, di Masjid Al-Lathiif, Bandung. Bersama Founder Sakinah Finance, Prof. Dr. Murniati Mukhlisin atau Madam Ani, para peserta diajak untuk mampu mengelola harta dengan perencanaan yang matang. Serta, dapat pula menyisihkan sedikit bagi sesama dengan cara-cara berbasis syariah.

"Tapi kalau kita bawa Rasulullah SAW dalam toko kita, warung kita, bisnis online kita, itu jadi beda. 'Ya, susah banget dah Madam. Apaan, banyak banget larangannya (kalau) syariah mah, nggak boleh ini nggak boleh itu.' Bener, banyak yang bilang kayak gitu kan? Padahal, di situlah tempat nikmatnya, tempat berkahnya," ucap Madam Ani kepada peserta.

Lebih lanjut, pelaksanaan Ngabebi dilaksanakan setiap hari hingga memasuki hari ke-23 Ramadan. Tak hanya di Rumah Kolaborasi alias basecamp-nya TLE, kegiatan ini juga tengah menjalin kolaborasi dengan sejumlah masjid maupun komunitas, serta terbuka bagi siapa saja.

"Terus, kita lagi proses ke Daarut Tauhid, ke Al-Jabbar di ITB dan yang di Gedebage juga, sama ada juga komunitas pengen tuh kolaborasi sama kita," ujar Fajar.

Menariknya, TLE bersama Masjid Al-Lathiif tengah menggodok program pendampingan intensif ala 'pesantren kilat' usai Ramadan. Menurut Fajar, langkah ini dilakukan sebagai upaya agar ilmu yang didapat oleh peserta tidak menjadi sia-sia.

"Kita semua tahu (kalau) Ramadan ini bentuk pembentukan diri, tapi banyak orang yang gagal setelah Ramadan. Lalu, mereka bakal dikelompokin tapi itu nanti kita bicara lagi sama Al-Lathiif, yang penting sekarang kita jaring dulu orang-orang yang berminat untuk ikut ini," tambahnya.

Terlepas akan hal itu, kegiatan ini langsung mendapat respons positif dari para peserta untuk mengisi waktu ngabuburit dengan kegiatan yang produktif. Seperti Rizki, mahasiswa asal Cibaduyut yang begitu antusias. Meski berawal dari iseng belaka, Ia mengaku puas sebab bisa mendapatkan banyak ilmu serta dapat meningkatkan iman di bulan suci.

"Apalagi yang saya salut sama Ngabebi ini adalah jemaah (peserta) nya tuh nggak pernah turun, malah semakin bertambah. Dari situ kenapa saya betah (mengikuti Ngabebi), karena selain itu (mendapatkan ilmu) saya juga menjalin silaturahmi, ketemu sama orang baru," ungkapnya.

Melihat tingginya animo peserta, Rizki teringat satu pesan dari Founder TLE, Dwi Indra Purnomo yang membekas di benaknya. Yakni, setiap hasil baik yang didapat tidak terlepas dari campur tangan Sang Pencipta. Serta, penting untuk memiliki ketulusan tanpa berharap pamrih.

"Makanya kita ngadain Ngabuburit Belajar Bisnis Berkah ini buat individu maupun komunitas, istilahnya untuk beneficiaries (keuntungan). Jadi, ketika punya klien dan di saat mereka ada kesulitan, pasti akan ada jalan," pungkasnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads