Bupati Aep Klaim Angka Kemiskinan di Karawang Turun

Bupati Aep Klaim Angka Kemiskinan di Karawang Turun

Irvan Maulana - detikJabar
Kamis, 21 Mar 2024 21:20 WIB
Bupati Karawang Aep Syaepuloh
Bupati Karawang Aep Syaepuloh (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Karawang -

Pemerintah Kabupaten Karawang mengklaim sukses menurunkan angka kemiskinan. Sempat masuk kategori daerah miskin ekstrem, Karawang kini berupaya untuk jadi daerah maju dengan kategori kemiskinan paling rendah se-Jawa Barat.

Hal itu diungkap Bupati Karawang Aep Syaepuloh, saat kegiatan kunjungan kerja di Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, pada Kamis (21/3/2024). Aep menjelaskan, pihaknya sudah menerima informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat ihwal kabar baik tersebut.

"Ini kita dapat informasi angka kemiskinan di Kabupaten Karawang itu menurun dari 2,75 persen di tahun 2022, sekarang alhamdulillah menjadi 0,75 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 7,87 persen dari total populasi. Tentu ini sebuah prestasi," ujar Aep, saat diwawancara detikJabar di sela kegiatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aep mengungkap, meski sebelumnya Kabupaten Karawang sempat dicap sebagai Kabupaten miskin ekstrim pada tahun sebelumnya tentu tidak untuk saat ini.

"Jadi dulu (2020) pemerintah pusat sempat mengatakan Kabupaten Karawang miskin ekstrim karena angkanya sebesar 4,51 persen, tapi sekarang alhamdulillah turun," kata dia.

ADVERTISEMENT

Diketahui, pada tahun 2020 lalu, Karawang sempat dinobatkan sebagai daerah miskin ekstrim, dengan asumsi jumlah penduduk yang berkategori miskin ekstrem sebanyak 106.780 jiwa, dengan rata-rata 4.000 warga miskin per satu desa di Karawang.

Namun, hal itu juga muncul karena imbas pandemi Covid-19. Di mana Kabupaten Karawang yang mengandalkan sektor industri dan jasa terdampak paling parah.

Mengenai menurunnya persentase kemiskinan di Karawang, Aep memaparkan bahwa hal itu juga sebanding dengan naiknya persentase indeks pembangunan manusia (IPM) dari tahun ke tahun.

"Kemiskinan ini turun, karena IPM menurut pengeluaran juga naik dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2010 IPM kita 68,38 persen, di tahun 2022 naik menjadi 75,52 persen," paparnya.

Menurunnya angka kemiskinan, kata Aep, juga sebanding dengan meningkatnya perkembangan dan laju pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kita sudah berkategori kota maju bukan lagi berkembang, karena pertumbuhan ekonomi juga meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan banyaknya investasi yang masuk menambah serapan tenaga kerja sehingga rata-rata penduduk bekerja, berusaha, dan berpenghasilan, dan imbas positifnya angka kemiskinan juga menurun mencapai 2 persen," ucap Aep.

Di Kecamatan Kutawaluya, Aep juga ikut berbaur dengan warga untuk ngabuburit. Aep menikmati sajian wayang golek hingga meninjau langsung produk UMKM yang dijual warga setempat. Aep memborong dagangan UMKM milik warga seperti makanan ringan dan kue untuk kemudian dibagikan ke warga.

"Alhamdulillah setiap saya keliling ke desa-desa memang sering melihat penggiat UMKM ikut eksis, untuk menyemangati mereka saya beli produknya. Karena memang UMKM ini juga sedang kita kembangkan menunjang peningkatan ekonomi masyarakat Karawang," kata dia.

Aep juga memuji penampilan pagelaran wayang golek yang menyambutnya di Desa Sindangmukti, karena sejatinya ia memang penikmat seni budaya sunda, besar harapan Aep, kebudayaan juga terus berkembang dengan kebijakan yang dilakukan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang.

"Ini hal yang bagus, memang saya suka golek kebetulan disambut dengan pagelaran wayang golek. Hal semacam ini juga perlu kita kembangkan melalui kebijakan Disparbud. Semoga selain ngabuburit nonton wayang juga jadi wadah edukasi bagi generasi muda," imbuhnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads