Jalan Ciawet-Puncak Suji Sukabumi Rusak, Lubang Ditambal Pohon Kelapa

Laporkeun

Jalan Ciawet-Puncak Suji Sukabumi Rusak, Lubang Ditambal Pohon Kelapa

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 19 Mar 2024 17:00 WIB
Kondisi Jalan dan jembatan dengan pohon kelapa di Cikangkung, Sukabumi
Kondisi Jalan dan jembatan dengan pohon kelapa di Cikangkung, Sukabumi (Foto: Istimewa/AgendaJampang)
Sukabumi -

Kondisi jalan di jalur Ciawet - Puncak Suji, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi rusak parah. Lubang-lubang berukuran besar hingga jembatan yang menggunakan batang pohon kelapa, miris!

Tidak jarang, pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang tersebut, terlebih saat hujan dan malam hari. Minimnya penerangan juga menjadi pemicu rawannya kecelakaan di jalur tersebut.

"Itu jalur di Kecamatan Ciracap, jadi jalurnya Pasir Panjang, perbatasan (Kecamatan) Waluran mau ke Ciracap itu hancur, hampir 50 persen (kerusakan) jalur itu. Ciracap - Cikangkung, 50 persen rusak parah kayak wahangan saat (sungai kering). Kemudian Cikangkung - Gunung Batu sampai Pangumbahan Cibuaya, itu juga sekitar 75 persen jalan rusak," kata Geri Sugiran, warga sekaligus pengelola akun media sosial Agendajampang kepada detikJabar, Selasa (19/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Geri, ketika libur panjang jalur tersebut menjadi akses utama pariwisata ke sejumlah kawasan Geopark Ciletuh. Akses tersebut juga menjadi jalan utama untuk penunjang pendidikan dan perekonomian warga.

"Kalau libur itu jadi jalur utama orang yang wisata dari kawasan Geopark menuju Ujunggenteng, untuk wisata. Untuk umum pendidikan, ekonomi kegiatan sehari-harii karena itu jalur utama ke ibukota kecamatan itu digunakan setiap hari. Terutama orang yang mau kerja, mau sekolah dan sebagainya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Geri juga menyebut ada jalan alternatif lain yang bisa ditempuh, namun tentunya jalan tersebut memiliki jarak tempuh yang lebih jauh.

"Sebagian orang muter lewat Ujunggenteng, lewat Cijoho, Cikarang Surade, untuk mendapatkan jalan lebih baik dibanding jalur Ciracap," imbuh Geri.

Masyarakat sendiri berharap, ketika ada proses perbaikan tidak dilakukan saat hujan atau musim pemilihan kepala daerah saja. Penambalan dianggap kurang maksimal.

"Harapan masyarakat jangan nunggu mau Pilkada baru dibetulin dan lagi saat hujan dibetulinnya. Karena sering diperbaiki pada saat mau Pilkada, 3 bulan rusak lagi karena ditambal seadanya," ungkap Geri.

"Kondisi jalan memang tidak sepenuhnya rusak, hanya memang lubang-lubangnya bertebaran mengganggu kemulusan jalan. Di (Desa) Cikangkung ada jembatan yang pakai pohon kelapa, karena enggak ada yang perbaiki padahal itu jalur utama juga jalur kabupaten, sempat terisolir akhirnya sama warga inisiatif dipasang batang kelapa lima batang," sambung dia

Kaitan korban kecelakaan Geri mengungkap kebanyakan pandangan para korban tidak melihat lubang karena tertutup genangan air hujan.

"Kalau malam apalagi, lubang besar penuh air jadi kalau misalnya lagi bawa kendaraan ada saja kejadian yang jatuh, dan orang nggak berani tarik gas di jalur itu. Kasian juga yang bawa orang sakit pakai ambulans itu, otomatis enggak bisa buru-buru itu," tutup Geri.

Tanggapan Camat Ciracap

Dihubungi terpisah, Camat Ciracap Iwan Muhdiawan mengatakan kondisi jalan itu berada di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi. Iwan juga menyebut soal kondisi jalan itu sudah sering diusulkan dan ada beberapa yang sudah diperbaiki.

"Jadi memang kewenangannya di bawah PU Kabupaten. Diusulkan tiap itu juga, ada titik yang dilaksanakan tetapi tidak bisa seluruhnya, setiap tahun ada. Pas kemarin di daerah Bangbayangnya, ruas jalan Ciracap, Puncak Suji , Cikangkung hanya memang keterbatasan," jelas Iwan.

Pengajuan titik kerap dilakukan setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di kecamatan. Pihaknya juga memiliki daftar jalan yang memang mengalami kerusakan.

"Setiap titik juga disusulkan dalam Musrenbang dan selalu ada list untuk jalan rusak, hanya saja tidak bisa sekaligus.
Perbaikan tiap tahun ada, rutin ada. Cuma tadi tidak bisa menjangkau keseluruhannya ada garapan di titik itu karena menyesuaikan anggaran," ungkap Iwan.

Terkait jembatan dengan batang pohon kelapa Iwan juga menjelaskan sebelumnya jalan dan jembatan tersebut mengalami kerusakan akibat bencana. Sehingga pihaknya darurat melakukan perbaikan dengan batang kelapa.

"Itu kemarin penanganan bencana, jebol sehingga enggak bisa dilalui, karena bencana kemarin banjir waktu itu. Penanganan sementara itu, para stakeholder turun seketika, agar bisa tetap dilalui, kalau menunggu program lama. Makanya kemarin kita koordinasi agar bisa memanfaatkan pohon kelapa alhamdulillah sudah bisa dilalui, untuk beberapa waktu kuat itu," pungkasnya.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads