Lara Bayi Ditinggal Ortu Usai Dilahirkan di Tempat Cukur

Round-Up

Lara Bayi Ditinggal Ortu Usai Dilahirkan di Tempat Cukur

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 19 Mar 2024 04:10 WIB
Ilustrasi Bayi Kelebihan Sel Darah Putih
Ilustrasi bayi. (Foto: iStock)
Bandung -

Kelahiran buah hati, sejatinya menjadi hal yang paling dinanti para orang tua. Sembilan bulan sang ibu mengandung, takkan berarti apa-apa dan akan terbayarkan setelah bayi yang dikandungkan lahir ke dunia.

Tapi, bagaimana jika ceritanya berbeda? Bagaimana jika orang tua malah tega meninggalkan bayinya yang tak berdosa setelah lahir ke dunia? Berikut ini ceritanya.

Sabtu (16/3/2024) siang lalu, suasana Jl Gunung Batu, RT 3/10, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi yang biasanya selalu padat kendaraan, tiba-tiba turut dilanda kepanikan. Sepasang suami-istri yang sedang berkendara menggunakan motor, berhenti mendadak dan langsung menjadi pusat perhatian.

Sang istri pada saat itu sedang hamil besar, tiba-tiba merasakan kontraksi yang tak tertahankan. Warga sekitar kemudian bahu-membahu memberikan bantuan, supaya perempuan tersebut bisa melewati persalinan dengan lancar.

Belakangan diketahui, wanita ini berinisial FS. Ia saat itu sebetulnya sedang diantar suaminya untuk memeriksa kandungan ke bidan. Tapi petaka datang kala motor yang mereka gunakan malah mogok akibat kehabisan bensin di tengah jalan.

Warga yang mengetahui perempuan tersebut akan melahirkan, sempat menyarankannya untuk dibawa ke bidan terdekat di wilayah tersebut. Tapi ternyata, kontraksi yang ia rasakan sudah tak tertahankan lagi. Akhirnya, sebuah tempat pangkas rambut yang kebetulan ditutup pemiliknya harus menjadi tempat perempuan ini melangsungkan persalinan.

"Jadi awalnya saya itu lagi jaga toko (kue kering), tiba-tiba ada orang bilang istrinya mau melahirkan. Terus saya suruh ke bidan karena kebetulan dekat, tapi dia bilang sudah nggak kuat. Akhirnya saya suruh masuk ke tempat cukur yang kebetulan lagi tutup di sebelah toko saya," kata Eka (49), penjual kue kering di lokasi kejadian saat ditemui, Senin (18/3/2024).

Di tempat pangkas rambut, sang suami dengan penuh sabar menemani istrinya yang sedang merasakan kontraksi tak tertahankan. Sebelum bidan yang dipanggil warga sekitar datang, perempuan itu rupanya telah selesai melahirkan.

Hal ini diketahui Eka setelah tangisan bayi terdengar dari dalam tempat pangkas rambut. Untungnya, warga yang mengetahui hal itu lalu menyiapkan sejumlah peralatan seadanya agar kondisi si bayi bisa bertahan.

"Jadi bidan sedang dijemput sama linmas di sini, dia sudah melahirkan. Soalnya saya dengar ada suara bayi menangis. Akhirnya warga yang sudah berkerumun di sini, banyak yang masih kain untuk alas dan selimut bayi. Jadi dia ini melahirkan sendiri, cuma ditemani suaminya," kata Eka.

Tak lama, bidan yang dipanggil warga akhirnya datang. Di tempat itu, bidang tersebut langsung mengurus si ibu sekaligus mengecek kondisi bayi yang dilahirkannya. Ari-ari bayi pun dipotong, plus kesehatannya dicek khawatir ada kondisi yang terbilang membahayakan.

Singkatnya, setelah bayi itu lahir, bidan tersebut langsung membawanya untuk mendapat perawatan. Tapi kemudian, muncul hal aneh yang tak pernah terbayangkan warga sebelumnya.

Tepat setelah sehari persalinan, tadinya tidak ada masalah apa-apa. Tapi kemudian, esoknya, Minggu (17/3/2024), tersiar kabar bahwa pasutri tersebut enggan membawa sang buah hati pulang bersama mereka. Kabar ini dibenarkan Ketua RW 10, Ratna, yang kebetulan saat kejadian ia ada di lokasi itu.

"Jadi kita bantu dengan menyiapkan ambulans kelurahan. Nah sehari setelah lahiran, saya dapat kabar dari pekerja sosial (peksos) kelurahan kalau ibu-bapaknya itu nggak mau membawa anaknya," kata Ranta.

Berdasarkan keterangan suami istri itu pada peksos, mereka beralasan tidak mau membawa anak yang baru dilahirkan itu karena mereka sibuk bekerja. Sehingga, keduanya memilih tak membawa anak tersebut karena khawatir tak ada orang yang bisa merawatnya.

"Alasannya katanya mereka bekerja, jadi tidak ada yang merawat anaknya. Jadi sampai hari ini, mereka tidak ada muncul mau membawa anaknya. Tapi kalau masalah administrasi ke bidan, katanya sudah diselesaikan," kata Ranta.



Lurah Pasirkaliki Andri Nurwantoro mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait bayi yang diterlantarkan kedua orangtuanya setelah dilahirkan. Fokusnya pun saat ini merawat bayinya terlebih dahulu supaya sehat.

"Kita fokus dulu merawat bayinya, alhamdulillah kondisinya sehat. Memang orangtua tidak mau membawa bayinya, makanya kita koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Cimahi memastikan siapa nanti yang akan bertanggungjawab merawat bayi ini," pungkasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(ral/orb)


Hide Ads