Warga Jalan Gunung Batu, RT 3/10, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, digegerkan dengan seorang perempuan melahirkan di tepi jalan.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (16/3/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Warga yang saat itu ada di lokasi kejadian, sontak memberikan bantuan sebisa mungkin agar proses persalinan berjalan lancar.
Ibu muda berinisial FS, sebetulnya saat itu sedang dalam perjalanan menuju ke bidan untuk memeriksakan kandungannya bersama sang suami. Namun di tengah jalan motor yang mereka tumpangi mendadak mogok karena kehabisan bensin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi awalnya saya itu lagi jaga toko (kue kering), tiba-tiba ada orang bilang istrinya mau melahirkan. Terus saya suruh ke bidan karena kebetulan dekat, tapi dia bilang sudah nggak kuat. Akhirnya saya suruh masuk ke tempat cukur yang kebetulan lagi tutup di sebelah toko saya," kata Eka (49), penjual kue kering di lokasi kejadian saat ditemui, Senin (18/3/2024).
Perempuan itu kemudian masuk ke dalam tempat pangkas rambut ditemani suaminya. Hanya dalam waktu singkat, Eka kemudian mendengar suara tangisan bayi dari dalam tempat tersebut.
"Jadi bidan sedang dijemput sama linmas di sini, dia sudah melahirkan. Soalnya saya dengar ada suara bayi menangis. Akhirnya warga yang sudah berkerumun di sini, banyak yang masih kain untuk alas dan selimut bayi. Jadi dia ini melahirkan sendiri, cuma ditemani suaminya," kata Eka.
Eka mengatakan setelah itu bidan yang dijemput akhirnya datang. Ia membantu mengurus ibu melahirkan serta mengecek kondisi bayi yang dilahirkannya.
"Jadi yang potong ari-ari sama menjahit si ibu melahirkan itu bidan. Anaknya langsung dicek juga dibawa ke bidan, alhamdulillah sehat kondisinya," kata Eka.
Terlantarkan Anak Setelah Lahiran
Sehari setelah proses lahiran yang menyedot perhatian warga itu, tak ada masalah. Namun sesuatu yang janggal akhirnya muncul di hari Minggu (17/3/2024) pagi. Suami istri itu disebutkan enggan membawa sang buah hati pulang bersama mereka.
Hal itu disebutkan Ranta, Ketua RW 10 yang saat kejadian melahirkan itu turut ada di lokasi. Sebagai pengurus kewilayahan, ia wajib memberikan bantuan sebisa mungkin.
"Jadi kita bantu dengan menyiapkan ambulans kelurahan. Nah sehari setelah lahiran, saya dapat kabar dari pekerja sosial (peksos) kelurahan kalau ibu bapaknya itu enggak mau membawa anaknya," kata Ranta.
![]() |
Berdasarkan keterangan suami istri itu pada peksos, mereka beralasan tidak mau membawa anak yang baru dilahirkan itu karena mereka sibuk bekerja sehingga tak ada yang bisa merawat.
"Alasannya katanya mereka bekerja, jadi tidak ada yang merawat anaknya. Jadi sampai hari ini, mereka tidak ada muncul mau membawa anaknya. Tapi kalau masalah administrasi ke bidan, katanya sudah diselesaikan," kata Ranta.
Sementara itu, Lurah Pasirkaliki, Andri Nurwantoro mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait bayi yang diterlantarkan kedua orangtuanya setelah dilahirkan.
"Kita fokus dulu merawat bayinya, alhamdulillah kondisinya sehat. Memang orangtua tidak mau membawa bayinya, makanya kita koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Cimahi memastikan siapa nanti yang akan bertanggungjawab merawat bayi ini," kata Andri.
(yum/yum)