Kenangan Rizky Terpatri di Hati Sang Ibu

Round-Up Sepekan

Kenangan Rizky Terpatri di Hati Sang Ibu

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 17 Mar 2024 18:30 WIB
Sungai Cikapundung Bandung
Sungai Cikapundung (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Tiga santri Ponpes Nurul Huda, Rancabentang, Kota Bandung dilaporkan hanyut terseret arus sungai pada Kamis (7/3/2024) lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Ialah Lian Baihaqi (15), Rizal (15), dan M Rizky (15) yang hari itu tak bisa menyelamatkan diri dari derasnya arus Sungai Cikapundung.

Mulanya mereka tengah mandi dan bermain di sungai, tak jauh dari Pesantren. Sayang, arus terlalu kencang dan deras, hingga mereka tak tertolong dan akhirnya hanyut hingga dinyatakan hilang.

Kabar hilangnya para santri tentu membawa duka mendalam bagi keluarganya. Idah Jubaedah, ibu dari Rizky, bahkan masih belum percaya anak bungsunya dinyatakan hilang terseret arus Sungai Cikapundung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia bercerita ketika Rizky lulus dari bangku SD, tanpa paksaan dari siapapun, Rizky memilih tak melanjutkan sekolahnya dan memutuskan untuk mendalami ilmu agama dengan masuk pondok pesantren.

"Jadi dari kecil, si Dede (sapaan kecil Rizky dari orang tuanya) pengen mesantren. Nggak ada yang maksa itu, dia yang pengen sendiri," kata Idah mengenang kembali sosok anak bungsunya.

ADVERTISEMENT

Rizky lalu didaftarkan ke sebuah pesantren di Limbangan, Garut. Dua tahun berlalu, Rizky kemudian harus pulang ke rumah lantaran situasi saat itu pandemi COVID-19.

Di rumahnya di Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Rizky tak lantas melupakan pembelajaran di bidang agama. Ia tetap mengaji, di saat remaja seusianya kadang ada yang menghabiskan waktu dengan bermain di luar.

Dua pekan ke belakang, Rizky akhirnya memutuskan untuk mendalami kembali ilmu agama karena berkeinginan menjadi ustaz. Ia pun berangkat ke Ponpes Nurul Huda untuk mendalami ilmu agama.

Namun kini, Idah tak menyangka hari tersebut merupakan pertemuan terakhir dengan Rizky. Meski pasrah, Idah berusaha tegar dan ikhlas, dan berharap upaya pencarian terhadap Rizky segera bisa ditemukan.

"Mudah-mudahan bisa ditemukan. Ibu mah udah pasrah, udah ikhlas, yang penting bisa ditemukan dengan kondisi apapun," pungkasnya.

Sejak hari pertama, pencarian dilakukan dari titik lokasi kejadian hingga ke wilayah Cijagra, lintasan pertemuan Sungai Cikapundung dengan Citarum. Hingga pada Minggu (10/3/2024) pagi, Tim SAR telah menemukan jasad dua dari tiga santri itu.

Jasad pertama, yakni Rizal, ditemukan sekitar pukul 08.15 WIB, disusul dengan penemuan jasad kedua pukul 09.28 WIB. Tubuh Rizal ditemukan di area Taman Pulosari, Kota Bandung. Selisih satu jam lebih, jenazah kedua teridentifikasi atas nama Lian Baihaqi, ditemukan di Sektor 9 Citarum, Kabupaten Bandung Barat.

"Betul, pagi ini total ada dua jasad yang ditemukan. Ini (jasad kedua) masih diduga santri ya, kita masih menunggu identifikasinya. Ditemukan di Sektor 9 Citarum, sekitar pukul 09.28 WIB," ujar A Rafik, Komandan Tim Lapangan saat dihubungi detikJabar.

Tersisa jasad Rizky yang belum ditemukan. Pada Selasa (12/3/2024), pencarian tubuh santri yang belum ditemukan pun berlanjut. Tim SAR menyusuri aliran sungai dari Jembatan (Jalan) Babakan Siliwangi, BBWS, sampai Sektor 9 Citarum yang berada di wilayah, Kabupaten Bandung Barat.

Tapi sayang, takdir berkata lain. Pada Rabu (13/3/2024), M Rizky dinyatakan hilang selamanya.

"Sesuai SOP karena sudah 7 hari, kemarin (13/3) pencarian korban yang hanyut secara resmi telah dihentikan total," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono saat dihubungi detikJabar, Kamis (14/3/2024).

Supriono mengungkap, pihak keluarga korban yang masih dinyatakan hilang juga sudah diberi informasi perihal mekanisme ini. Hasilnya, mereka menerima dan mengikhlaskan kondisi tersebut.

Meski pencarian sudah dihentikan total, Supriono menegaskan tim masih memantau pencarian tersebut. Polanya, tim memberi informasi kepada masyarakat yang beraktivitas di bantaran sungai supaya bisa memberikan informasi mengenai tanda-tanda korban jika ditemukan.

"Selanjutnya dilakukan pemantaun. Jika ada masyarakat yang menemukan penemuan mayat yang sesuai dengan ciri-ciri korban, langsung hubungi petugas terdekat atau langsung kontak Kantor SAR Bandung," pungkasnya.

(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads