Stok Darah di Cianjur Aman Selama Ramadan

Stok Darah di Cianjur Aman Selama Ramadan

Ikbal Selamet - detikJabar
Sabtu, 16 Mar 2024 22:05 WIB
Kantor Unit Donor Darah PMI Cianjur
Kantor Unit Donor Darah PMI Cianjur (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Cianjur memastikan stok darah Kota Santri terus aman, termasuk selama bulan suci Ramadan. Bahkan ke depan, ditargetkan dapat menyumbang stok darah ke daerah di Jawa Barat yang minim pendonor.

Kepala UTD PMI Kabupaten Cianjur dr Susilawati, menyebut untuk saat ini stok darah di UTD PMI Cianjur cenderung stabil. Bahkan kebutuhan darah setiap bulannya bisa terpenuhi.

"Kebutuhan darah Cianjur untuk 3 RSUD dan 2 rumah sakit swasta sebanyak 1.800 labu per bulan dapat terpenuhi," kata dia, Sabtu (16/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan di bulan suci ramadan, stok darah mencapai 1.200 labu. Khusus untuk momen mudik nanti, akan ada donor darah untuk menambah stok.

"Stok itu cukup hingga sepekan menjelang lebaran. Khusus untuk momen mudik dan tahun baru akan diamankan dengan program donor darah di beberapa kelompok pendonor rutin," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Susi menargetkan ke depannya UTD PMI Cianjur tidak hanya memenuhi kebutuhan stok darah daerah sendiri. Dia menargetkan stok darah bisa surplus sehingga dapat menyumbang ke daerah lain.

"Bahkan target kami bisa surplus setiap bulannya, sehingga Cianjur bisa menyumbang ke darah yang kekurangan," kata dia.

Jalani Akreditasi

Dia menambahkan, seiring dengan target tersebut, UTD Cianjur pun saat ini sudah menjalani akreditasi. UTD PMI Kabupaten Cianjur menjadi satu dari 7 UTD di Indonesia yang menjalani akreditasi. Dia mengatakan dari total 208 UTD di Indonesia, sebanyak 7 UTD yang melaksanakan akreditasi.

"Untuk 7 UTD sudah melaksanakan. Dan hari ini Cianjur menjadi UTD kelima yang akreditasi di Indonesia. Khusus di Jabar baru ada 2 yang akreditasi. Salah satunya Cianjur," kata dia.

Menurut dia, UTD PMI Cianjur yang merupakan UTD kelas madya sudah melakukan persiapan menghadapi akreditasi sejak pertengahan 2023, mulai dari pelaporan INM, IKP, hingga melaksakan self assesment.

"Kami harus menyiapkan data data yang diperlukan untuk kelengkapannya seperti ASPAK, SIDMK, dan lainnya sehingga kami terdaftar di DFO. Pada akhir dengan perjuangan, UTD PMI Cianjur melakukan pendaftaran akreditasi di bulan Februari 2024 dengan LPA Laprida dan mendapatkan jadwal untuk survei akreditasi di bulan maret, baik survei yang dilaksanakan secara daring dan luring," kata dia.

Dia menyebut dengan terakreditasi berarti sudah teruji kelayakan standarisasinya. "Selain memastikan standarisasi, pada tahun ini semua UTD harus terakreditasi," tuturnya.

Di sisi lain, Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri, mengatakan pihaknya sangat mendorong UTD PMI Cianjur untuk bisa melaksanakan akreditasi.

"Meskipun UTD PMI Cianjur merupakan UTD kelas madya tetapi bisa membuktikan kalau mampu menjadi 5 UTD yang paling awal menjalani akreditasi. Kita bisa menunjukan kualitas dengan pelayanan sesuai standar melalui akreditasi ini," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads