Gelombang tinggi menerjang wilayah perairan Sukabumi, imbasnya rausan perahu nelayan, warung wisata hingga cafe di sepanjang Teluk Palabuhanratu hancur. Failitas yang dibangun pemerintah juga mengalami kerusakan.
Detik-detik mencekam ombak menerjang dirasakan langsung oleh salah seorang pemilik kafe di kawasan Pantai Cipatuguran. Ia melihat bagaimana ombak masuk dan menyeret sejumlah peralatan kafe miliknya, termasuk peralatan elektronik.
"Sebelum sahur setengah dua saya masak di dalam, jam setengah tiga kami makan sahur dengan keluarga di sini, jam 03.00 WIB sudah mulai besar itu ombak," kata Zakaria Adinata (40) pengelola Cafe Andira di pesisir Pantai Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zakaria kemudian menceritakan momen tersebut, saat kejadian ia tengah bersama keluarga dan beberapa pekerja kafe langsung siaga. Suara gemuruh ombak datang seolah tidak memiliki jeda.
"Saya siaga bersama yang kerja, mereka nggak pada pulang, saya mengamankan barang menyelamatkan baju yang masih bisa di selamatkan. Alhamdulillah kalau untuk baju ganti anak, semuanya terselamatkan," ujarnya.
"Yang tidak terselamatkan pendingin ruangan, AC semua sampai meja buat kuliner habis terbawa (ombak) semua. Ini juga bangunan agak miring, saya juga nggak tahu akan terjadi seperti apalagi tidak tahu sampai kapan karena ombak masih besar," lirihnya menambahkan.
Diketahui, lantai bawah kafe berhadapan langsung dengan pesisir Pantai Cipatuguran, sementara lantai atas berhadapan dengan Jalan Raya Cipatuguran.
"Di bawah itu ada tiga ruangan, yang satu kamar pribadi saya, kamar bos dan kamar yang kerja. Kalau barang-barang di kamar alhamdulillah bisa di selamatkan, seperti baju baju untuk ganti apa semua bisa dievakuasi ke atas," ungkapnya.
Zakaria menyebut kondisi ombak besar biasanya memang kerap terjadi setiap tahunnya, untuk tahun ini menurutnya jauh lebih besar dari biasanya.
"Ini lebih besar, karena kemarin nggak seperti biasanya. Ini kejadian lebih besar, lebih wah. Pada intinya kita harus siap, yang namanya usaha di pesisir itu jangan banyak ngeluh. Harus terima resiko apapun yang terjadi," pungkasnya.
Pantauan detikJabar, nyaris sejumlah kafe di sepanjang Pantai Cipatuguran mengalami kerusakan. Sejumah pemilik terlihat mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Citepus, Cimaja hingga Karang Hawu. Selain merugikan pegiat pariwisata, badai disertai gelombang tinggi yang datang juga merugikan para nelayan yang perahunya mengalami kerusakan akibat terkena terjangan ombak besar.
(sya/sud)