Diterjang Rob dan Badai, Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Merugi Rp 3,6 M

Diterjang Rob dan Badai, Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Merugi Rp 3,6 M

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 12 Mar 2024 15:29 WIB
Pesisir Ujunggenteng Sukabumi diterjang rob dan badai.
Pesisir Ujunggenteng Sukabumi diterjang rob dan badai. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Sukabumi -

Banjir rob disertai badai yang memicu tingginya gelombang di kawasan pesisir Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi merusak ratusan kapal nelayan. Nilai kerugian mencapai Rp 3,6 miliar.

Tokoh sekaligus ketua rukun nelayan Ujunggenteng, Asep JK menyebut data terkini ada sebanyak 26 nelayan mengaku perahunya rusak akibat terjangan ombak. "Sejak kemarin, sekitar pukul 18.00 WIB sampai hari ini ada sebanyak 26 nelayan yang mengalami kerusakan pada perahu mereka akibat banjir rob dan badai. Total ada 100 perahu yang rusak, karena satu nelayan ada yang punya lebih dari 1 perahu," kata Asep JK, Selasa (12/3/2024).

Total kerugian disebut Asep JK mencapai Rp 3,6 miliar, selain perahu nelayan banyak bangunan gudang hingga bedeng yang hancur terkena hantaman gelombang tinggi. Hingga kini gelombang itu masih terus menerjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total kerugian Rp 3,6 miliar karena selain perahu ada juga bangunan warga yang rusak karena dihantam ombak besar. Nilai kerugian perahu itu hanya pada alat tangkap karena untungnya mesin kapal sudah lebih dulu dievakuasi. Itu juga tidak semua karena yang rusak-rusak ringan tidak dihitung," ujar Asep JK.

"Jingga saat ini laut masih besar, nelayan juga masih fokus evakuasi perahu ya. Jadi total semuanya progres evakuasi, kondisi perahu juga tidak sedikit yang terseret ke daratan, ada juga yang hancur bahkan hilang," sambung Asep JK.

ADVERTISEMENT

Diketahui, gelombang tinggi menerjang kawasan pesisir Sukabumi. Di wilayah Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap sejumlah perahu nelayan mengalami kerusakan, sementara di Palabuhanratu, Bale Warung Wisata terancam roboh.

Asep JK, tokoh nelayan Ujunggenteng mengabarkan kondisi ombak tinggi sudah terjadi sejak malam tadi. Puncaknya, pagi tadi sejumlah perahu yang tertambat di pesisir mengalami kerusakan akibat dihantam gelombang.

"Kalau ombak besar sudah mulai dari malam, puncaknya saat bangun langsung mengecek kondisi perairan sekitar pukul 05.30 WIB, gelombang tinggi perahu nelayan terombang-ambing dan ada yang rusak," kata Asep JK kepada detikJabar, Selasa (12/3/2024).

Terkait jumlah kerusakan, Asep JK menyebut belum mengecek secara keseluruhan. Saat ini menurutnya sejumlah nelayan masih melakukan evakuasi perahu mereka.

"Untuk jumlah perahu yang rusak belum kami cek karena kondisi laut masih besar. Nelayan masih evakuasi perahunya, pada hancur belum dicek semua. Posisinya mulai dari Kelapa Condong, Cibuaya sampai ke arah TPI tempat pelelangan ikan," ujarnya.

(sya/sud)


Hide Ads