Jabar Hari Ini: Ulah Bejat 2 Pria di Tasik-Indramayu Setubui Anak Tiri

Jabar Hari Ini: Ulah Bejat 2 Pria di Tasik-Indramayu Setubui Anak Tiri

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 11 Mar 2024 22:01 WIB
Poster
Ilustrasi pemerkosaan (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (11/3/2024). Mulai dari anggota Dishub Bandung dilempar mangkuk bubur oleh warga hingga kasus pemerkosaan di Tasikmalaya dan Indramayu.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:

Anggota Dishub Bandung Dilempar Mangkuk

Ingatkan warga agar tak parkir sembarangan, anggota Dishub Kota Bandung dilempar mangkuk berisi bubur. Kejadian itu, terjadi di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kejadian tersebut, korban tengah memberi imbauan kepada warga agar tidak parkir sembarangan. Imbauan juga diberikan kepada terduga pelaku yang tengah menyantap bubur. Namun terduga pelaku tidak terima hingga sempat terjadi cekcok dan pelemparan mangkuk kepada petugas.

Plt Kepala Dishub Kota Bandung Asep Kuswara membenarkan insiden tersebut. Namun, dia memastika kejadian itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

ADVERTISEMENT

"Sudah aman, beres. Kejadian tadi pagi, sudah damai dan beres," kata Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara dihubungi via sambungan telepon.

Asep menuturkan, korban dan terduga pelaku sudah saling memaafkan dan menganggap kejadian ini kesalahpahaman.

"Sudah beres ya. Ada miskomunikasi, Sudah damai dan minta maaf, karena kelelahan (terduga pelaku), emosi ada naik turun, wajar manusia," jelas Asep.

Warganet Sentil Pungli di Info Loker Disnaker Sukabumi

Warganet menyentil Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi saat mengunggah lowongan kerja di akun media sosialnya.

Dilihat detikJabar, ada dua unggahan yang mendapat banyak komentar dari warganet. Mereka ramai-ramai mengeluh soal adanya pungutan liar (pungli) di sejumlah perusahaan, warganet juga menyebut sejumlah angka hingga belasan juta rupiah.

"Rekan naker, info terbaru loker hari ini dari PT Glostar Indonesia, silahkan melamar sesuai prosedur yang diberikan perusahaan," tulis akun Facebook Disnakertrans Sukabumi, dilihat detikJabar, hari ini.

Unggahan itu menyertakan sederet posisi atau penempatan yang dibutuhkan. Yang menarik, sejumlah komentar malah menyentil soal pungli dan sogokan.

"Mending usaha daripada keur nyogok biaya adm mah," tulis akun Rks*****.

"Tetep we pengalaman mah eleh na ku duit 15juta karak katarima (tetap pengalaman kalah oleh uang 15 juta baru keterima)," tulis akun Riv*****.

Banyak yang memberikan komentar seputar adanya pungli tersebut, namun sejauh ini belum ada satupun sentilan itu dijawab oleh admin pengelola Facebook tersebut.

Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Tedi Sunandar, Kabid PTK (Penempatan Tenaga Kerja) pada Disnakertrans mengatakan pihaknya akan mengkonfirmasi hal itu ke pihak perusahaan.

"Saya mau konfirmasi dulu ke perusahaan, dan staf yang menangani khusus loker. Kami belum menerima informasi itu," kata Tedi.

Persoalan pungli dikatakan Tedi harus sesegera mungkin diberantas, pihaknya memiliki pengawas ketenagakerjaan untuk mengawasi hal itu, namun tetap harus berkoordinasi dengan pihak lain salah satunya Saber Pungli.

"Itu kan sebenarnya tidak boleh berbayar harus diberantas, ada pengawas ketenagakerjaan sebenarnya sebelum mereka pindah. Kan sekarang ditarik ke propinsi pengawasnya sebelumnya di Disnaker kabupaten, mungkin bisa bersama sama memberantas itu tapi karena kami di Disnaker harus koordinasi dengan dinas instansi yang lain terutama Saber Pungli. Meskipun masih baru saya juga ingin itu sering dengar pungli itu. Ada pungli tapi susah diberantas, nanti kita bicarakan dengan pimpinan kami," ujar Tedi.

Banyak pihak menilai, adanya Pungli untuk calon tenaga kerja justru malah membuat para pelamar mengurungkan niat dengan alasan harus menyiapkan sejumlah uang sebagai syarat agar bisa diterima.

"Kemarin juga kami sudah bicarakan, kalau begini terus laporkan saja ke Saber Pungli. Kalau kita Disnaker sendiri memberantas kan susah, pernah juga mengobrol dengan teman, ternyata mereka yang memberikan uang, dalam artian nyogok, pas ditanya dia enggak mengaku, padahal kan bisa sebagai alat bukti untuk memberantas itu, biar pelaku bisa ditangkap, eh pengakuannya enggak," ungkap Tedi.

Menurut Tedi, mereka yang mengetahui adanya Pungli justru enggan memberikan keterangan. Hal inilah yang kemudian membuat sulitnya Disnaker mengungkap praktik haram tersebut.

"Ke depan mungkin kita jalan langsung, keterbukaannaker ya ketika ada yang meminta uang. Kuncinya begitu kalau ada petugas yang menanyakan harus ada laporan.Kalau pencari kerjanya berani terbuka saya bayar segini bisa diberantas. Entah mereka takut atau enak kerja di perusahaan tersebut jadi enggak mengaku. itu menurut teman saya ya , cerita teman saya,"pungkasnya.

Pria di Tasikmalaya-Indramayu Setubuhi Anak Tiri

Seorang anak perempuan di bawah umur berinisial N (15) disetubuhi ayah tirinya berinisial ML (39). Aksi biadab pelaku sudah terjadi selama lima tahun.

Dalam kejadian ini, polisi langsung turun tangan setelah mendapatkan laporan dari warga dan pelaku sudah ditangkap.

"Laporan dari masyarakat kami akhirnya ungkap kasus pencabulan ayah tiri pada anak tiri yang dilakukan bertahun-tahun. Persetubuhan yang dilakukan pelaku ini berjalan kurang lebih selama lima tahun karena saat ini korban duduk di bangku SMP," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta hari ini.

Dalam melancarkan aksinya pelaku membujuk korban hingga mengiming-imingi uang jajan Rp 100 ribu. Aksi pelaku dipicu karena sakit hati oleh istri sekaligus ibu korban.

"Selama ini berdasarkan pengakuan pelaku, sudah lama tidak bersetubuh dengan istrinya karena istri pelaku sudah tidak tertarik lagi dianggap pelaku karena tidak perkasa lagi. Dia sakit hati maka lampiaskan ke korban. Tambah lagi dia sering diusir pulang dari rumah," kata Ridwan.

Kasus ini terbongkar usai korban tidak tahan lagi dengan perbuatan pelaku yang merupakan ayah tirinya. Dia melaporkannya pada sang ibu dengan bukti chat mesum dari ayahnya.

"Kejadian tersebut berulang kali dilakukan sampai akhirnya pada hari Senin tanggal 5 Februari 2024 akhirnya korban memberanikan diri bercerita kepada ibunya. Dengan memperlihatkan riwayat SMS korban saat pelaku mengajak korban untuk disetubuhi," terang Ridwan.

Polisi amankan barang bukti berupa pakaian dalam korban hingga tangkapan layar chat mesum pelaku pada korban dan pelaku disangkakan Pasal 82 UU RI No. 35 Tahun 2014 Tentang Tindak Pidana Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara 15 Tahun.

Kejadian serupa juga terjadi di Indramayu. Sebuah video percakapan keluarga yang membahas kasus seorang ayah menggauli anak tirinya hingga hamil 5 bulan. Dalam obrolannya, sang ibu menolak suaminya yang akan menikahi putrinya.

Dilihat detikJabar hari ini, video berdurasi 4 menit 9 detik itu menampilkan seorang pria memakai kemeja batik cokelat duduk sambil berbincang dengan pria yang sedang ditemuinya. Dalam video, pria itu tampak menanyakan kasus yang sedang dialami keluarga si pemilik rumah.

Video yang diunggah salah satu akun Facebook itu pun viral. Bahkan, terlihat video itu telah beredar di media sosial Facebook dan kasus ini sudah dalam penanganan Polres Indramayu.

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan membenarkan adanya peristiwa tersebut. Terduga pelaku melakukan aksi bejat di kediamannya di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.

"Betul, pelaku sudah ditahan," kata Adi saat dihubungi detikJabar.

Dua Warga Bogor Terluka Akibat Tertimbun Longsor

Longsor terjadi kawasan Kabupaten Bogor, hari ini, dua orang warga bernama Rizal dan Doni dilaporkan terluka akibat kejadian tersebut.

Berdasarkan informasi, longsor terjadi di Kampung Baru, Desa Cibereum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Dua orang warga sempat tertimbun longsoran dan berhasil diselamatkan.

"Satu unit bangunan terdampak, dua warga bernama Rizal (23) dan Doni (21) alami luka ringan," kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar.

Dalam kejadian ini, BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bogor dan aparatur setempat melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) kebencanaan.

"Melakukan kaji cepat dan analisa di lokasi bencana, memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan, serta melakukan evakuasi korban tertimbun longsoran," ujarnya.

Kedua korban telah dievakuasi dengan keadaan selamat. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit RSPG Cisarua untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.

"Untuk saat ini longsoran belum diperbaiki dan butuh penanganan lebih lanjut dari pihak terkait," pungkasnya.

Pencari Kerang di Pangandaran Ditemukan Meninggal Dunia

Nelayan pencari kerang, bernama Supin (50) di Pantai Batuhiu, Pangandaran, Jawa Barat ditemukan meninggal dunia, sebelumnya korban sempat dinyatakan hilang.

Kasat Polairud Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan, Supin pencari keong yang hilang tenggelam bersama 3 rekannya ditemukan tewas di pantai Karangtirta hari ini. Jaraknya 1 km dari titik pertama hilang tenggelam.

"Jenazah Supin ditemukan tim SAR gabungan Pangandaran dalam kondisi mengambang tengkurap di Pantai Karangtirta," kata Sugianto kepada detikJabar.

Jenazah ditemukan masih memakai kolor biru, dengan memegang wadah kerang berbentuk jaring. "Kondisi tubuhnya masih utuh dan bisa dikenali," ujarnya.

Tim SAR gabungan Pangandaran telah berhasil mengevakuasi 1 jenazah dari 2 yang dinyatakan hilang tenggelam. Jenazah Supin dibawa ke RSUD Pandega Pangandaran dan akan segera dikebumikan ke kediamannya di Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi.

"Jenazah Supin sudah dievakuasi ke RSUD Pandega Pangandaran. Selanjutnya akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," katanya.

Sementara itu, 1 nelayan kerang yang tenggelam di Pantai Batuhiu pada Minggu (10/3) kemarin masih belum ditemukan dan proses pencarian masih dilanjutkan.

Halaman 2 dari 2
(wip/mso)


Hide Ads